Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

44 Atau dengan melihat uji autokorelasi dengan cara sebagai berikut: 1 Jika d dl maka terdapat autokorelasi positif 2 Jika d du maka tidak terdapat autokorelasi positif 3 Jika dl d du maka pengujian tidak menyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. 4 Jika 4-d dl maka terdapat autokorelasi negatif 5 Jika 4-d du maka tidak terdapat autokorelasi negatif 6 Jika dl 4-d du maka pengujian tidak menyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. 7 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka terdapat autokorelasi. 8 Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka tidak ada autokorelasi. 9 Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4- dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: komunikasi X1, imbalan X2, dan hukuman X3 terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawanY. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut Danang Sunyoto,2011:9. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e 45 Dimana: Y = Variabel dependen a =Konstanta b1, b2, b3=Koefisien garis regresi X1, X2, X3=Variabel independen e = error variabel pengganggu

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2013:97.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas komunikasi, imbalan dan hukuman dalam menjelaskan variasi variabel terikat kinerja karyawan amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model.