Kesimpulan Saran Profesionalisme guru pendidikan Agama Islam hubunganya dengan motivasi belajar siswa : studi kasus di sma pgri 3 jakarta

51 3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa hendaknya terus ditingkatkan, dengan berbagai kegiatan yang dapat menunjang motivasi belajar siswa. 4. Siswa lebih memotivasi diri agar mendapatkan hasil yang maksimal 5. Orang tua hendaknya dapat mengawasi dan membina anak- anaknya ketika berada di lingkungan rumah khususnya dalam hal peningkatan motivasi belajar siswa. 88 DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV. Rajawali, 1988, Cet. ke-1. Danim Sudarwan, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002. Departemen Agama RI, Memahami Paradigma Baru Penidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2006. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. ke-5. Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Margono, S, Metologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. ke-4. Mulyasa, E, Kurikulum Yang Disempurnakan, Bandung: Rosdakarya, 2006, Cet. ke-1. Mulyasa, E, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Yang Kreatif Dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet ke-1. Mulyasa, E, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung: Rosdakarya, 2007, cet. Ke-1. Nashar, Peranan Motivasi Dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press, 2004. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Rosyadi, Khoirun, Pendidikan Profetik, Bandung: Pustaka Pelajar, 2004. Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet. ke-3. 89 Shaleh, Asrorun Ni’am Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, Cet. ke-1. Sobur, Alex, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, Bandung: Pustaka Setia, 2003, Cet. ke-1. Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Cet-16. Surya, Mohammad Percikan Perjuangan Guru, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2006. Usman M. Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, Cet- ke-22. Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan Di Indonesia, Jakarta:Gaung Persada Press, 2006, Cet. Ke-1. ANGKET PENELITIAN Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Hubungannya Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMA PGRI 3 Jakarta Identitas responden Nama siswa : Kelas : Jenis kelamin : Petunjuk umum: 1. Bacalah bismillah sebelum anda mengerjakan angket ini. 2. Bacalah pertanyaan-pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab. 3. Berilah tanda silang X pada jawaban yang anda kehendaki. ¾ SL Selalu ¾ SR Sering ¾ KK Kadang-Kadang ¾ P Pernah ¾ TP Tidak Pernah 4. Diterapkan kejujuran agar penelitian ini dapat memperoleh jawaban yang valid agar tercapainya tujuan pendidikan. 5. Angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai anda. 6. Terima kasih atas partisipasi dan kejujurannya.

A. Butir Soal Proesionalisme Guru PAI

No . Pertanyaan SL SR KK P TP 1. Sebelum mengajar di kelas Guru Agama mempersiapkan materi yang akan diajarkan 2. Ketika menerangkan materi pelajaran, Guru Agama melihat dan terpaku pada buku pelajaran 3. Guru Agama menerangkan dengan baik dan mudah dipahami 4. Guru Agama menjawab dengan baik pertanyaan siswa 5. Sewaktu menyampaikan materi, Guru Agama memberi gambaran dengan kejadianfakta yang terjadi di masyarakat 6. Ketika mengajar di kelas, Guru Agama menerangkan mata pelajaran dengan bahasa yang baku 7. Guru Agama menjelaskan mata pelajaran denagan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa 8. Setiap mengajar Guru Agama menggunakan metode sesuai dengan materi pelajaran 9. Guru Agama tidak menggunakan metode yang bervariasi ketika mengajar 10. Guru Agama tidak menggunakan metode yang menarik dan menyenangkan ketika KBM berlangsung 11. Sebelum memulai proses pembelajaran. Guru Agama memeriksa kebersihan dan kerapian kelas 12. Guru Agama tidak memperhatikan keadaan ruang kelas 13. Sebelum memulai proses pembelajaran, Guru Agama membuka pelajaran dengan doa bersama 14. Sebelum memulai proses pembelajaran, Guru Agama menanyakan keadaan siswa dan mengabsen siswa 15. Guru mengatur posisi duduk siswa berdasarkan kemampuan siswa 16. Guru Agama menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan 17. Guru Agama tidak memperhatikan kondisi siswa ketika KBM berlangsung 18. Ketika KBM berlangsung guru Agama memperhatikan semua aktivitas siswa 19. Ketika menjelaskan materi Guru Agama hanya duduk di kursinya dan tidak memperhatikan siswa 20. Ketika ada teman yang bercanda sewaktu proses pembelajaran berlangsung, Guru Agama menegur dan memberikan pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang diberikan 21. Siswa diberikan hukuman oleh Guru Agama jika tidak mengerjakan tugas 22. Guru Agama datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai 23. Guru Agama menggunakan jam pelajaran lain untuk menyelesaikan materinya