PERATURAN TENTANG PASAR MODAL SYARIAH

di sebuah bursa, memberi hak kepada perusahaan publik yang bersangkutan untuk menjual sahamnya ke publik. Persyaratan yang ada ditujukan untuk melindungi kepentingan publik dari perbuatan tidak bertanggung jawab dari pihak emiten. Menurut Iwan P. Pontjowinoto, terdapat ketentuan umum mengenai Emiten yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah adalah: 11 1. Halal Produk dan jasa. 2. Halal Cara Perolehan dan tidak ada Pendapatan Riba, karena bunga Bank adalah Riba. 3. Halal Cara Perolehan dan memenuhi Prinsip Keterbukaan serta dilarang menciptakan keraguan yang dapat merugikan gharar. 4. Halal Cara Pemakaian dan Manajemen Usaha yang berprilaku Islami. 5. Halal Cara Pemakaian dan Hubungan Dengan Investor, yang dimana Emiten harus mempunyai pembukuan yang jelas sebaiknya terpisah mengenai kegiatan usaha yang dibiayai, sehingga dapat dinyatakan dengan transparan dan adil manfaat atau hasil usaha yang diperoleh pada kegiatan usaha yang dibiayai.

C. PERATURAN TENTANG PASAR MODAL SYARIAH

Peraturan Perundang-undangan pasar modal adalah: 11 Iwan P Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal, h. 40-43 1. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Yaitu tentang Penerbitan Efek Syariah oleh Pihak Swasta seperti saham, sukuk korporasi, reksadana dan EBA. 2. Undang-undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara SBSN. Yaitu tentang Penerbitan Efek Syariah oleh Negara seperti Surat Berharga Syariah Negara SBSN. Paket peraturan yang terkait Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah: 1. Peraturan Nomor IX.A.14 Kep-131BL2006 Tentang Akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal. 2. Peraturan Nomor IX.A.13 Kep-181BL2009 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah DES. 3. Peraturan Nomor II.K.1 Kep-180BL2009 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah DES. Ketentuan operasional pasar modal syariah diatur pula melalui fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI, yaitu adalah: 1. 20DSN-MUIIV2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah. 2. 32DSN-MUIIX2002 Tentang Obligasi Syariah. 3. 33DSN-MUIIX2002 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah. 4. 40DSN-MUIX2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. 5. 41DSN-MUIIII2004 Tentang Obligasi Syariah Ijarah. 6. 59DSN-MUIIV2007 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi. 7. 65DSN-MUIIII2008 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Syariah HMETD Syariah. 8. 66DSN-MUIIII2008 Tentang Waran Syariah. 9. 69DSN-MUIVI2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara. 10. 70DSN-MUIVI2008 Tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara SBSN. 11. 71DSN-MUIVI2008 Tentang Sale and Lease Back 12. 72DSN-MUIVI2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back. 13. 80DSN-MUIVI20011 Tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.

D. TEORI PORTOFOLIO MODERN