27
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian ini dibuat karena dilatarbelakangi oleh penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya. Adapun
beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut: 1.
Kharis Agustiar 2014, dengan skripsinya yang berjudul “HubunganPersepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 37 Bekasi
”. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya hubungan persepsi siswa tentang kepribadian guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
di SMPN 37 Bekasi telah terbukti. Hal ini juga terbukti dengan perhitungan yang dilakukan melalui dua perhitungan. Pertama, dari
hasil perhitungan analisis statistic yang mana mendapatkan nilai =
0, 481 yang membuktikan adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan Y. Kedua, perhitungan melalui uji t dengan nilai 4,341
yang mana lebih besar dari
sehingga hubungan persepsi siswa tentang kepribadian guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
signifikan.
54
2. Febri Dwi Cahyani dan Fitri Andriani 2014, dengan judul yang
berjudul “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial Guru
dengan Motivasi Berprestasi Siswa Akselerasi di SMA Negeri 1 Gresik
”. Menjelaskan hasil analisis penelitian diperoleh nilai signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian dan kompetensi social guru dengan motivasi berprestasi siswa sebesar 0,579. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan
sedang antara persepsi siswa atas kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa akselerasi di SMAN 1 Gresik. Arah positif signifikan
54
Kharis Agustiar 2014, dengan skripsinya yang berjudul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Motivasi Belajar Siswa
SMP Negeri 37 Bekasi ”
28
ini menunjukan apabila persepsi siswa terhadap gurunya tinggi maka akan membuat motivasi berprestasi siswa juga tinggi.
55
Penelitian-penelitian yang relevan ini menjadi acuan untuk penulis melakukan penelitian yaitu Persepsi Siswa Terhadap Kepribadian Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa di SDN Srengseng Sawah 07 Jakarta. Adapun perbedaan dari penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan
adalah tingkat pendidikannya yaitu peserta didik sekolah dasar dimana posisi sekolah dasar merupakan tempat tumbuhnya pondasi dari pembentukan karakter
dan kepribadian. Selain itu guru yang diteliti oleh penulis tidak pada satu bidang mata pelajaran saja, tetapi seluruh guru yang mengajar pada objek yang diteliti
yaitu kelas V sekolah dasar.
C. Kerangka Berpikir
Semua siswa mengetahui dari pengalaman sendiri, bahwa guru berperan sekali dalam keseluruhan proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa
mengharapkan banyak sekali pada guru. Bila harapan itu dipenuhi, siswa kan merasa puas, bila tidak, dia akan merasa kecewa. Guru sendiri menyadari peranan
yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa. Berperan sebagai guru mengandung tantangan, karena di satu pihak guru harus ramah, sabar,
menunjukan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman dan di lain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk berusaha
mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai. Oleh karena itu
faktor guru merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar.
Guru yang mampu mendidik serta membimbing siswa dengan baik akan diharapkan menimbulkan pengaruh yang baik pada siswa dan menghasilkan siswa
yang baik pula. Sebaliknya guru yang tidak mampu mendidik dan membimbing siswanya dengan baik dikhawatirkan akan menimbulkan pengaruh yang buruk dan
menghambat proses belajar. Di dalam proses pembelajaran guru juga harus
55
Febri Dwi Cahyani dan Fitri Andriani, Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial Guru dengan Motivasi
Berprestasi Siswa Akselerasi di SMA Negeri 1 Gresik, Jurnal Psikologi dan Perkembangan, vol. 3, no.2, 2014
29
menciptakan suasana yang nyaman sehingga siswa termotivasi dalam belajar. Dengan begitu tujuan sekolah dan tujuan pendidikan itu sendiri akan tercapai.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian merupakan alat yang sangat besar artinya dalam suatu kajian ilmiah. Hipotesis adalah suatu keadaan atau peristiwa yang
diharapkan dan menyangkut hubungan variabel-variabel penelitian.
56
. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Di mana
hipotesis ini selalu diungkapkan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis sementara yang harus dibuktikan kebenarannya dan diajukan dalam
skripsi ini adalah: Ha :
ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa
di SDN Srengseng sawah 07 Pagi Jakarta. Ho :
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kepribadian guru dengan motivasi belajar
siswa di SDN Srengseng sawah 07 Pagi Jakarta.
56
Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M. Ed, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana, 2010 hal.92
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2015 di SD Negeri Srengseng Sawah 07 Jakarta. Sekolah ini dipilih karena berdekatan
dengan lokasi tempat tinggal penulis, sehingga penelitian lebih efektif dan efesien. Berikut hari dan tanggal penulis melakukan penelitian.
Tabel 3.1 Penelitian Bulan Mei
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
Tabel 3.2 Penelitian Bulan Juni
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30
Tabel 3.3 Penelitian Bulan Juli
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 1
2 3
4 5
30