Pengertian Kepribadian Kepribadian Guru

15 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri dan biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Contohnya sifat mudah marah yang dimiliki seorang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada anaknya. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor ini merupakan pengaruh dari lingkungannya. Lingkungan keluarga, tempat seorang anak tumbuh dan berkembang akan sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. 28 Untuk itulah dalam uraian yang telah dikatakan, membuktikan bahwa kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwasannya faktor yang dapat mempengaruhinya berasal dari faktor biologis ataupun fisiologisindividu, faktor sosial masyarakat disekitarnya, dan faktor kebudayaan lingkungan.

2.4 Pentingnya Kepribadian Guru

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. 29 Maka dari itu guru sangat penting bagi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun dalam mencapai tujuan pendidikan yang layak, bukanlah perkara mudah, perlu adanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai salah satunya adalah guru. Guru-guru yang profesional dan proporsioanal merupakan salah satu perangkat kelayakan pendidikan. Guru yang tidak profesional akan sulit menghayati dan menjiwai perannya sebagai pembimbing dan pengayom peserta didiknya, guru yang tidak profesional pun sangat sulit mengembangkan dan menanamkan kepribadian luhur kepada peserta didiknya. Menurut Zakiah Daradjat “Setiap guru mempunyai pengaruh terhadap anak didik, pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya dan macam-macam penampilan 28 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, Jakarta: PT Bumi Askara, 2008, cet. 2, hal. 19 29 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, cet. 11, hal. 125 16 kepribadian guru akan lebih besar pengaruhnya dari pada kepandaian dan ilmunya, terutama bagi anak didik yang masih dalam usia anak-anak dan masa meningkat remaja, yaitu Pendidikan Dasar dan Menengah, karena anak didik pada tingkat tersebut masih dalam masa pertumbuha n”. 30 Dengan demikian kepribadian guru itu merupakan suatu susunan aturan dari berbagai bagian tingkah laku atau moral seorang pendidik yang berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri . Maka guru pun dituntut memiliki perilaku atau sifat yang baik sebagai bagian dari kepribadian guru yang baik. Berikut secara singkat ciri dari sifat dan sikap guru yang baik dan tidak baik yaitu: a. Guru yang baik yaitu tidak mudah marah, emosi stabil, menepati janji, tidak berbohong, jujur, tidak suka menggibah, tidak suka memfitnah, disiplin, tidak rakus, optimistis, gesit, adil, pemaaf, rapi, bukan perokok, ceria, cerdas, cerdik, kaya, tidak pemalu, berpikir positif, rajin, sabar, peka terhadap lingkungan, bersih, tidak pendiam, cermat, tidak ingin menang sendiri, kreatif, inovatif, produktif. b. Guru yang tidak baik yaitu tidak menepati janji, suka bohong, tidak jujur, suka ghibah, suka memfitnah, tidak disiplin, rakus, pesimis, lamban, pilih kasih, pendendam, tidak rapi, perokok, pemabuk, pemurung, kurang pandai, miskin, pemalu, berprangsangka negative, pemalas, tidak peka terhadap lingkungan, kotor, pendiam, ceroboh, ingin menang sendiri. 31 Karena pengaruh guru yang mendalam, kepribadian guru lebih penting dari pengetahuan dan kecakapan mengajarnya. Guru yang baik penyesuaiannya misalnya penuh kehangatan dan bersikap menerima terhadap peserta didiknya. Akibatnya, mereka tidak saja memotivasi muridnya untuk melakukan tugas sekolah tetapi membantu murid untuk mengembangkan konsep diri yang menguntungkan dan realistis. Hal ini adalah bentuk dari kepribadian seseorang. Bagi guru jika memiliki kepribadian yang baik maka di dalam proses belajar mengajar dapat menjadi contoh dan pendorong motivasi yang baik bagi peserta didiknya. Adapun sebaliknya jika kepribadian guru buruk misalnya kasar, pilih kasih dan lain-lain, maka akan menimbulkan anggapan peserta didik yang tidak 30 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, hal. 2 31 Mohammad Surya, Abdul Hasim dan Rus Bambang Suwarno, Landasan pendidikan Menjadi Guru Yang Baik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, hal. 15 17 baik yang akan terlihat dari sikap mereka seperti peserta didik menjadi susah diatur, tidak menghormati guru, ketakutan dalam belajar dan sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh Eric Jensen, bahwa relasi siswa-guru yang jelek adalah sebab bagi banyak masalah, lakukan apa saja yang perlu untuk membangun relasi dini dengan siswa anda, dan peliharalah relasi itu. Ciptakan hubungan yang otentik, membumi, jujur dan peduli berdasarkan pada saling menghargai dan integritas. 32 Itulah mengapa guru harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan, kepribadian ini harus melekat dalam diri guru karena diharapkan akan menjadi kaum yang mengarahkan kepribadian orang bahkan lingkungan. Selain guru harus memiliki kepribadian yang baik, memang seharusnya guru bisa dapat memanfaatkan dan mempelajari kepribadian. Berikut beberapa manfaat mempelajari kepribadian bagi guru yaitu: 1. Agar guru mengenal sifat anak-anaknya, sehingga pelayanannya mudah diterima oleh anaknya. 2. Guru mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk memberikan penbinaan dan pendidikan yang mendalamkan. 3. Mencegah timbulnya frustasi anak dalam mensukseskan proses belajar dan mengajar. 4. Dengan mengetahui kepribadian anak, guru dapat dengan tepat memperlakukannya, meolongnya dan sebagainya. 5. Menghindari kemungkinan timbul konflik antara guru dan anak- anaknya. 33

2.5 Indikator Kepribadian Guru

Pendidikan selalu terjadi dalam pergaulan. Pendidikan memerlukan proses, pendidikan memerlukan kesabaran, dan pendidikan itu normatif. Moh. Surya, dkk mengemukakan beberapa hal yang penting dimiliki seorang pendidik secara garis besar yaitu: a. Disiplin. b. Kasih Sayang. 32 Eric Jensen, Guru Super Super Teaching, Jakarta: Indeks, 2010 cet. 1, hal. 123 33 Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, op.cit, hal. 7