Ruang Lingkup Penelitian METODE PENELITIAN

36

1. Uji Deskriptif Demografi Responden

Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai karakteristik yang diukur dengan skala nominal yang menunjukan besarnya frekuensi absolut dan persentase yang terdiri dari kategori:Jenis kelamin, umur, pendidikan, lama bekerja responden, dan jabatan kerja respondenGhozali,2005:19.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sahvalid atau tidaknya suatu koesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut menurut Danang Sunyoto, 2011:72. Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan tiga cara: 1 Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dan total skor konstruk dengan hipotesis : Ho = skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Ha = skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom df = n-2 dengan alpha 0,05. 37 Jika r hitung untuk r tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r tabel lihat Corrected item-total Correlation maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. 2 Uji validitas juga dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dan total skor. 3 Uji dengan analisis faktor Analisis faktor digunakan untuk menguji apakah butir- butir pertanyaan yang digunakan dapat menginformasi sebuah konstruk.Jika masing-masing butir pertanyaan merupakan indikator pengukur konstruk maka akan mempunyai nilai loading factor yang tinggi.

b. Uji Realibilitas

Pengertian realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan realibel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsistenmenurut Danang Sunyoto,2011:67. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1 Repeated measure atau pengukuran ulang Dalam waktu yang berbeda, seseorang karyawan responden diberi butir pertanyaan dan alternatif jawabannya sama. 38 2 One shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antarskor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer SPSS, dengan fasilitas Cronbach Alpha a. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60.Uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 83 orang responden. Dimana responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. BankMuamalat Indonesia seluruh Cabang Jakarta sebagai sampel yang akan digunakan. Kuesioner tersebut terdiri dari 28 butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dan kemudian data tersebut akan diproses dengan menggunakan Software Statistic Product and Service Solution SPSS 20.0 for Windows.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas. 39

a. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas independent variable x1, x2, x3, x4,....,xn, di mana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubunganpengaruh antarvariabel bebas tersebut melalui besaran koefisen korelasi r. Dikatakan terjadi multikolinearitas jika koefisien korelasi antarvariabel bebas x1,dan x2, x2 dan x3, x3 dan x4, dan seterusnya lebih besar dari 0,60.Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r 0,60.Menurut Danang Sunyoto,2011 dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas, dapat digunakan cara lain, yaitu dengan: 1 Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik. 2 Nilaivariance inflation factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Nilai tolerance a dan variance inflation factor VIF dapat dicari dengan menggunakan kedua nilai tersebut sebagai berikut: a Besar nilai tolerance a: a = 1VIF b Besar nialai variance inflation factor VIF: VIF = 1a