dapat diambil dalam film ini adalah tentang toleransi dalam perbedaan agama. Dalam film ini terdapat beberapa adegan yang menunjukkan bahwa Islam harus
menghargai perbedaan dalam beragama. Film ini juga memuat testimoni-testimoni dari para pelaku pernikahan beda agama bahwa mereka bisa rukun tanpa harus
mengganggu atau menjatuhkan agama masing-masing pasangan. Tetapi di tengah semaraknya pemutaran film Cinta Tapi Beda yang mulai
ditayangkan pada tanggal 27 Desember 2012, muncullah berbagai macam pendapat yang menimbulkan kontroversi. Dalam film ini terdapat nuansa agama
yang sangat sensitif antara agama Islam dengan agama Kristen Katolik. Meski pesan moral film ini lebih kepada bagaimana manusia menghadapi perbedaan-
perbedaan dalam kehidupan, terutama kepada sesama pemeluk agama. Hal-hal yang di anggap kontroversi dalam film ini tidak hanya
mempersoalkan mengenai percintaan beda agama saja, namun juga muncul dari gugatan masyarakat Minangkabau yang menganggap film itu mengandung unsur
sara dan telah menistakan kebudayaan Minangkabau yang kental dengan ajaran agama Islam
.
Alur cerita film ini oleh sebagian suku Minangkabau dianggap menyimpang dari falsafah adat yang terkenal dengan “Adat Basandi Sarak, Sarak
Basandi Kitabullah”. Atau dengan kata lain, Adat bersandar bertopang pada syariat dan syariat bersandar pada Kitabullah, yang kurang lebihnya bermakna
orang minang menjunjung tinggi ajaran syariat Islam.
5
5
www.republika.co.id, http:www.republika.co.idberitasenggangfilm130107mg921h- film-cinta-tapi-beda-dipolisikan. informasi ini diakses pada tanggal 10 Januari 2013, jam: 21:15.
Dari latar belakang yang telah penulis uraikan di atas lah penulis tertarik untuk mengangkat film Cinta Tapi Beda sebagai bahan untuk penelitian. Oleh
karenanya judul yang di ambil oleh penulis adalah “Analisis Wacana Percintaan Beda Agama Dalam Film Cinta Tapi Beda”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk menghindari semakin luas dan melebarnya batasan masalah, maka penelitian ini dibuat suatu batasan. Ruang lingkup dibatasi hanya tentang wacana
percintaan beda agama yang terdapat dalam film Cinta Tapi Beda, dan juga hanya dibatasi dengan model analisis wacana Teun A Van Dijk yang membahas tentang
tiga struktur dalam suatu teks, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta dilihat dari level kognisi sosial dan konteks sosial. Scene yang
diambil juga hanya scene tentang percintaan beda agama, walaupun terdapat beberapa scene tentang toleransi antar umat beragama, keimanan antar umat
beragama, dan juga tentang kebudayaan Minang dan Jawa untuk melengkapi data yang didapatkan dari hasil wawancara kepada sutradara film Cinta Tapi Beda
yang kemudian disambungkan dengan analisis wacana Teun A Van Dijk tersebut. Sedangkan perumusan masalah yang di angkat adalah:
1. Bagaimana wacana seputar percintaan beda agama yang ditampilkan
dalam film Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra dilihat dari level teks struktur makro, superstruktur, struktur mikro?
2. Bagaimana wacana film Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo dan
Hestu Saputra dilihat dari level kognisi sosial?
3. Bagaimana wacana film Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo dan
Hestu Saputra dilihat dari level konteks sosial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan proposal ini adalah:
1. Mengetahui tentang wacana seputar percintaan beda agama yang
ditampilkan dalam film Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra dilihat dari level teks struktur makro, superastruktur,
struktur mikro. 2.
Mengetahui kognisi sosial yang melatarbelakangi penulis skenario dalam membuat naskah film Cinta Tapi Beda.
3. Mengetahui konteks sosial menurut pandangan para ulama tentang
wacana percintaan beda agama.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Akademis:
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya penelitian tentang analisis
wacana film. Di samping itu penelitian analisis wacana film Cinta Tapi Beda ini juga memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis
wacana model Teun A Van Dijk yang dilihat pada level teks struktur makro, superastruktur, struktur mikro, level kognisi sosial dan level
konteks sosial.
2. Manfaat Praktis:
Penelitian ini dapat digunakan sebagai penggambaran mengenai percintaan beda agama yang dianalsis dengan menggunakan wacana Teun A Van
Dijk bagi para remaja khususnya untuk memaknai konsep percintaan beda agama yang kemudian dibuat dalam satu film, yaitu film Cinta Tapi Beda.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam proses penelitian ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian wacana terhadap film yang terdahulu guna dijadikan bahan perbandingan. Yaitu
penelitian yang menganalisa film sebagai media informasi dan juga komunikasi massa, yaitu:
1. “Analisis Semiotik Film CINTA Karya Sammaria Simanjuntak” yang ditulis
oleh Nurlaelatul Fajriah, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari judul film CINTA, serta makna dari symbol-simbol yang terdapat di dalam
film tersebut. Penelitian yang di tulis oleh Nurlaelatul Fajriah ini menggunakan analisis semiotik, sedangkan penelitian saya menggunakan
analisis wacana. Persamaan dalam penelitian ini adalah media yang di gunakan, yaitu film. Selain itu latar belakang dari film yang diteliti hampir
sama, yaitu tentang konsep percintaan serta toleransi antar umat beda agama. 2.
“Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Film Naga Bonar Karya Asrul Sani” yang ditulis oleh Sukasih Nur, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah