Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari Model Markowitz, yaitu:
34
a. Semua  titik  portofolio  yang  ada  dalam  permukaan  efisien  mempunyai
kedudukan  yang  sama  antara  satu  dengan  lainnya.  Artinya,  tidak  ada  titik- titik portofolio di sepanjang garis permukaan efisien yang mendominasi titik
portofolio lainnya yang sama-sama berada pada garis permukaan efisien. b.
Model  Markowitz  tidak  memasukkan  isu  bahwa  investor  boleh  meminjam dana  untuk  membiayai  investasi  portofolio  pada  aset  yang  berisiko.  Model
Markowitz  juga  belum  memperhitungkan  kemungkinan  investor  untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.
c. Dalam  kenyataannya,  investor  yang  berbeda-beda  akan  mengestimasi  input
yang  berbeda  pula  ke  dalam  Model  Markowitz,  sehingga  garis  permukaan efisien  yang  dihasilkan  juga  berbeda-beda  bagi  masing-masing  investor
tersebut.
E. TIPE INVESTOR
Orientasi investasi keuangan setiap orang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi  ekonomi  dan  tingkat  pemahaman  serta  pengetahuan  seseorang  terhadap
masalah-masalah  yang  berhubungan  dengan  pengelolaan  keuangan.  Perbedaan  ini akan  berpengaruh  kepada  keputusan  seseorang  dalam  memilih  jenis  investasi  yang
akan ia gunakan untuk mengelola kelebihan dana yang dimilikinya.
34
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi,  h. 162
Secara umum orang yang berinvestasi investor ada 3 tipe yaitu:
35
1.
Konservatif : Sangat takut  tidak berani menghadapi resiko investasi. Tipe
Konservatif  akan  memilih  jenis  investasi  berpendapatan  tetap  misalnya deposito,  pasar  uang,  reksadana  pendapatan  tetap  dan  obligasi.  Tipe  investor
yang  cenderung  bermain  di  instrumen  investasi  yang  aman  dan  risikonya rendah.
2.
Moderat  :  Bersikap  berhati-hati  ketika  melakukan  investasi  dan  cenderung
tidak  berani  mengambil  resiko.  Tipe  Moderat  akan  menempatkan  dananya pada  jenis  investasi  pasar  modal  ekuitas,  reksadana  campuran  dan  jenis
investasi berpendapatan tetap dan dan sebagian kecil saham. Investor moderat, adalah  investor  yang  memiliki  tingkat  toleransi  terhadap  risiko  lebih  tinggi
asalkan imbal hasilnya sepadan. 3.
Agresif: Disebut juga dengan Risk Taker. Tipe ini sangat berani menghadapi
resiko.  Risk  Taker  merasa  tidak  nyaman  apabila  berinvestasi  pada  jenis investasi  yang  memberikan  hasil  return  kecil.  Ia  sangat  percaya  bahwa
berinvestasi  pada  instrumen  yang  beresiko  tinggi  berarti  ia  berpotensi mendapatkan  hasil  yang  tinggi  high  risk
–  high  return.  Tipe  Agresif  akan menempatkan  dananya  pada  jenis  investasi  dominan  ke  saham  ekuitas.
Investor  agresif,  adalah  investor  dengan  tingkat  toleransi  risiko  yang  tinggi.
35
“Tipe Investor” artikel diakses pada tanggal  10 September  2011 dari http:asuransitakaful.nettips-
memilih-asuransitipe-tipe-investor
Pada  investor  ini,  justru  gembira  bila  bertemu  dengan  instrumen  investasi yang risikonya tinggi. Bahkan pada skala ekstrim, ia menjadi spekulan.
Banyak  ahli  mengasosiasikan  usia  dengan  ketiga  jenis  investor  tersebut. Dikatakan, usia 20an-35 adalah investor tipe agresif, usia 35-50 adalah tipe moderat,
sedangkan 50-dst adalah orang cenderung bertipe konservatif. Pada  tabel  di  bawah  ini  terdapat  beberapa  strategi  yang  bisa  Anda  pakai  sesuai
dengan  kemampuan  menanggung  risiko.  Pada  prinsipnya  semakin  konservatif,  time horizon investasi investor sebaiknya semakin panjang.
