b. Tindakan
sosial sebagai
tindakan yang
dilakukan dengan
mempertimbangkan  perilaku  orang  lain.    Contoh,  menanam  bunga  untuk kesenangan  pribadi  bukan  merupakan  tindakan  sosial,  tetapi  menanam
bunga  untuk  diikutsertakan  dalam  sebuah  lomba  sehingga  mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
c. Khayalan  sosiologis  sebagai  cara  untuk  memahami  apa  yang  terjadi  di
masyarakat  maupun  yang  ada  dalam  diri  manusia.  Menurut  Wright  Mills, dengan  khayalan  sosiologi,  kita  mampu  memahami  sejarah  masyarakat,
riwayat  hidup  pribadi,  dan  hubungan  antara  keduanya.  Alat  untuk melakukan  khayalan  sosiologis  adalah  permasalahan  troubles  dan  isu
issues. Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai- nilai  pribadi.  Isu  merupakan  hal  yang  ada  di  luar  jangkauan  kehidupan
pribadi individu.  Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur,  maka  pengangguran  itu  adalah  masalah.  Masalah  individual
ini pemecahannya bisa lewat  peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika  di  kota  tersebut  ada  12  juta  penduduk  yang  menganggur  dari  18  juta
jiwa  yang  ada,  maka  pengangguran  tersebut  merupakan  isu,  yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
d. .  Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga  oleh  sosiolog  dengan  mengikuti  aturan-aturan  ilmiah  dan melakukan  pembuktian  secara  ilmiah  dan  objektif  dengan  pengendalian
prasangka  pribadi,  dan  pengamatan  tabir  secara  jeli  serta  menghindari penilaian normatif.
3. Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi  merupakan  salah  satu  bidang  ilmu  sosial  yang  mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
a. Empiris,  yaitu didasarkan pada observasi  pengamatan dan akal  sehat  yang
hasilnya tidak bersifat spekulasi menduga-duga. b.
Teoritis,  yaitu selalu berusaha menyusun  abstraksi  dari hasil observasi  yang konkret  di  lapangan,  dan  abstraksi  tersebut  merupakan  kerangka  dari  unsur-
unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
c. Komulatif,  yaitu  disusun  atas  dasar  teori-teori  yang  sudah  ada,  kemudian
diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. d.
Nonetis,  yaitu  pembahasan  suatu  masalah  tidak  mempersoalkan  baik  atau buruk  masalah  tersebut,  tetapi  lebih  bertujuan  untuk  menjelaskan  masalah
tersebut secara mendalam. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
a. Sosiologi  adalah  ilmu  sosial,  bukan  ilmu  pengetahuan  alam  atau  ilmu  pasti
eksakta karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. b.
Sosiologi  termasuk  disiplin  ilmu  kategori,  bukan  merupakan  disiplin  ilmu normatif  karena  sosiologi  membatasi  diri  pada  apa  yang  terjadi,  bukan  apa
yang seharusnya terjadi. c.
Sosiologi  termasuk  ilmu  pengetahuan  murni  pure  science  dan  dalam perkembangannya  sosiologi  menjadi  ilmu  pengetahuan  terapan  applied
science .
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan
konkret.  Artinya  yang  menjadi  perhatian  adalah  bentuk  dan  pola  peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
e. Sosiologi  bertujuan  menghasilkan  pengertian  dan  pola-pola  umum,  serta
mencari  prinsip-prinsip  dan  hukum-hukum  umum  dari  interaksi  manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi  merupakan  ilmu  pengetahuan  yang  empiris  dan  rasional.  Hal  ini
menyangkut metode yang digunakan. g.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
E.  Hakikat Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Homans  mendefinisikan  interaksi  sebagai  suatu  kejadian  ketika  suatu  aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman
dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep  yang  dikemukakan  oleh  Homans  ini  mengandung  pengertian  bahwa
interaksi  adalah  suatu  tindakan  yang  dilakukan  oleh  seseorang  dalam  interaksi
merupakan  suatu  stimulus  bagi  tindakan  individu  lain  yang  menjadi pasangannya.Sedangkan  menurut  Shaw,
interaksi  sosial
adalah  suatu  pertukaran antarpribadi  yang  masing-  masing  orang  menunjukkan  perilakunya  satu  sama  lain
dalam  kehadiran  mereka,  dan  masing-  masing  perilaku  mempengaruhi  satu  sama lain.
‖  Hal  senada  juga  dikemukan  oleh Thibaut  dan  Kelley  bahwa interaksi sosial sebagai  peristiwa  saling  mempengaruhi  satu  sama  lain  ketika  dua  orang  atau  lebih
hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sam lain atau berkomunikasi satu sama  lain.  Jadi  dalam  kasus  interaksi,  tindakan  setiap  orang  bertujuan  untuk
mempengaruhi individu lain ‖.
