Cinta itu istilah saya kita harus bisa membedakan dan memilah-milah cinta itu

tidak ingin punya anak, jangan menikah secara Katolik, menikahlah secara lain. T: Apakah ada penjelasan tentang perkawinan beda agama dalam Kitab Katolik? J: Ada, Miksta Religiusta terdapat enam pembahasan tentang percintaan beda agama dalam Kitab. Prinsip dasarnya itu tadi, kita tidak bisa mengatur orang untuk jatuh cinta, dan memberi keleluasaan seorang untuk memilih, meskipun demikian aturannya berbeda, upacaranya berbeda. Dulu saya tidak pernah mengurusi hal-hal seperti itu, tetapi sekarang saya mengurusi itu, karna sekarang saya mengurusi para jamaah. Disini banyak sekali kawin campur, dan lucu-lucu yang artinya begini, jika ada seorang Katolik dan orang Islam kemudian mereka sudah menilkah di KUA, sudah punya anak, lantas lama- lama yang katolik tidak sreg untuk ke Masjid, tetap mempertahankan iman Katoliknya, yang Islam ini lama-lama melihat kalau yang Katolik oke yang Islam juga oke, tapi mereka dalam Greja belum tercatat dalam Greja sebagai pasangan suami istri. Maka mereka juga belum memiliki surat nikah secara Katolik, meskipun secara sipil mereka sudah. Tapi ketika kemudian mereka mau mengurus hal-hal yang berhubungan dengan Kegerejaan, umpamanya salah satu anaknya ingin dibaptis, agar anaknya bisa dibaptis maka orang tuanya harus mempunyai surat nikah Katolik, karna nanti harus ada yang bertanggung jawab atas pendidikan iman anak tersebut. Maka pernikahan mereka juga harus diresmikan di Greja Katolik agar pernikahan mereka resmi secara Katolik, dari situlah maka ada kawin campur. Tapi juga ada yang sejak semula mereka ingin menikah di dua tempat, yang pihak Islam menghendaki di KUA, yang pihak Katolik menghendaki di Greja, maka dua kali upacara. Tapi perkawinan yang seperti itu bukan perkawinan sakramen. Maka ikatannya tidak seketat mereka yang dua-duanya dibaptis, mereka masih bisa cerai. Saya juga sedang mengurus empat perceraian, antara yang Islam dengan yang Katolik, perceraian secara sipil mereka sudah selesai tetapi dari Greja itu lama sekali. Meskipun mereka bisa cerai, prosesnya pasti panjang dan lama, karena sangat detail sekali. Di dalam penyelidikan kanonik atau dalam hukum perkawinan kanonik. Sebelum seseorang menikah akan ditanya sungguh-sungguh, bahkan ada satu hari di Greja khususnya di Greja kampung sawah, kami menyelenggarakan kursus persiapan perkawinan, yang datang adalah pasangan-pasangan yang ingin menikah, baik yang seagama maupun yang campur. Karena untuk menikah di Greja Katolik kamu harus tau apa yang dituntut oleh Greja Katolik dalam perkawinan yang akan dilakukan di Greja. Meskipun kamu tetap Islam, setelah itu kamu tetap mempertahankan agamamu tetap boleh, tetapi prinsip-prinsip dasarnya kamu harus tau, sehingga tuntutannya kamu akan tau. Kemudian seseorang yang ingin menikah pertama-tama dia harus mengikuti kursus persiapan perkawinan secara Katolik, apapun agamanya. Setelah dia tau tuntutan Greja Katolik dan sifat-sifatnya ditanya lagi apa yang disebut sebagai penyelidikan kanonik. Apakah kamu tau bahwa di greja katolik kamu tidak boleh cerai? Kamu akan menikah di Greja, maka kamu tidak akan bisa bercerai, jika tidak mau aka tidak usah menikah secara Katolik. Jadi dari awal sudah harus tau hukum- hukum Greja Katolik, itulah alasannya orang-orang yang ingin cerai dan