Teks 1 Struktur Makro Tematik

Alur memberikan tekanan dalam suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian mana yang berada di akhir, hal itu juga bisa sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi yang penting. Intinya skematik merupakan bentuk umum dari sebuah teks yang berkaitan dengan judul. Skematik mempelajari tentang bagaimana alur atau suasana teks dibuat. 55

3. Struktur Mikro a.

Semantik Pengertian umum semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna suatu bahasa. Semantik dalam skema Van Djik dikategorikan sebagai makna lokal, yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bagunan teks. Semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang terpenting dari struktur wacana, tetapi juga yang mengiringi kearah sisi tertentu dari suatu peristiwa. Pada intinya, semantik membahas tentang makna yang ditekankan dalam sebuah teks dan membahas tentang hubungan antar kalimat yang mempunyai makna tertentu dalam sebuah teks yang mempunyai makna tersirat. Terdapat beberapa strategi semantik yaitu pertama; latar. Latar merupakan bagian berita atau cerita yang mempengaruihi semantik arti yang ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan kemana arah 55 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 78. pandangan khalayak dibawa. Tujuan dari latar teks ini adalah membongkar apa maksud yang ingin disampaikan oleh pembuat teks. Kedua; detail. Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang komunikatorpenulis skenario. Komunikator menampilkan informasi yang menguntungkan dirinya dan citra baik secara berlebihan dan digambarkan secara mendetail. Dalam hal ini penulis skenario secara sengaja membuat sesuatu secara mendetail dengan tujuan menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Ketiga; maksud. Elemen ini hampir sama dengan detail. elemen maksud melihat informasi yang menuntungkan komunikator dan akan dirugikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya informasi yang merugikan akan disampaikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi. Tujuan akhir dari maksud adalah memberikan informasi yang menguntungkan komunikator. Keempat; peranggapan. Elemen ini merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks, dan biasanya pernyataan tersebut dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan kembali. Disebut peranggapan karena pernyataan tersebut merupakan kenyataan yang belum terjadi, namun didasarkan pada anggapan yang masuk akal. 56

b. Sintaksis

Secara terminologi, kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun = dengan + tattei = menempatkan, berarti menempatkan 56 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 78-79. bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dapat dikatakan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, kalusa, dan frase. Inti dari sintaksis adalah mengelompokkan kata-kata menjadi sebuah kalimat. 57 Dalam sintaksis ada beberapa strategi elemen yang mendukung, pertama; koheren. Koheren adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, ide yang menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya. Koherensi dalam analisis wacana adalah pertalian dan jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta berbeda dapat dihubungkan dengan memakai koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika komunikator menghubungkannya. Koherensi dapat ditampilkan melalui sebab akibat, bisa juga sebagai penjelas dan mudah untuk diamati. Di antaranya kata hubung yang dipakai dan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun menyebabkan makna berlainan ketika hendak menghubungkan proposisi. 58 Kedua; bentuk kalimat. Bentuk kalimat adalah bentuk sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas, logika kausalitas, akan diterjemahkan dalam bahasa menjadi susunan 57 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 80. 58 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 81.