36
Tabel 2.5 Tipe Investor
Investor Konservatif Investor Moderat
Investor Agresif
Reksa dana  Unit Link. Jika ingin bertransaksi sendiri, belilah saham
blue chip atau yang liquiditasnya tinggi. Saham seperti ini biarpun
turun, suatu saat pasti naik lagi. Hindari saham-saham yang tidak
jelasgorengan. Selain membeli saham
blue chip, Anda juga bisa membeli saham
lapis kedua. Kira-kira porsi sahamnya blue
chip : lapis kedua = 70 : 30 atau 80 : 20
Selain saham blue chip dan lapis kedua, lapis
ketiga juga bisa menjadi sasaran saham
gorengan. Namun jangan semua uang
Anda di mainkan saham gorengan
Long term investment investasi jangka panjang, memegang
saham 1-5 tahun. Bisa melakukan
investasi jangka menengah, yaitu
memegang saham 3 bulan-1 tahun.
Strategi lebih bervariasi. Bahkan bisa menjadi
day trader.
Bisa juga Anda melakukan swing
trading, memegang saham dalam kurun
waktu beberapa hari-3 bulan.
36
“Tipe-tipe  Investor”  artikel  diakses  pada  tanggal    10  September    2011  dari http:tradingonlinesite.typepad.comblog201002tipe-investor-apakah-anda.html
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada sekumpulan data saham syariah yang terdaftar pada  Daftar  Efek  Syariah  DES  ter-update  yang  dikeluarkan  pada  bulan
November  2010  berdasarkan  keputusan  Ketua  Bapepam  dan  LK  No.  Kep- 523BL2010.  Data  saham  tersebut  untuk  kurun  waktu  Januari
–  Desember 2010.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis  penelitian  ini  dengan  menggunakan  metode  analisis  dengan pendekatan  kuantitatif  untuk  mengarahkan  teknik  dan  prosedur  penelitian.
Keputusan  mengenai  metode  yang  akan  digunakan  dengan  Teori  Portofolio Modern  Modern  Portofolio  Theory  untuk  mencapai  tujuan  yang  hendak
dicapai. Perolehan  data  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  cara  penelitian
lewat media
internet pada
situs Yahoo
Finance dengan
url http:finance.yahoo.com
,  Pusat  Informasi  Kompas  dan  penelitian  lapangan Field  research
yaitu  yang  diperoleh  dari  data-data  yang  tersedia  di  Pusat Referensi  Pasar  Modal  PRPM  Bursa  Efek  Indonesia  BEI  dan  Website
Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id
.
53
C. Objek Penelitian
Karena  penelitian  dilakukan  dengan  menggunakan  data  harga  saham, maka  pelaksanaan    penelitian  ini  di  lakukan  di  Pusat  Referensi  Pasar  Modal
PRPM  Bursa  Efek  Indonesia  BEI.  Penelitian  dilakukan  dengan menggunakan data harga penutupan saham Closing Price pada akhir minggu
yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pustaka yaitu  dengan  cara  mengumpulkan  data-data  sekunder  dari  sumber-sumber
yang  relevan  dengan  analisis  yang  akan  digunakan  dari  berbagai  macam literature seperti buku-buku, Koran maupun internet.
Data  sekunder  untuk  melakukan  penelitian  ini  adalah  Data  Sekunder. Adapun  data  sekunder  yang  akan  dianalisis  dalam  penelitian  ini  adalah  data
harga  saham  individual  per-minggu  saat  closing  price  pada    akhir  minggu didapat  dari  situs  Yahoo  Finance  dengan  url
http:finance.yahoo.com ,
dan Bursa  Efek  Indonesia  BEI  dengan  url
http:www.idx.com.id .
sedangkan data  saham  yang  masuk  ke  dalam  Daftar  Efek  Syariah  DES  Bapepam  dan
LK  didapat  dari  Keputusan  No.  Kep-523BL2010  yang  dikeluarkan  pada tahun  2010  pada  tanggal  29  November  2010  yang  berisi  tentang  ter-update
atas Daftar Efek Syariah DES.