Imbalan Intrinsik Jenis-jenis Imbalan

23

c. Hukuman berat, dengan jenis:

1 Penurunan pangkat atau demosi 2 Pembebasan dari jabatan 3 Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan yang bersangkutan 4 Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di perusahaan

D. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja menurut Riniwati 2011:50 merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Dessler, 2011:7 mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang ditetapkan. Suyadi Prawirosentono, 2008:2 menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi. Muhammad Zainur, 2010:41 mendefinisikan “kinerja merupakan keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik atau sebaliknya”.Kinerja juga merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu pekerjaan suatu profesi dalam waktu tertentu Wirawan, 2009:5. 24 Sedangkan menurut Hasibuan, 2011:7 “Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.

2. Faktor-faktor Kinerja Karyawan

Menurut Dale Timple, 2000 dalam Siti Munafiah, 2011:10-11 terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang yang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kinerja, latar belakang budaya, dan variabel personal lainnya. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan meliputi kebijakan organisasi, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, pengawasan, sistem upah, dan lingkungan sosial.

3. Dimensi Kinerja Karyawan

Menurut Richard I Handerson dalam Wirawan, 2009:53 dimensi kerja adalah kualitas-kualitas atau wajah suatu pekerjaan atau aktivitas- aktivitas yang terjadi di tempat kerja yang konduktif terhadap pengukuran. Dimensi kinerja menyediakan alat untuk melukiskan keseluruhan cakupan aktivitas di tempat kerja.