76 a. Koefisien regresi variabel komunikasi menunjukkan bahwa setiap
peningkatan variabel komunikasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.
b. Koefisen regresi variabel imbalan menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel imbalan dapat meningkatkan kinerja
karyawan. c. Koefisen regresi variabel hukuman menunjukkan bahwa setiap
peningkatan variabel hukuman dapat meningkatkan kinerja karyawan.
6. Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesis dilakukan dengan menggunakan model
analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu: a.
Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan
oleh variabel independen. Hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 4.11 berikut ini Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.574
a
.329 .304
2.74689 a. Predictors: Constant, Hukuman X3, Imbalan X2, Komunikasi X1
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan X1
77 Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa nilai
Adjusted R Square pada uji determinasi sebesar 0,304 hal ini berarti 30,4 variabel dependen kinerja karyawan PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk, dapat dijelaskan oleh variabel independen komunikasi, imbalan, dan hukuman. Sedangkan
sisanya sebesar 0,696 atau 69,6 dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian
ini.
b. Uji Parsial Uji t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka
H
a
diterima dan menolak H , sedangkan jika nilai probability t
lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a
. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15
Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
7.742 3.413
2.268 .026
Komunikasi X1 .241
.103 .221
2.331 .022
Imbalan X2 .097
.041 .223
2.373 .020
Hukuman X3 .567
.139 .388
4.072 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan X1
78 Hasil pengujian variabel independen komunikasi, imbalan,
hukuman terhadap variabel dependen kinerja karyawan secara individual parsial yang dilakukan dengan uji t tabel 4.15 maka
dapat disimpulkan mengenai pengujian hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut:
Hipotesis 1: Komunikasi berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel komunikasi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,022 nilai
signifikansi lebih kecil daripada yang disyaratkan 0,022 0,05 dan memiliki nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
2.331 1,664.Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Hasil penelitian diatas, didukung penelitian yang dilakukan oleh M. Kiswanto 2010 dan Mokodompit 2011 yang
menyatakan bahwa variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini diperkuat dengan teori Effendy,
2003:27-28 berpendapat bahwa komunikasi merupakan proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan dalam bentuk pikiran
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
79 Menurut Mokodompit, 2011:7 proses penyampaian pesan
pada karyawan dapat memberikan pemahaman informasi yang disampaikan dengan menggunakan makna dapat terjadi proses
pehamahaman yang terjalin secara aktif dengan karyawan, dan jika karyawan dapat memahami pesan tentang pekerjaan maka
mempengaruhi kegiatan organisasi, seperti efisiensi kinerja karyawan. Lubis, 2008:4 mengatakan komunikasi adalah proses
penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dalam lingkungan organisasi.
Dalam penyelenggaraan pemberian komunikasi didalam organisasi akan muncul-muncul hal positif seperti: timbulnya
kemahiran dalam bekerja, timbulnya kerja sama, dan timbulnya peningkatan
dalam bekerja.
Sehingga dapat
disimpulkan komunikasi memiliki pengaruh yang baik terhadap peningkatan
kinerja bagi karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Komunikasi harus lebih diperhatikan dengan memberikan
keterbukaan, dan kepercayaan. Karena, jika karyawan beranggapan mereka tidak dipercayai pimpinan maupun rekan sekerja mereka,
hal tersebut dapat membuat karyawan hanya bekerja tanpa mencintai pekerjaannya dan tidak bangga terhadap pekerjaanya.
Hipotesis 2: Imbalan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan