80
Tabel 4.2: Pre Test dan Post Test Siklus II
NAMA SISWA PRETES
POSTES N-GAIN
KATEGORI ABDUL WAFDAN LUBIS
55 80
0.56 SEDANG
AFROH NAJIAH 75
90 0.60
SEDANG AHMAD GUSTI SUBAGJA
75 85
0.40 SEDANG
AISYAH PUTRI UTAMI 75
90 0.60
SEDANG AJAT SUDRAJAT
60 70
0.25 RENDAH
AKMALUDIN 65
80 0.43
SEDANG ALIFRIZKI MAULANA
65 85
0.57 SEDANG
ALMA FAIRUZ 45
90 0.82
TINGGI ARIZ ZULFIKAR
75 85
0.40 SEDANG
AYU MARIATUL QIBTIYAH 75
90 0.60
SEDANG DEFRIZAL DERIYANA
75 90
0.60 SEDANG
DIANA KAMILA 65
95 0.86
TINGGI GUSTIAWAN
55 80
0.56 SEDANG
HAQSIR VENNY SINTIA 45
85 0.73
TINGGI HUSNUL KHOTIMAH
80 95
0.75 TINGGI
KHAFI SUNGKAR 70
85 0.50
SEDANG LAILI ARFIANI
70 95
0.83 TINGGI
MONICA FITRIASIH KARTIKA MAUNINGRUM
80 95
0.75 TINGGI
NISFAH NURFADILA 70
85 0.50
SEDANG RIFKI AMILUDIN
55 75
0.44 SEDANG
SITI KOMALA SARI 70
85 0.50
SEDANG SYAIFUL AMRI
50 90
0.80 TINGGI
ULFA HABIBAH 80
90 0.50
SEDANG YUDI SUKMA PRAYOGA
70 85
0.50 SEDANG
Jumlah 1600
2075 0.59
SEDANG
Terkecil
45 70
Terbesar
80. 95
Jumlah
1600 2075
Rata-rata
66.67 86.46
81
Berdasarkan hasil table 4.2 siklus II sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan nilai N-Gain 0.59 pada Pre Test Siklus I sebesar 58.96
meningkat pada Post Test menjadi 69.79dan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus II sebesar 66.67meningkat pada Post Test menjadi 86.46. Dengan nilai terendah
pada Siklus I 40di bawah KKM dan tertinggi 80, sedangkan pada siklus II, nilai terendah 70 dan tertinggi 95. Atau dapat dikatakan pada siklus II nilai yang
dicapai siswa sudah mencapai KKM sebesar 75. Oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh keterangan bahwa pembelajaran sosiologi di kelas X-1 sudah mulai efektif. Siswa mulai
terbiasa menggunakan model pembelajaran Enrichment Model Renzulli Dalam proses pembelajaran, siswa nampak lebih aktif dan mampu berfikir kreatif serta
kritis dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan siklus I.
Nilai rata-rata untuk Pre test pada siklus II adalah 66,67 lebih meningkat dibandingkan Pre Test Siklus I yang hanya sebesar 58.95. Setelah dilakukan Post
test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah nilai rata-rata hasil Post Test
siklus II adalah 86.46 lebih meningkat dibandingkan Siklus I sebesar 69,79 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70 . Siswa telah mencapai nilai
KKM 75 dan hanya 2 orang siswa yang mendapatkan dibawah KKM. atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 91. Jika dihitung menggunakan rumusan N-
Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan sebesar 0.59 atau masuk ke dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 70 berarti tindakan
sudah dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus selanjutnya.
82
Table 4.3 Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II
Statistik Pre Test
Siklus I Postes
siklus I Pre test Siklus
II Postes siklus II
Nilai Tertinggi 75
80 80
95
Nilai Terendah 40
55 45
70 Rata-rata
58.95 69.79
66.67 86,46
N-Gain
0,25 0,59
C. Pembahasan Hasil Temuan
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, situasi kelas X-1 SMA AN- NAJAH Rumpin Bogor tergolong dalam kelas yang ramai, dengan kriteria siswa yang
berbeda-beda, ada yang pendiam dan ada yang aktif. Secara keseluruhan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran Enrichtment Model Renzulli dalam kegiatan pembelajaran, telah berpusat pada siswa atau dapat dikatakan siswa lebih aktif dibandingkan guru.
Dengan diterapkan model pembelajaran Enrichment Model Renzulli ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat telihat pada nilai Pre Test dan Post
Test pada siklus I dengan jumlah 1415
Pre Test sebesar dengan rata-rata 58.96 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 1675 dengan rata-rata 69.79. Dan
memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,25 dengan kategori rendah. Sedangkan pada
Pre Test dan Post Test pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar 1600 dengan
rata-rata 66.67 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 2075 dengan rata-rata 86.62. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0.59
dengan kategori sedang. Dari Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum
diterapkannya model pembelajaran Enrichment Model Renzulli, karena pada model pembelajaran ini, siswa dapat berfikir kreatif dan kritis dalam proses
pembelajaran, serta bertambahnya wawsan siswa tentang pengetahuan umum,
83
kemudian masing-masing siswa dapat belajar satu sama lain, atau dalam kata lain saling membutuhkan, memberikan motivasi, serta menciptakan situasi belajar
yang terbuka. Adapun aktivitas pembelajaran yang ditunjukkan oleh kegiatan siswa di kelas
pada siklus I, dan II dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap pertemuan dari siklus I ke siklus II, dan setiap kelompok sudah dapat memahami
model pembelajaran Enrichment Model Renzulli ini. Pada akhir pelajaran pada siklus I, dan siklus II guru menarik kesimpulan secara bersama-sama dengan
siswa untuk menghindari terjadinya miskonsepsi.
D. Keterbatasan Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan dalam penelitian seperti:
1 Kurangnya biaya untuk melakukan proses pembelajaran diluar kelas,
karena dalam model pembelajaran ini akan jauh lebih bagus untuk melaksanakannya di luar sekolah.
2 Keterbatasan peneliti dan mitra peneliti guru mata pelajaran Ekonomi
dalam melakukan observasi kegiatan pembelajaran secara terperinci, mengakibatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kurang
terkontrol dengan baik. 3
Kurangnya waktu karena kegiatan pembelajaran membutuhkan tahapan- tahapan yang biasanya membutuhkan waktu yang lama.
4
Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Enrichment Model
Renzulli.
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah pelaksanaan penelitian dinyatakan berakhir terdapat beberapa kesimpulan. Kesimpulan meliputi perencanaan, proses, evaluasi serta kesulitan-
kesulitan dalam menerapkan enrichment model Renzulli program. Ada pun penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa kesimpulan tersebut, diantaranya akan
dipaparkan sebagai berikut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh berdasarkan tindakan yang
telah diberikan kepada siswa kelas X-1 SMA AN-NAJAH Rumpin Bogor. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II mengalami
peningkatan. Pada siklus I Nilai rata-rata untuk Pre test pada siklus II adalah 66,67lebih meningkat dibandingkan Pre Test Siklus I yang hanya sebesar 58.95.
Setelah dilakukan Post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah nilai rata- rata hasil Post Test siklus II adalah 86.46 lebih meningkat dibandingkan Siklus I
sebesar 69,79 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70 . Siswa telah mencapai nilai KKM 75 dan hanya 1 orang siswa yang mendapatkan dibawah
KKM. atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 91. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan
76 84