Analisa Dan Interpretasi Data Menggunakan Rumus Korelasi Product

= 39528 59304,43 r x y = 0,667 Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapatkan antara profesionallisme guru PAI dengan Motivasi Belajar Siswa di SMA PGRI 3 Jakarta, diperoleh angka indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,667. Setelah diketahui hubungannya, kemudian diadakan interpretasi data dengan dua cara sebagai berikut:

a. Interpretasi Kasar Atau Sederhana

Dari perhitungan diatas, angka indeks korelasi r x y berhasil diperoleh sebesar 0,667 dan tidak bertanda negatif. Ini berarti korelasi antara variabel X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam terdapat hubungan yang searah atau terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Artinya semakin tinggi profesionalitsme guru pendidikan agama Islam, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa dalam belajar. Pernyataan tersebut apabila dibuat bagannya adalah sebagai berikut: Var. X: Var. Y: Var. X: Var. Y: Selanjutnya besarnya r xy yang diperoleh 0,667 ternyata terletak antara 0,40 - 0,70. Berdasarkan pedoman dapat dinyatakan bahwa korelasi antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang besar atau tinggi. Dengan demikian secara sederhana penulis dapat memberi interpretasi terhadap r xy tersebut, yaitu bahwa terdapat korelasi positif yang besar atau tinggi antara profesionalisme guru pendidikan agama Islam dan motivasi belajar siswa.

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment

Rumusan hipotesa kerjaalternative Ha dan hipotesa Ho, yang penulis ajukan adalah: Ha : Terdapat korelasi positif antara variabel X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dan variabel Y Motivasi Belajar Siswa di SMA PGRI 3 Jakarta. Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara variabel X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dan variabel Y Motivasi Belajar Siswa di SMA PGRI 3 Jakarta. Adapun kriteria pengajuan adalah jika r hitung r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika r hitung r tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Kemudian penulis mencari derajat kebebasannya df atau db. Rumusnya adalah sebagai berikut: Df = N-nr = 30 – 2 = 28 Dengan memeriksa tabel “r” product moment ternyata df sebesar 28 dan taraf signifikasi 5 , diperoleh r tabel = 0,361, sedangkan pada taraf 1 diperoleh r tabel = 0,463. Dengan demikian ternyata r xy yang besarnya 0,667 adalah jauh lebih besar daripada r tabel, baik pada signifikasi 5 maupun 1. Karena r xy lebih besar daripada r tabel, maka hipotesis alternatif diterima, sedangkan hipotesis nihil ditolak. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: korelasi positif antara Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Siswa disini merupakan korelasi positif yang signifikan.

2. Analisis Determinasi

Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi r xy product moment yang telah diperoleh dengan rumus: KD = r 2 x 100 = 0,667 2 x 100 = 0,444889 x 100 dibulatkan menjadi = 44,5 Dari perhitungan koefisien determinasi diketahui bahwa nilai koefisien determinasinya sebesar 44,5 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam mempengaruhi atau memberi kontribusi terhadap variabel Y Motivasi Belajar Siswa sebesar 44,5 . Adapun sisanya adalah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dan hal itu tidak diteliti oleh peneliti. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji secara teoritis mengenai pengaruh profesionalisme guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian lapangan untuk membuktikan kebenaran hipotesis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dilihat dari hasil perhitungan distribusi frekuensi tentang tingkat profesionalisme guru, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru di SMA PGRI 3 Jakarta termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dilihat dari jumlah responden yang berjumlah 12 orang dari 30 responden berada pada interval 122-111. Adanya responden yang berada pada interval 110- 99, menunjukkan masih rendahnya atau kurangnya profesionalitas guru agama di mata siswa. 2. Motivasi belajar siswa berada pada tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh 15 dari 30 responden yang menjadi sampel penelitian berada pada interval 100-89. 3. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di SMA PGRI 3 Jakarta, penulis memperoleh adanya hubungan positif yang tinggi antara variabel 49 X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dan variabel Y Motivasi Belajar Siswa, dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,667. Nilai ini mencerminkan bahwa profesionalisme guru pendidikan agama Islam dan motivasi belajar siswa secara kualitatif memiliki hubungan yang kuat. 4. Hubungan yang kuat tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi variabel X Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam terhadap variabel Y Motivasi Belajar Siswa melalui koefisien determinasi sebesar 44,5 . 5. Atas dasar temuan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh profesionalisme guru. Namun demikian, profesionalisme guru bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, melainkan masih banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap motivasi belajar siswa.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian di SMA PGRI 3 Jakarta, dan dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara profesionalisme guru PAI terhadap motivasi belajar siswa, maka ada beberapa saran yang penulis ajukan sebagai berikut: 1. Pimpinan sekolah hendaknya tetap memberikan perhatian terhadap kinerja guru, penyediaan media belajar, fasilitas dan prasarana sekolah yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa lebih termotivasi 2. Karena dalam penelitian ini diperoleh hasil korelasi yang tinggi antara kedua variabel, hendaknya guru agama harus tetap meningkatkan profesionalitasnya dengan terus mengembangkan wawasan dan kualitas diri sebagai seorang guru, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa yang lebih tinggi. 50