dari ketiga perhitungan indeks utama tersebut, dapat kita ketahui bahwa
kinerja portofolio saham syariah yang paling baik terdapat pada Indeks Sharpe
dengan nilai 1.564.
3. Penggunaan Teori Portofolio Modern Modern Portofolio Theory dalam
membentuk suatu portofolio menghasilkan return dan risiko bagi investor tipe konservatif, moderat dan agresif. Adapun dapat direferensikan kepada
investor : a.
Tipe Konservatif, untuk berinvestasi pada saham PT. Semen Gresik Persero Tbk SMGR dan saham PT. Indocement Tunggal Prakasa
INTP dengan prinsip Tipe Investor Konservatif yaitu di instrumen investasi yang aman dan risikonya rendah.
b. Tipe Moderat , saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA dan pada saham PT. United Tractor Tbk UNTR sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Moderat
yaitu memiliki tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan.
c. Tipe Agresif, saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT. Kalbe
Farma Tbk KLBF dan pada saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Agresif yaitu
berinvestasi pada instrumen yang berisiko tinggi berarti berpotensi mendapatkan hasil yang tinggi high risk
– high return.
B. SARAN
Melihat hasil perhitungan dan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan untuk menjadi pertimbangan dalam usaha membentuk portofolio, yaitu:
1. Bagi investor muslim ataupun non-muslim baik tipe konservatif, moderat
ataupun agresif yang tertarik menanamkan modal pada instrumen saham syariah, disarankan untuk melakukan investasi pada saham-saham syariah
yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah DES karena dapat dilihat bahwa return
yang dihasilkan oleh saham syariah pun memiliki return yang baik dengan risiko yang sesuai dengan prinsip nya.
2. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya menggunakan sample penelitian data
harga penutupan saham harian karena karena data harian merupakan data yang paling valid dan dapat menghasil data yang lebih valid.
3. Dikarenakan penelitian ini bersifat kondisional atau situasional, hendaknya
penelitian seperti hal ini dilakukan berkala dan dalam kurun waktu yang lebih lama. Karena keadaan perekonomian itu tidak dapat diprediksi dengan mudah.
Pada saat penelitian ini ekonomi sedang baik-baik saja, tidak dapat dipastikan perekonomian dimasa yang akan datang apakah baik-baik saja atau malah
terjadi krisis seperti krisis yang melanda Indonesia pada tahun 1997.
DAFTAR PUSTAKA
“about History” diakses pada tanggal 12 September 2011 http:ptba.co.idenabouthistory
“About Lippo Karawaci” diakses pada tanggal 12 September 2011 http:www.lippokarawaci.co.idaboutlippokarawaciindex.aspx
Achsan, Iggi Haruman. “Pengantar Landasan Fikih Pasar Modal” Dalam Sekolah
Pasar Modal Syariah Tahun 2011, 30 April 2011. Jakarta: Bursa Efek
Indonesia, 2011. Achsien, Inggi. Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2000. “Artikel Perusahaan” artikel diakses pada tanggal 12 September
2011 http:www.astra.co.idarticle.asp
BAPEPAM. “Studi Pasar Modal Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 04 Februari
2011 dari http:bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pmstudipm
Syariah.pdf .
“Brief History” diakses pada tanggal 12 September 2011 http:www.energi-
mp.combrief_history.htm “Brief History” diakses pada tanggal 12 September 2011
http:www.kalbe.co.idaboutbrief “Company Snapshot” diakses pada tanggal 12 September 2011
www.corporateinformation.comCompany-Snapshot.aspx ?
“Deskripsi” diakses
tanggal 12
September 2011
http:www.antam.comcontentview3238lang,id Fabozzi, Frank J dkk. Pasar Lembaga Keuangan, Terjemah oleh Chaerul
Djakman. Jakarta : Salemba Empat, 1999. Fatwa DSN-MUI Nomor 40DSN-MUIX2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal. 122