42
Aksesibilitas Jenis kendaraan
Frekuensi kendaraan Jarak lokasi dengan pusat pemerintahan
Kelayakan Fasilitas Sarana
Prasarana Akomodasi
Luasan tempat parkir
Sumber: Hasil Penelitian 2014
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut: 1.
Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
7
Observasi yang digunakan merupakan observasi non partisipasi sehingga peneliti tidak terlibat langsung dan tidak mempengaruhi objek yang
diobservasi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi:
a. Kondisi fisik, peneliti akan mengamati kondisi fisik Hutan Kota
Srengseng. b.
Tempat, peneliti akan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung di Hutan Kota Sregseng.
c. Pelaku, peneliti mengamati pengunjung yang berada pada hutan kota
Sregseng. d.
Akivitas, peeliti mengamati aktivitas yang dilakukan pengunjung hutan kota Srengseng.
2. Wawancara
7
Tim Penyusun FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, Ciputat: FITK, 2011, h. 66.
43
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan.
8
Pedoman wawaara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi terstruktur dengan menyiapkan pedoman wawancara yang telah
disiapkan sebagai instrument wawancara. Kemudian dari daftar pertanyaan untuk wawancara tersebut dapat dikembangkan sehingga
informasi yang didapat lebih lengkap dan tingkat validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Kuesioner
Kuestioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti,
angket disebarkan kepada reponden.
9
Prosedur dalam penyebaran angket ini dilakukan secara langsung yang diberikan kepada responden
sampai memenuhi jumlah responden yang ditentukan. Jenis angket yang diberikan merupakan angket tertutup, jadi responden hanya
menjawab pertanyaan yang isinya tersedia dalam angket tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah warga
sekitar Hutan Kota Srengseng. Pengukuran tingkat persepsi masyarakat dalam menunjang kelayakan hutan kota Srengseng sebagai
objek wisata menggunakan kuestioner yang didasarkan atas sistem penilaian skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian ini fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
8
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta:Bumi Aksara, 2003, h. 83
9
Ibid., h. 76