20 Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan dengan
melakukan apa yang terbaik oleh karyawan dalam situasi tersebut, Matteson dalam Kuncoro, 2009:3.
Hal ini pun diperkuat dalam penerapan reward dan punishment pada kantor perum damri Makassar, Raja Ali, 2011:11 penerapan
system reward intrinsik yang meliputi: pelaksanaan pekerjaan dengan tepat waktu, penyelesaian pekerjaan dengan kualitas baik, kemampuan
mencapai target, pemberian kebebasan dalam membuat keputusan yang sesuai dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk bekerja lebih
baik dalam keberhasilan perusahaan.
C. Hukuman
1. Pengertian Hukuman
Menurut Matteson
dalam Kuncoro,
2009:3 hukuman
didefinisikan sebagai tindakan yang menyajikan konsekuensi yang tidak menyenangkan atau tidak diinginkan sebagai hasil dilakukannya perilaku
tertentu. Hukuman merupakan penguatan yang negatif, tetapi diperlukan dalam perusahaan. Menurut Raja Ali, 2011:2hukuman yang dimaksud
disini adalah tidak seperti hukuman dipenjara atau potong tangan tetapi hukuman yang bersifat mendidik. Selain itu hukuman juga merupakan
alat pendidikan regresif, artinya hukuman ini digunakan sebagai alat untuk menyadarkan karyawan kepada hal-hal yang benar.
Wahyuningsih, 2009:5 juga mendefinisikan hukuman adalah sanksi atas suatu hal yang tidak tercapaipelanggaran.
21 Sosialisasi pemberlakuan peraturan-peraturan pokok organisasi kepada
anggota organisasi belumlah cukup walaupun dilakukan terus menerus jika tidak disertai adanya mekanisme pemberian sanksi yang jelas dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya Subagyo dalam Raja Ali, 2011:5.
2. Tujuan diberikan Hukuman dalam Organisasi
Menurut Mangkunegara dalam Kuncoro, 2009:3 hukuman adalah ancaman sanksi bagi yang melanggar dan bertujuan untuk memelihara
peraturan yang berlaku.Hukumanmerupakan konsekuensi dari perilaku yang negatif, tujuan pemberian hukuman ini bermacam-macam,
salahsatunya adalah teori tujuan pemberian hukumanyang dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto MP dalam Kuncoro, 2009:3 sebagai berikut:
a. Teori Pembalasan Hukuman diadakan sebagai pembalasan terhadap kelalaian dan
pelanggran yang telah dilakukan seseorang karyawan. b. Teori Perbaikan
Hukuman diberikan untuk membasmi kejahatan, untuk memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kesalahan itu lagi.
c. Teori Perlindungan Hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dari
perbuatan- perbuatan yang tidak wajar.Dengan adanya hukuman ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan- kejahatan yang telah
dilakukan oleh si pelanggar.
22 d. Teori Ganti Rugi
Hukuman diadakan untuk mengganti kerugian-kerugian yang telah diderita akibat dari kejahatan-kejahatan atau pelanggaran-
pelanggaran itu. e. Teori Menakut-nakuti
Hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akibat perbuatannya yang melanggar itu sehingga selalu
takut melakukan perbuatan itu dan mau meninggalkannya.
3. Jenis-Jenis Hukuman
Menurut Rivai dalam Kuncoro, 2009:3 jenis-jenis Hukuman dapat diuraikan seperti berikut :
a. Hukuman ringan, dengan jenis: 1 Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan
2 Teguran Tertulis 3 Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis
b. Hukuman sedang, dengan jenis:
1 Penundaan kenaikan
gaji yang
sebelumnya tidak
direncanakansebagagaimana karyawan lainnya 2 Penurunan
gaji yang
besarannya disesuaikan
dengan peraturanperusahaan
3 Penundaan kenaikan pangkat atau promosi
23
c. Hukuman berat, dengan jenis:
1 Penurunan pangkat atau demosi 2 Pembebasan dari jabatan
3 Pemberhentian kerja
atas permintaan
karyawan yang
bersangkutan 4 Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di perusahaan
D. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja menurut Riniwati 2011:50 merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
kerjanya. Dessler, 2011:7 mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar
kerja yang ditetapkan. Suyadi Prawirosentono, 2008:2 menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi.
Muhammad Zainur, 2010:41 mendefinisikan “kinerja merupakan
keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik atau
sebaliknya”.Kinerja juga merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu pekerjaan suatu profesi dalam waktu
tertentu Wirawan, 2009:5.