Akomodasi Accomodation Proses-proses yang Asosiatif 1. Kerja Sama

bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. g. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas lain yang dapat mengganggu kelancaran proses asimilasi adalah apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa. h. Kadangkala faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi juga dapat menyebabkan terhalangnya proses asimilasi.

e. Proses Disosiatif

Proses-proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, yang persis halnya dengan kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses- proses yang disosiatif dibedakan dalarn tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

a. Persaingan Competition

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing niencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian urnum baik perseorangan maupun kelompok manusia dengan cara nienarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa rnempergunakan ancaman atau kekerasan.Tipe-tipe tersebut di atas menghasilkan beberapa bentuk persaingan, yaitu sebagai berikut : 1. Persaingan di bidang ekononii timbul karena terbatasnya persediaan apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen. Persaingan merupakan salah satu cara untuk memilih produsen-produsen yang baik. 2. Persaingan kebudayaan 3. Persaingan kedudukan dan peranan 4. Persaingan ras: a. Persaingan ras sebenarnya juga merupakan persaingan di bidang kebudayaan. b. Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.

F. Kerangka Berfikir

Keberhasilan belajar sosiologi bagi peserta didik sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Hasil belajar pada prakteknya selalu mengutamakan aspek kognitif. Sehingga aspek afektif mengenai pemahaman nilai kurang diperhatikan, oleh karaena itu penelitian ini berusaha mengevaluasi hasil belajar secara menyeluruh. Tidak hanya aspek kognitif saja, melainkan ranah afektif maupun aspek psikomotorik. Melalui pembelajaran sosiologi siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan sosial yang dapat diaplikasikan dalam kehidupannya, baik dalam tataran individu maupun kebutuhan untuk terlibat dan berinteraksi dalam kehdupan masyarakat sehari hari. pembelajaran mengkalrifikasi nilai atau Enrichment Model Renzulli model pembelajaran ini bertujuan untuk penanaman wawasan terhadap siswa tentang pengetahuan umum yang belum mereka dapatkan disekolah, dan membantu siswa agar mampu untuk berfikir kritis dan kreatif dalam memecahkan sesuatu masalah. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran mengklarifikasikan Enrichment Model Renzulli menggunakan metode diskusi dan menganalisis. Model dari uraian diatas, secara ringkas dibuat krangka pemikiran penelitian sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar 2.4: Bagan Kerangka Berfikir Gambar tersebut diatas, menjelaskan dengan strategi model pembelajaran Enrichment Model Renzulli menggunakan metode diskusi dan menganalisis diharapkan siswa dapat bertambah wawasannya terhadap pengetahuan umum yang belum mereka dapatkan di dalam kelas sehingga tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran Sosiologi dapat meningkat. Pelajaran Sosiologi Model Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Penanaman Wawasan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG

0 6 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 33

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG.

0 0 1

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KLIRONG KEBUMEN.

0 0 3

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA SISWA SMAN 1 KUDUS.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-3 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN.

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-3 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 16

Penerapan Model Learning Cycle 6e Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA Negeri 3 Pekanbaru

0 0 6