sebesar 15.258 orang, kemudian tingkat pendidikan S1 sebesar 1.888 orang, dan tingkat pendidikan S2 sebesar 473 orang. Dari pemaparan
tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk Kelurahan Srengseng lebih banyak yang mengenyam pendidikan sampai jenjang pendidikian SMA.
B. Karakteristik Fisik Hutan Kota Srengseng
Pembangunan hutan kota di DKI Jakarta telah dimulai sejak 10 tahun yang lalu dan untuk pertama kalinya diprakarsai oleh Kanwil Kehutanan DKI
Jakarta. Penanganan secara khusus oleh Dinas Teknis Kehutanan DKI Jakarta, secara resmi dimulai sejak tahun anggaran 19901991 hingga saat ini, dan telah
merealisasikan pembangunannya seluas 354,0 Ha, yang terdiri dari 14 lokasi, lokasi tersebut diantaranya adalah Srengseng, Jakarta Barat, kampus UI Jakarta
Selatan, Waduk Sunter Utara, Jakarta Utara, Kemayoran Jakarta Pusat, Komplek Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur, Komplek Kopasus Cijantung
Jakarta Timur, Blok P Jakarta Timur, Kwasan Industri PT. JIEP Pulo Gadung Jakarta Timur, Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Bumi Perkemahan Cibubur
Jakarta Timur, Rawa Dongkal Jakarta Timur, PT. Jakarta Propertindo Jakarta Utara, Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Jakarta Utara, Masjid Istiqlal
Jakarta Pusat. Kawasan Hutan Kota Srengseng ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 202 Tahun 1995, yang difungsikan sebagai wilayah peresapan air dan pelestarian plasma nutfah. Berikut akan
dijelaskan mengenai karakteristik fisik Hutan Kota Sengseng.
a. Letak dan Luas
Hutan kota Srengseng pada hakekatnya merupakan tipe hutan konservasi resapan air, seluas 15 ha dan secara geografis terletak pada
6º13’12’’LS dan 106º49’’BT. Berdasarkan wilayah administratif pemerintah kawasan ini termasuk wilayah kota Jakarta Barat.
b. Aksesibilitas
Kawasan ini terletak pada akses Jalan Srengseng Raya, yang dapat dicapai melalui Tol Merak
– Jakarta, Jalan Kebayoran Lama dan Cileduk Raya.
6
Sisi utara dan selatan hutan tersebut berbatasan langsung dengan jalan raya dan kali Pesanggrahan, dan bagian lainnya dibatasi dengan kawasan
pemukiman terutama dari kelompok sosial menengah dan penduduk asli kawasan tersebut.
7
c. Topografi
Konfigurasi fisik kawasan ini merupakan hamparan dataran dengan kemiringan lereng 0-3 7,4 ha. Area yang cekung jika dialiri air yang
drainasenya kurang baik karena berbentuk memutar di dalam kawasan hutan kota dari Kali Pesanggrahan akan menuju blok rawa. Pada areal yang datar
terdapat areal bekas pembuangan sampah.
8
d. Geologi dan Tanah
Kawasan ini merupakan formasi alluvium, endapan pematang pantai dan tuf banten.Tanah berbentuk dari bahan volkan berumur kuarter, berupa
tufa andesik sampai basaltic dan bahan aluviokolovium dari daerah sekitarnya.Bahan tersebut sebagian besar berupa liat dan abu. Tanah bagian
daratan, umumnya bersolum dalam 90-100cm dan telah mengalami perkembangan profil, bertekstur halus, kompak dan berdrainase baik, dengan
kisaran pH 6,0-7,7, dengan kisaran C organik 1,7-7,5, N total 0,09- 0,56, kisaran kandungan P 1,2-16,8 ppm, dan kisaran kandungan K 0,23-
2,80 me100gram. Kondisi air tanahnya dipengaruhi oleh infiltrasi yang baik, karena adanya dukungan porositas dan permeabilitas tanah yang telatif baik.
6
Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Informasi Kawasan Hutan Kota DKI Jakarta, Jakarta: tt.p, t.t.
7
Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Informasi Kehutanan Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta,
2011, h.28.
8
Ibid,.h. 28.
e. Iklim
Distribusi curah hujan di sekitar kawasan ini 1.865,5 mmtahun, atau rata-rata 155,5 mmbulan, dengan jumlah air hujan 142tahun atau
11,83bulan, dengan rataan suhu udara harian + 26 ºC, dengan rataan kelembaban udara berkisar 78-90.
9
f. Hidrologi dan Drainase
Sistem drainase secara alami, aliran air banyak menuju ke danau yang terdapat di Hutan Kota Srengseng, sebagian lagi menuju Kali
Pesanggrahan, ke arah jalan raya dan pemukiman.
10
g. Habitat dan Komponen Hayati
Habitat kawasan hutan kota ini terdiri dari 3 bentuk ekosistem yaitu perairan, pembangunan tata hijau dan bentuk konfigurasi lapangannya yang
relative beragam komponen pembangunan tata hijau yang merupakan wujud hutan kota. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di Hutan Kota Srengseng
sebanyak 65 jenis pohon, namun berdasarkan hasil wawancara pada penanggung jawab hutan kota pada saat ini sudah terdapat 80 jenis pohon.
