56
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Tes Tes yang dilakukan pada setiap siklus yaitu sebelum pembelajaran pre
test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai
materi yang akan disampaikan sebelum dilakukan pembelajaran. Tes yang dilakukan sesudah pembelajaran Post Test pada akhir siklus untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Enrichment Model Renzulli.
Pre Test dan Post Test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran Enrichment Model Renzulli
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas ketika menggunakan model pembelajaran
Enrichment Model Renzulli . Lembar observasi ini berupa penilaian
aktivitas siswa di kelas ketika diterapkannya model pembelajaran Enrichment Model Renzulli
. 3.
Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui keadaan siswa dan guru
ketika proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan berisi tentang pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru
dengan siswa, dan aspek lainnya yang peru dicatat. 4.
Wawancara Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa
serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara
setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Enrichment Model Renzulli terhadap hasil belajar siswa.
57
J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan Trusworthiness Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel subjek
yang telah ditetapkan, dalam hal ini diluar subjek yang sudah ditetapkan yakni kelas X. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
1. Uji Validitas a. Uji Validitas Untuk Hasil Belajar
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam Bahasa Indonesia ―valid disebut dengan istilah sahih‖. ―Sebuah
item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total. skor pada item menyebabkan skor to tal menjadi tinggi atau rendah‖.
55
Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran
ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalam menghitung validitas instrumen tes hasil belajar
siswa , peneliti menggunakan rumus korelasi bisentral :
Keterangan : = koefisen kolerasi biserial antara sekor butir soal no I
dengan sekor total = rata-rata sekor total semua responden
= rata-rata sekor total semua responden = standar deviasi sekor todal semua responden
= proporsi jawaban benar untuk semua butir nomor i = proporsi jawaban salah untuk semua butir nomor i
55
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008 , hal.65
58
Berdasarkan uji validitas menggunakan program ANNATES untuk soal kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran Sosiologi pada materi,
interaksi sosial, peroleh butir soal yang valid adalah 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16,18,19, 20, 22, 24 ,25, 26 ,27, 28 ,29, 30, 31, 32,
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Soal No
Jenis Tes Jumlah Butir
Soal Jumlah Soal
yang Valid
1 Tes pemahaman siswa
siklus I
40 20
2 Tes pemahaman siswa
siklus II
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
memberikan hasil yang tetap. untuk menghitung besarnya reliabilitas instrumen hasil belajar peneliti menggunakan rumus kuder Richardson K
– R 20 sebagai berikut :
56
56
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi , Jakarta : Bumi Aksara, 2006 , hal. 208
59
r11 = k S² – Σpq
k-1 S²
Keterangan :
r
11 :
Reliabilitas tes secara keseluruhan p
: Proporsi subjek yang menjawab item yang benar q
: Proporsi subjek yang menjawab item yang salah q= 1- p
Σ
pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
S² : Varians tes
Adapun criteria pengujian :
r
ii : 0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi
r
ii : 0,71-0,90 = Tinggi
r
ii : 0,41-0,70 = Cukup
r
ii : 0,21-0,41 = Rendah
r
ii : 0,21 = Sangat Rendah Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan program ANNATES untuk
soal kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran Sosiologi Materi Interaksi sosial :
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal No Jenis Tes
Reliabilitas Kategori
1 2
Tes pemahaman siswa siklus I
Tes pemahaman siswa siklus II
0,90 Tinggi
60
3. Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar digunakan rumus sebagai berikut :
57
P = B JS
Keterangan : P: Tingkat kesukaran untuk setiap butir soal
B: Jumlah siswa yang menjawab benar JS:Jumlah siswa dari masing-masing kelompok yang menjawab
soal Adapun Kriteria tingkat kesukaran soal :
0,00-0,30 : Sukar
0,30-0,70 : Sedang
0,70-1,00 : Mudah
Berdasarkan uji tingkat kesukaran menggunakan program ANNATES untuk soal kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran Sosiologi Materi Interaksi
sosial diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3 Uji Tingkat Kesukaran
No Jenis Tes
Jumlah Butir Soal Sukar
Sedang Mudah
1 Tes pemahaman siswa siklus I
23 17
2 Tes pemahaman siswa siklus II
57
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi , Jakarta : Bumi Aksara, 2006 , hal. 208