Pengukuran Kinerja LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

1.2. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai proses kuantifikasi tindakan, dimana pengukuran adalah proses kuantifikasi dan tindakan mengarah pada kinerja 1 1. Kelompok pertama “Fully Integrated” . Sistem pengukuran kinerja secara historis berkembang sebagai cara untuk memonitor dan menjaga kontrol organisasi yang merupakan proses untuk memastikan bahwa organisasi mengikuti strategi yang membawa pada tercapainya tujuan secara keseluruhan. Pengukuran kinerja yang baik adalah sekumpulan ukuran kinerja yang menyediakan perusahaan dengan informasi yang berguna, sehingga membantu mengelola, mengontrol, merencanakan dan melaksanakan aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya pengukuran kinerja maka perusahaan diharapkan mampu bertahan dan mengikuti persaingan dan perkembangan yang ada. Sistem pengukuran kinerja dikelompokkan menjadi tiga sistem, yaitu: Sistem pengukuran kinerja pada kelompok ini merupakan sistem pengukuran ynag paling baik advanced, yang mana banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Sistem ini mampu menjelaskan hubungan kausal yang melintasi organisasi. Kebutuhan dari seluruh pihak- pihak yang berkepentingan 1 Andy Neely, et. Al.,”Performance measurement system design: A literature review and research agenda”’ International Journal of Operation and Production Management, Vol. 15 No. 4, 1995, pp.80 Universitas Sumatera Utara stakeholders dipertimbangkan. Database dan sistem pelaporan harus terintegrasi satu dengan yang lainnya. 2. Kelompok kedua “Balanced” Sistem ini mampu melihat kinerja dari pandangan yang multidimensi dan perspektif dan horizon waktu yang berbeda. Sistem ini mendukung inovasi dan pembelajaran dan berorientasi pelanggan. Tujuan daris sistem ini adalah lebih kepada memperbaiki improve dibandingkan dengan memonitor. 3. Kelompok ketiga “Mostly Financial” Kelompok ketiga merepresentasikan sistem pengukuran kinerja yang berbasiskan pengukuran kinerja tradisional seperti Return On Investment ROI, aliran kas, dan produktivitas pekerja. Sistem ini berorientasi pada profit dan dioptimasi berdasarkan efisiensi biaya dan umumnya hasilnya berorientasi jangka pendek. Walaupun kelompok ketiga mempunyai keterbatasan, namun harus tetap dipenuhi.

3.2. Konsep Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukuran Kinerja