Secara lengkap 64 jenis pohon dapat dilihat pada table 4.6:
Tabel 4.6 Jenis Pohon yang Terdapat di Hutan Kota Srengseng
No
Nama Latin Nama Lokal
No
Nama Latin Nama Lokal
1 Acasia vilosa
Akasia 6.
Leucaena leucocephala
Lamroto 2
Adenanthera pavonila
Saga 7.
Mangifera indica
Mangga 3
Agathis damara Damar 8.
Manilkara kauki
Sawo Kecik 4
Aleurites mollucana
Kemiri 9.
Maniltoa gemmipara
Saputangan Biasa
5. Alstonia
Pulai 10
Maniltoa Saputangan
9
Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Informasi Kawasan Hutan Kota DKI Jakarta, Jakarta: tt.p, t.t.
10
Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta.op.cit., h. 29.
scholaris schiei
Merah 11.
Amherstia nobilis
Bunga Ratu 32.
Micheli champaka
Cempaka 12.
Antidesma bunius
Buni 33.
Mimosops elengi
Tanjung 13.
Araucaria muchrophylla
Cemara nonfolk
34. Muntingia
calabura Kersen
14. Bambusa spp
Bamboo Tali Angin
35. Niphafrutich
an Nipah
15. Bambusa spp
Bambu Kuning
36. Oroxylus
ingdicung Pompongan
16. Baribgtonia
asiatica Keben
37. Paraserianth
es falctaria Sengon
17. Bauhinia
acuminate Kupu-kupu
38. Parkia
speciosa Petai Cina
18. Caessalpinia
sappan Secang
39. Pinusmercusi
i Tusam
19. Calophyllum
inophyllum Nyamplung
40. Pithecellobiu
mbulce Asam Kranji
20. Canarium
commune Kenari
41. Plumeria spp
Kamboja 21.
Cassia spp Kasia Pohon
42. Polyalthia
longifloria Glodokan
Tiang 22.
Cassia spp Kasia Golden
43. Pometia
tinnata Matoa
23. Cassuaria
equisetifolia Cemara Laut
44. Pterospernu
m javanicum Bayur
24. Cerbera
odollam Bintaro
45. Salacca
edulis Salak
25. Cinnamomum
burmanii Kayu Manis
46. Salyxbebiloni
ca Putir Menangis
26. Cynomelia
cauliflora Namnam
47. Samamneasa
man Ki Hujan
27. Delonix regia
Flamboyan 48.
Schefflera spp
Walisongo 28.
Dillenia indica Sempur
49. Schima
walichii Puspa
29. Durio
zibhetimus Durian
50. Spathodea
campanulata Kecrutan
30. Erythrina
cristagali Dadap Merah
51. Starculia
custita Kepoh
31. Eucalyptus alba
Kayu Putih 52.
Stelechorcar pus burahol
Kepel
53. Eugenia cumini
Jamblang 59.
Switenia mahagoni
Mahoni 54.
Ficus benyamina
Beringin 60.
Syzigiumaqu aea
Jambu Air 55.
Filicium decipiens
Kirai Payung 61.
Tectonagran dis
Jati 56.
Flacaurtia rucam
Rukem 62.
Terminaliaca ptappa
Ketapang 57.
Gmelina arborea
Gmelina 63.
Khaya spp Khaya
58. Jacaranda
acutifolia Jakaranda
64. Bagerstropim
ia speciosa Bungur
Sumber: Informasi Kehutanan Dinas Kelautan dan Pertanian Provindi DKI Jakarta
Jenis yang mendominasi adalah Akasia. Kondisi hutannya mencerminkan bentuk hutan yang lebih hijau. Terdapat beberapa lapisan
tajuk yang terbentuk, baik tajuk teratas, dibawahnya dan tumbuhan bawah. Jenis tumbuhan yang dikembangkan merupakan tumbuhan yang
bermanfaat untuk penyangga kehidupan dan kenyamanan serta merupakan kawasan resapan air.
Pada kawasan hutan kota Srengseng terdapat 4 layer dengan kerapatan rata-rata 2.570 Spesiesha. Stratifikasi yaitu strata I, Strata II,
Strata III, dan Strata IV. Vegetasi pada strata IV lebih banyak dibandingkan pada strata lain, pada strata IV terdapat pepohonan yang
menghasilkan buah, bunga dan mendatangkan serangga sebagai pakan burung. Rincian jenis pohon pada tiap strata dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Beberapa Jenis Vegetasi pada Plot Strata di Hutan Kota Srengseng
No. Strata Nama Lokal
Nama Latin 1.
I Rumput
Salak Soka
Ophiopongon -
Salacca edulis Inora sp
Ophiopongon sp
2. II
Alang-alang Harendong pohon
Walisongo Imperata cylindrical
Barassaia actinaphyla