Pendahuluan meliputi; Latar Belakang Masalah, Batasan dan Tinjauan Teoritis, di dalamnya diuraikan tentang metode-metode,

13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Wacana Percintaan Beda Agama 1.

Menurut Agama Islam Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Secara terminologi penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Sedangkan secara etimologi terdapat beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape. 1 Banyak yang mengartikan cinta dengan pemikiran yang sempit, salah satunya adalah hanya tertuju pada hubungan laki-laki dan perempuan. Cinta lebih dari itu. Hubungan dengan sesama makhluk ciptaan juga termasuk dalam lingkup cinta, baik kepada hewan maupun kepada tumbuhan dan 1 Wikipedia, http:id.wikipedia.orgwikiCinta, diakses pada tanggal 1 Mei 2014, pukul 14:00 WIB. lingkungan sekalipun. Terlebih lagi kepada Sang Pencipta cinta, tentu saja lebih wajib untuk dimasukkan dalam lingkup pengertian cinta itu sendiri. 2 Percintaan beda agama dalam islam dapat diartikan sebagai percintaan antara seorang muslim dengan non-muslim. Islam mengajarkan kita berbuat baik kepada sesama umat manusia, berbuat baik kepada sesama muslim dan juga non muslim. Tetapi jika hubungan percintaan sepasang manusia yang berbeda agama, maka dalam Islam itu tidak boleh. Hal ini terdapat dalam Al- Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 221. Di dalam ayat ini ditegaskan oleh Allah tentang larangan bagi seorang muslim menikahi perempuan- perempuan musyrik dan larangan menikahi perempuan mukmin dengan laki-laki musyrik, kecuali jika mereka telah beriman. 3 Artinya: Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. 2 Abu Musa Abdurrahim, Kitab Cinta:Perjalanan Menuju Surga, Jakarta; Gema Insani, 2011, h. 20. 3 H Amirullah Syarbini, dan Dr. H. Hasbiyallah, Anda Bertanya Ustadz Menjawab, Bandung; Ruang Kata, 2013, h. 165-166.