Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal

4. Mengoptimalkan penggunaan anggaran Penggunaan anngaran perusahaan dapat dilihat dari total biaya operasional perusahaan selama tahun operasional. Dengan mengetahui total biaya aktual operasional tabel 5.11, dapat dibandingkan dengan biaya operasional yang dianggarkan. Tabel 5.11. Penggunaan Anggaran Perusahaan Tahun 2008 - 2009 Tahun Biaya Operasional Rp. 2008 1.053.354.476,15 2009 1.247.450.529,67 Sumber: Laporan Keuangan PT. Putra Tunas Megah

5.6.2. Perspektif Pelanggan

Untuk perspektif pelanggan, perusahaan menetapkan empat sasaran strategis yaitu peningkatan kualitas produk, penurunan jumlah komplain mutu, mempertahankan pelanggan, dan peningkatan jumlah pelanggan yang potensial. 1. Peningkatan kualitas produk Untuk mengukur kualitas produk yang digunakan oleh pelanggan, indikator yang digunakan adalah persentase produk yang dikembalikan retur atau jumlah produk baru yang harus diservis setelah pemasangan terhadap jumlah produk yang dikirimkan perusahaan seperti pada tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Produk yang Dikirim dan Produk yang Retur Servis tahun 2009 Tahun Produk Dikirim Rp. Produk yang Dikembalikan Rp. Rasio 2009 23.198.960.027 85.776.419 0,36 2. Penurunan jumlah komplain mutu Indikator yang digunakan untuk mengukur komplain mutu adalah banyaknya kasus komplain kualitas produk yang terjadi pada satu bulan. Tabel 5.13 berikut menunjukkan jumlah kasus komplain mutu produk perusahaan pada tahun 2009. Tabel 5.13. Jumlah Komplain Mutu pada Tahun 2009 Bulan Jumlah Kasus Komplain Mutu Januari 2 Februari 1 Maret April Mei Juni Juli 1 Agustus 1 Universitas Sumatera Utara Semptember Oktober November Desember Rata- rata 0,416 3. Mempertahankan pelanggan Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran ini adalah persentase pelanggan lama pelanggan yang melakukan pembelian pada tahun 2008 yang melakukan pembelian ulang pada tahun 2009 dibandingkan dengan jumlah pelanggan total pada tahun 2009 seperti dapat dilihat pada tabel 5.14. Tabel 5.14. Jumlah Pelanggan Lama dan Pelanggan Baru pada Tahun 2009 Tahun Pelanggan Lama Pelanggan Baru Total Pelanggan 2008 8 5 13 4. Peningkatan jumlah pelanggan yang potensial Indikator yang digunakan adalah jumlah pertambahan pelanggan per tahun pada tahun 2009. Pada tahun 2009, perusahaan memiliki 5 pelanggan baru yang membeli produk pintu sterilizer door. Universitas Sumatera Utara

5.6.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Untuk perspektif proses bisnis internal, perusahaan menetapkan 5 lima sasaran strategis yaitu kecepatan waktu respon terhadap permintaan pelanggan, peningkatan ketepatan waktu penyelesaian produk, peningkatan ketepatan waktu pengiriman produk, penurunan permasalahan bahan baku, dan peningkatan ketepatan waktu pengiriman bahan baku 1. Kecepatan waktu respon terhadap permintaan pelanggan. Indikator yang digunakan adalah rata- rata waktu kecepatan pengiriman terhadap permintaan order pelanggan. Semakin cepat waktu respon perusahaan terhadap permintaan semakin baik. Tabel 5.15. menunjukkan rata- rata waktu respon terhadap permintaan pelanggan pada tahun 2009. Tabel 5.15. Kecepatan Pengiriman Order Pelanggan pada Tahun 2009 Triwulan Kecepatan Pengiriman Hari I 16 II 18 III 20 IV 20 Rata- rata 19 2. Peningkatan ketepatan waktu penyelesaian produk. Untuk mengukur ketepatan waktu penyelesaian produk, indikator yang digunakan adalah banyaknya jumlah kasus keterlambatan produksi pada tahun operasional. Universitas Sumatera Utara Kasus keterlambatan terjadi apabila waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu produk lebih lama dibandingkan dengan waktu yang telah ditetapkan manajer produksi. Pada tahun 2009, PT. Putra Tunas Megah mengalami 3 tiga kasus keterlambatan. 3. Peningkatan ketepatan waktu pengiriman produk. Untuk mengukur ketepatan waktu pengiriman produk kepada pelanggan, indikator yang digunakan adalah tingkat ketepatan waktu pengiriman on time delivery. Ukurannya adalah persentase pengiriman yang tepat waktu dibandingkan dengan jadwal pengiriman produk kepada pelanggan tabel 5.16. Tabel 5.16. Ketepatan Waktu Pengiriman Produk tahun 2009 Bulan Jumlah Pengiriman Jumlah Keterlambatan Persentase Keterlambatan Januari 6 Februari 6 1 16.67 Maret 5 1 20.00 April 5 2 40.00 Mei 5 2 40.00 Juni 6 1 16.67 Juli 6 0.00 Agustus 6 0.00 Universitas Sumatera Utara Semptember 6 1 16.67 Oktober 5 0.00 November 6 0.00 Desember 4 0.00 Rata- rata 12,50 Dengan demikian, jumlah on time delivery adalah sebesar 100 - 12,50 = 87,50. 4. Penurunan permasalahan bahan baku. Indikator yang digunakan adalah banyaknya frekwensi rata- rata kasus retur bahan baku kepada pemasok per tahun yang dapat dilihat pada tabel 5.17. Tabel 5.17. Kasus Retur Bahan Baku pada Tahun 2009 Bulan Jumlah Retur Januari 1 Februari Maret April Mei Juni 1 Universitas Sumatera Utara Juli Agustus Semptember 4 Oktober November Desember 1 Total 7 Rata- rata kasus per bulan 0,58 5. Peningkatan ketepatan waktu pengiriman bahan baku. Indikator yang digunakan pada sasaran strategis ini adalah frekwensi keterlambatan waktu penerimaan material per bulan yang dapat dilihat pada tabel 5.18. Tabel 5.18. Kasus Keterlambatan Penerimaan Bahan Baku Tahun 2009 Bulan Jumlah Keterlambatan Januari 7 Februari 4 Maret April Mei 1 Juni 3 Juli 5 Universitas Sumatera Utara Agustus 3 Semptember 2 Oktober 2 November 1 Desember 1 Total 29 Rata- rata keterlambatan per bulan 2.41

5.6.4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran