l. Surat Utang Negara yang selanjutnya disebut SUN adalah surat berharga yang
berupa surat pengakuan hutang dalam mata uang Rupiah yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan
masa berlakunya;
89
m. Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disebut SBSN atau Sukuk
Negara adalah surat berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam
mata uang rupiah maupun valuta asing;
90
n. Obligasi Korporasi adalah surat utang yang diterbitkan secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah oleh badan usaha milik Negara atau badan usaha swasta dan ditatausahakan di Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI;
91
o. Aset Kredit adalah kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum;
92
G. Metode Penelitian
Sebagai sebuah penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian mulai dari pengumpulan hingga analisis data dilakukan dengan memperhatikan kaidah-
kaidah penelitian ilmiah, sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
89
Ibid.
90
Ibid.
91
Ibid.
92
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif
93
dengan pertimbangan bahwa titik tolak penelitian untuk menganalisis pemberian BLBI dan
FPJP oleh Bank Indonesia dalam mengatasi krisis perbankan di Indonesia, jadi tema sentral dalam penelitian ini adalah mekanisme pemberian BLBI pada keadaan darurat
sistemik dan pemberian FPJP sebagai bagian dari penyempurnaan bantuan likuiditas dan reformulasi manajemen krisis.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian yang digunakan merupakan data sekunder yang meliputi :
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya
mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-
93
Penelitian hukum normatif tidak hanya merupakan penelitian terhadap teks hukum semata, tetapi melibatkan kemampuan analisis ilmiah terhadap badan hukum dengan dukungan pemahaman
terhadap teori hukum namun pada derajat tertentu juga memerlukan refleksi kefilsafatan yang diperoleh melalui filsafat hukum atau dengan kata lain merupakan penelitian yang difokuskan untuk
mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma. Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Cetakan Ketiga, Malang : Bayumedia, 2007 hal 282.
Lihat juga Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rieneka Cipta, 1996, hal 14. Menyebutkan bahwa bentuk penelitian normatif ini dapat berupa :
1. Inventarisasi hukum positif;
2. Penemuan asas hukum;
3. Penemuan hukum in concreto;
4. Perbandingan hukum;
Lihat juga Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Pers, 1998, hal 43. Membagi penelitian hukum doktrinal yuridis normatif sebagai berikut :
1. Penelitain yang berupa usaha inventarisasi hukum positif;
2. Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar-dasar falsafah dogma atau doctrinal
hukum positif; 3.
Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum in concreto yang layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara tertentu.
Universitas Sumatera Utara
undangan yang diurut berdasarkan hierarki dan putusan pengadilan.
94
terdiri dari: 1.
Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 Tentang Bank Sentral; 2.
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia;
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2008
Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia;
5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 4 Tahun 2008
Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan JPSK; 6.
Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1998 Tentang Jaminan terhadap Pembayaran Bank Umum;
7. Peraturan Bank Indonesia No. 1031PBI2008 Tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia No. 1026PBI2008 Tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Umum.
b. Bahan-bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, merupakan publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen resmi, seperti hasil-hasil penelitian, buku teks, pendapat
94
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2006, hal 141.
Universitas Sumatera Utara
pakar hukum, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, artikel, majalah dan jurnal- jurnal ilmiah serta simposium yang dilakukan para pakar terkait dengan
pembahasan BLBI dan FPJP yang relevan dengan penelitian ini. c.
Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, ensiklopedia, serta bahan hukum primer, sekunder dan tersier di luar hukum yang relevan dan dapat
dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Situs web juga menjadi bahan penelitian sepanjang memuat informasi yang relevan
dengan penelitian ini. Penggunaan secara layak fair use terhadap bahan-bahan hukum yang diperoleh dari internet untuk tujuan ilmiah.
95
3. Teknik Pengumpulan Data