Dari aspek geografi, pariwisata merupakan suatu usaha pemanfaatan sumber daya baik manusia, alam, teknologi, dan lain-lain, dimana
pemanfaatan sumber daya itu sendiri adalah sebagai sesuatu yang memiliki nilai apabila sesuai dikelola dengan baik.
33
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa antara geografi dan pariwisata tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
terkait dan saling membantu karena memiliki aspek kajian yang sama yaitu lingkungan dan manusia. Dengan adanya geografi di dalam kajian
pariwisata maka pengelolaan pariwisata akan sesuai dengan daya dukung lahan dan menjadi efektif serta efisien.
7. Pariwisata dalam al-Quran
Berdasarkan ayat al-Quran pariwisata merupakan salah satu hal yang
diperbolehkan mubah dan termasuk kegiatan mu’amalah. Didalam al-
Quran banyak perintah untuk melakukan perjalanan wisata baik langsung maupun tidak langsung, banyak lagi ayat al-Quran yang erat kaitannya
dengan perintah memperhatikan dan memikirkan ciptaan Allah. Ciptaan Allah tersebut menekankan bukti Maha Besaran-Nya akan tetapi tanda-
tanda tersebut tidak dapat difungsikan dengan baik, kecuali dengan mata kepala maupun mata hati karena itu di dalam al-Quran ditemukan sekian
banyak peritah Allah yang berkaitan dengan anjuran untuk memandang alam semesta ini, seperti dinyatakan dalam al-Quran surat al-Imran 3:190-
191.
33
Ibid,. h.9.
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal, 191. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan Kami,
tiadaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS al-Imron 3:190-191
Berdasarkan ayat tersebut perjalanan yang dianjurkan al-Quran di atas adalah perjalanan yang bersifat umum, yang dikaitkan dengan ilmu
pengetahuan, studi sejarah bangsa-bangsa terdahulu sebagai dikenal sekarang degan suatu kegiatan “wisata budaya” dan agar manusia
memperhatikan alam lingkungan ciptaan Allah yang dikenal dengan “wiata alam”.
2. Hasil Penelitian Relevan
1. Studi Kelayakan Perkebunan Teh Gunung Mas Bogor Sebagai Daerah
Tujuan Wisata di Jawa Barat. Skripsi. Jakiatin Nisa. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial 2007.
Hasil penelitian: Perkebunan teh mendukung dan layak untuk dijadikan daerah tujuan wistaa dan tentunya layak pula untuk dikembangkan sebagai
objek wisata. Berdasarkan hasil penelitian faktor sosial dan budaya masih perlu dikembangkan lagi dan perlu mendapat penanganan yang lebih serius
dari pihak terkait. 2.
Potensi Pengembangan Wisata Pada Kawasan Objek Wisata Situ Gintung di Ciputat Tanggerang Selatan. Septiyani Aziz Mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS 2014. Hasil penelitian: Situ Gintung memiliki potensi sebagai objek wisata,
namun unsur atraksi wisata yang unik dalam parwisata belum bisa ditemui pada situ gintung. Unsur prasyarat wisata berupa promosi dan informasi
belum banyak dilakukan untuk menarik minat pengunjung. Ketersediaan fasilitas belum lengkap dan memadai.