Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan Trusworthiness Studi

60

3. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar digunakan rumus sebagai berikut : 57 P = B JS Keterangan : P: Tingkat kesukaran untuk setiap butir soal B: Jumlah siswa yang menjawab benar JS:Jumlah siswa dari masing-masing kelompok yang menjawab soal Adapun Kriteria tingkat kesukaran soal : 0,00-0,30 : Sukar 0,30-0,70 : Sedang 0,70-1,00 : Mudah Berdasarkan uji tingkat kesukaran menggunakan program ANNATES untuk soal kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran Sosiologi Materi Interaksi sosial diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.3 Uji Tingkat Kesukaran No Jenis Tes Jumlah Butir Soal Sukar Sedang Mudah 1 Tes pemahaman siswa siklus I 23 17 2 Tes pemahaman siswa siklus II 57 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi , Jakarta : Bumi Aksara, 2006 , hal. 208 61

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk mengetahui indeks diskriminasi digunakan rumus : D = Keterangan : D : Daya Pembeda : Banyak peserta kelompok atas yang menjawabenar : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyak peserta kelompok atas : Banyak peserta kelompok bawah : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Adapun criteria nya sebagai berikut : 0,00-0,20 = Buruk 0,21-0,40 = Cukup 0,41-0,70 = Baik 0,71-1,00 = Baik Sekali Tabel 3.4 Daya Pembeda No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP 1 7 7 0.00 2 7 3 4 50.00 3 7 7 0.00 4 7 8 -1 -12.50 5 5 7 -2 -25.00 6 8 4 4 50.00 7 8 2 6 75.00 8 7 5 2 25.00 62 9 6 6 75.00 10 8 3 5 62.50 11 7 4 3 37.50 12 5 3 2 25.00 13 8 4 4 50.00 14 6 4 2 25.00 15 8 5 3 37.50 16 8 2 6 75.00 17 8 7 1 12.50 18 8 8 100.00 19 8 8 100.00 20 7 3 4 50.00 21 8 3 5 62.50 22 8 8 100.00 23 8 5 3 37.50 24 5 2 3 37.50 25 7 1 6 75.00 26 6 1 5 62.50 27 8 5 3 37.50 28 8 2 6 75.00 29 7 1 6 75.00 30 7 3 4 50.00 31 7 3 4 50.00 32 6 4 2 25.00 33 7 5 2 25.00 34 7 1 6 75.00 35 7 4 3 37.50 36 4 6 -2 -25.00 37 7 3 4 50.00 38 7 6 1 12.50 63 39 5 7 -2 -25.00 40 8 3 5 62.50

5. Skor N-Gain

Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer. Dengan kategori : g tinggi : nilai g 0.70 g sedang : 0.70 g 0.3 g rendah : nilai g 0.3

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Analisis data dari kualitas proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif, dengan menentukan frekuensi munculnya interaksi dari masing-masing komponen dengan kriteria keberhasilan muncul pada masing-masing komponen minimal pada kategori cukup. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang di peroleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh peneliti tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran dan catatan lapangan. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa analisis kuantitatif.

L. Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan

Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK yang memiliki tahapan- tahapan dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, 64 pengamatanpengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. 65

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN

PEMBAHASAN

A. Pendahuluan Penelitian

Sebelum peneleti melakukan model pembelajaran dan melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan observasi awal di SMA An Najah Rumpin kabupaten Bogor, untuk memenuhi kebutuhan penulis pada saat melaksanakan penelitian. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitian diadakan. Analisis kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi, dan siswa kelas X-1, serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sosiologi di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran ekonomi di SMA An Najah Rumpin Kabupaten Bogor khususnya pada kelas X-1. Penulis melakukan wawancara dengan guru Sosiologi, Ibu Jahrotun Nufus , S.sos.I pada tanggal 15 November 2012. Pukul 09.45 bertempat di ruang guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran sosiologi di kelas X-1, dan mengetahui hasil belajar sosiologi siswa. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran sosiologi yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah, dan kurang efektifnya diskusi 65 66 kelas, serta kurangnya penanaman wawasan terhadap siswa, pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap siswa cenderung pasif dalam belajar sosiologi sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar sosiologi siswa yang rendah, terutama pada materi interaksi sosial. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam proses pembelajaran sosiologi, salah satunya, guru tidak mampu menggunakannnya di karenakannya minimnya pengetahuan guru mengenai Teknologi baik berupa in fokus maupun OHP. Yang membuat para siswa dalam kondisi yang membosankan dalam proses pembelajaran. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas X-1 sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sosiologi pada bab interaksi sosial. Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian sosiologi pada bab interaksi sosial siswa masih banyak yang di bawah KKM. Dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang takut untuk bertanya pada guru, kemudian semangat belajar siswa pun kurang, dan tidak memperhatikan guru saat guru menerangkan. Selanjutnya peneliti mewawancarai 12 orang siswa kelas X- 1yang dijadikan sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran sosiologi di kelas. 15 orang siswa yang dipilih untuk di wawancarai berdasarkan peringkat di kelas, 6 siswa peringkat teratas, dan 6 siswa peringkat terbawah, terutama pada mata pelajaran sosiologi. Tujuan wawancara dengan siswa adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sosiologi , faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar serta penggalian informasi tentang metode belajar yang diminati siswa. Dari hasil wawancara tersebut tercatat 7 orang siswa yang tidak menyukai pelajaran sosiologi, dan 5 orang siswa kurang

Dokumen yang terkait

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG

0 6 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 33

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG.

0 0 1

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KLIRONG KEBUMEN.

0 0 3

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA SISWA SMAN 1 KUDUS.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-3 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN.

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-3 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 16

Penerapan Model Learning Cycle 6e Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA Negeri 3 Pekanbaru

0 0 6