39
39
http:detakzaman.blogspot.com201108bab-iii-interaksi-sosial-dan- dinamika.html
Pengertian  Interaksi  sosial menurut  Bonner  merupakan  suatu  hubungan  antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah
atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian  interkasi  sosial menurut  beberapa  ahli  tersebut  dapat  disimpulkan
bahwa,  interaksi  adalah  hubungan  timbal  balik  anatara  dua  orang  atau  lebih,  dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam
interaksi  juga  lebih  dari  sekedar  terjadi  hubungan  antara  pihak-  pihak  yang  terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial. terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan tehnologi
manusia  dapat  berhubungan  tanpa  bersentuhan,  misalnya  melalui  telepon,  telegrap dan  lain-lain.  Komunikasi  dapat  diartikan  jika  seseorang  dapat  memberi  arti  pada
perilaku  orang  lain  atau  perasaan-perasaan  yang  ingin  disampaikan  oleh  orang tersebut.
Proses  interaksi  sosial  yang  terjadi  dalam  masyarakat  bersumber  dari  faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
a.
Imitasi  merupakan  suatu  tindakan  sosial  seseorang  untuk  meniru  sikap,
tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. b.
Sugesti  merupakan  rangsangan,  pengaruh,  atau  stimulus  yang  diberikan
seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.
c.
Simpati  merupakan  suatu  sikap  seseorang  yang  merasa  tertarik  kepada
orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
d.
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan
orang lain yang ditiru idolanya e.
Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh
orang  lain.  Proses  empati  biasanya  ikut  serta  merasakan  penderitaan  orang lain.
Jika proses  interaksi  sosial  tidak  terjadi  secara  maksimal  akan  menyebabkan
terjadinya  kehidupan  yang  terasing.  Faktor  yang  menyebabkan  kehidupan  terasing misalnya  sengaja  dikucilkan  dari  lingkungannya,  mengalami  cacat,  pengaruh
perbedaan ras dan perbedaan budaya.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama cooperation, persaingan competition
,  dan  bahkan  dapat  juga  berbentuk  pertentangan  atau  pertikaian conflict
.  Suatu  pertikaian  mungkin  mendapatkan  suatu  penyelesaian.  Mungkin penyelesaian  tersebut  hanya  akan  dapat  diterima  untuk  sernentara  waktu,  yang
dinamakan  akomodasi  accomodation;  dan  ini  berarti  bahwa  kedua  belah  pihak belum  tentu  puas  sepenuhnya.  _  Suatu  keadaan  dapat  dianggap  sebagai  bentuk
keempat dari interaksi sosial
.
a. Proses-proses yang Asosiatif 1. Kerja Sama
Cooperation
Beberapa sosiolog  menganggap baliwa  kerja sama merupakan bentuk interaksi
sosial yang  pokok.  Kerja  sama  di  sini  dimaksudkan  sebagai  suatu  usaha  bersama
antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja  sama  timbul  karena  orientasi  orang-perorangan  terhadap  kelompoknya yaitu in-group-nya dan kelompok lainnya yang merupakan out-group-nya.  Kerja
sama mungkin  akan bertambah kuat  apabila ada  bahaya luar  yang mengancam  atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau
institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang
lama  mengalami  kekecewaan  sebagai  akibat  perasaan  tidak  puas  karena  keinginan- keinginan  pokoknya  tak  dapat  terpenuhi  karena  adanya  rintangan-rintangan  yang
bersumber dari luar kelompok itu. Dalam teori-teori sosiologi akan dapat dijumpai beberapa bentuk kerja sama yang
biasa  diberi  nama  kerja  sama  cooperation.  Kerja  sama  tersebut  lebih  lanjut dibedakan  lagi  dengan  kerja  sama  spontan  spontaneous  cooperation,  kerja  sama
langsung  directed  cooperation,  kerja  sama  kontrak  contractual  cooperation  dan kerja  sama  tradisional  traditional  cooperation.  Kerja  sama  spontan  adalah  kerja
sama  yang  serta-merta.  Kerja  sama  langsung  merupakan  hasil  dari  perintah  atasan atau  penguasa,  sedangkan  kerja  sama  kontrak  merupakan  kerja  sama  atas  dasar
tertentu, dan kerja sama tradisional merupakan bentuk kerja sama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
2.  Akomodasi Accomodation
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan  dan  untuk  menunjuk  pada  suatu  proses.  Akomodasi  yang  menunjuk  pada
suatu  keadaan,  berarti  adanya  suatu  keseimbangan  equilibrium  dalam  interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan
norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Menurut  Gillin  dan  Giilin,-0  akomodasi  adalah  suatu  pengertian  yar`ig
digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan- hubungan  sosial  yang  sama  artinya  dengan  pengertian  adaptasi  adaptation  yang