Pentingnya Kepribadian Guru Kepribadian Guru

20 Disinilah salah satu peran guru untuk membantu peserta didik dalam mendorong semangat belajar dengan memotivasinya. Menurut Maslow sebagaimana yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah, bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan- kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti kebutuhan estetik. Kebutuhan inilah yang mampu memotivasi tingkah laku individu. 40 Untuk itu seseorang yang melakukan aktifitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktifitas belajar. Namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan.

3.2 Macam-macam Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik harus menimbulkan suatu dorongan untuk melakukan aktivitas belajar. Akan tetapi hal ini tidak akan terjadi jika lingkungan sekitar juga tidak mendukung. Oleh karena itu motivasi haruslah dipupuk baik dari dalam diri maupun dari luar. Adapun macam-macam motivasi yaitu motivasi dari dalam intrinsik, dan motivasi dari luar ekstrinsik dan motivasi diperkaya berikut penjelasannya: a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrisik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap 40 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, cet.2 hal. 149 21 penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Untuk itu dalam menumbuhkan motivasi ini peran lingkungan belajar sangatlah penting. c. Motivasi Diperkaya Motivasi diperkaya yaitu motivasi yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan harapan agar para siswa lebih giat dalam belajar. Adapun bentuk atau macam motivasi yang digunakan adalah memberi nilai, hadiah, persaingan sehat, hasrat untuk belajar, keterlibatan diri dalam tugas dan lain- lain. 41 Perlu ditegaskan bahwa ketiga macam motivasi ini sangatlah penting dalam memotivasi belajar atau kegiatan belajar mengajar. Motivasi-motivasi ini pun saling berhubungan pada konsep pendidikan yang ideal. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, macam-macam motivasi cukup dibagi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 42 Dimana motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar, ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

3.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Dengan demikian, motivasi mempengaruhi adanya kegiatan sesorang. Oleh karena itu, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: a Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak di setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 41 Nadlir, dkk, Psikologi Belajar , Jakarta: Learning Assistance Program for Islamic School, 2009. hal.9-15 42 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar, op. cit, hal. 149 22 b Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. c Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apayang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 43 Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi yang lain. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Menurut Fidelis E Waruwu, fungsi motivasi adalah memulai, mengarahkan, menyongkong dan membuat seseorang sensitif. 44 Itulah mengapa posisi motivasi sangat penting apalagi dalam proses belajar, karena adanya motivasi dalam belajar ini. Seseorang yang memiliki motivasi akan terus tekun dalam mempelajari materi yang dipelajari. Oleh karena itu seorang pendidik atau guru perlu membangkitkan motivasi belajar dalam diri peserta didiknya. Akan tetapi tidak berarti seseorang yang memperoleh motivasi dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil atau tidaknya seorang peserta didik dalam belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya.

3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Menurut Dimyanti dan Mujiono, terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 43 Nadlir, dkk, Ibid hal 9-14 44 Fidelis E. Waruwu, Belajar dan Motivasi: Bagaimana Mengembangkan Motivasi Intrisik, Jurnal Provitae, hal.21, vol. 2, no. 2, november 2006