Pengajuan FPJP Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Dalam Mengatasi Krisis Perbankan (Studi Perbandingan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI))

n. Jumlah FPJP yang dikenakan biaya bunga sebagaimana dimaksud pada butir m adalah sebesar pencairan FPJP harian.

5. Pengajuan FPJP

206 a. Bank dapat mengajukan permohonan atau perpanjangan FPJP pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB pada setiap hari kerja; b. Permohonan atau perpanjangan FPJP sebagaimana dimaksud dalam butir a disampaikan melalui surat permohonan atau perpanjangan FPJP disertai dengan dokumen : 1. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Direksi Bank yang berwenang sesuai Anggaran Dasar Bank yang berlaku yang terdiri dari : i Surat pernyataan Bank yang menyatakan bahwa Bank mengalami kesulitan likuiditas disertai dengan penjelasan mengenai penyebab dialaminya kesulitan likuiditas dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan likuiditas; ii Surat pernyataan bahwa seluruh aset yang menjadi agunan FPJP tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan memenuhi seluruh persyaratan agunan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia PBI tentang FPJP bagi bank umum; iii Surat pernyataan kesanggupan bank untuk membayar segala kewajiban terkait FPJP pada saat jatuh tempo; iv Surat pernyataan bank mengenai kebenaran dan kelengkapan data dan dokumen yang disampaikan termasuk namun tidak terbatas pada kualitas kredit dan agunan yang menyertainya; v Surat pernyataan bahwa penggunaan aset bank sebagai agunan FPJP telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sesuai Anggaran Dasar Bank. 206 Ibid Universitas Sumatera Utara 2. Dokumen yang mendukung jumlah kebutuhan likuiditas, paling kurang berupa proyeksi arus kas selama 14 empat belas hari ke depan; 3. Daftar aset yang menjadi agunan FPJP yang memuat antara lain informasi mengenai jenis, seri, nilai nominal dan harga pasar SBI, SUN, SBSN, Obligasi Korporasi dan atau Aset Kredit; 4. Akta perjanjian pemberian FPJP yang telah diisi oleh Bank dibubuhi materai cukup yang akan ditandatangani oleh Direksi Bank yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Bank bersangkutan bersama pejabat Bank Indonesia di hadapan Notaris; 5. Akta gadai yang telah diisi oleh Bank dan dibubuhi materai cukup yang akan ditandatangani oleh Direksi Bank yang berwenang sesuai Anggaran Dasar Bank bersangkutan bersama pejabat Bank Indonesia di hadapan Notaris, dalam hal agunan yang di berikan berupa SBI, SUN, SBSN dan atau Obligasi Korporasi; 6. Akta Jaminan Fidusia yang telah diisi Bank dibubuhi materai cukup yang akan ditandatangani oleh Direksi Bank yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Bank bersangkutan bersama pejabat Bank Indonesia di hadapan Notaris, dalam hal agunan yang diberikan berupa Aset Kredit; 7. Addendum Perjanjian Pemberian FPJP yang telah diisi oleh Bank dan dibubuhi materai cukup yang akan ditandatangani oleh Direksi Bank yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Bank bersangkutan bersama pejabat Bank Indonesia di hadapan Notaris, dalam hal Bank mengajukan Universitas Sumatera Utara perpanjangan FPJP, penambahan agunan, penggantian agunan dan atau jumlah FPJP; 8. Bukti bahwa SBI, SUN dan atau SBSN telah diagunkan pledge di BI- SSSS berupa print-out hasil pengagunan, dalam hal agunan FPJP yang diberikan berupa SBI, SUN dan atau SBSN; dan 9. Konfirmasi pemblokiran agunan dari KSEI dan hasil pemeringkatan dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia, dalam hal agunan FPJP yang diberikan berupa Obligasi Korporasi. c. Dalam hal agunan adalah SBI, SUN dan atau SBSN, mekanisme pengagunan sebagaimana dimaksud pada butir b. 8 dilakukan sesuai mekanisme setelmen transaksi agunan pledge pada ketentuan BI – SSSS dengan counterparty Bank Indonesia. d. Surat permohonan atau perpanjangan FPJP yang dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada butir b disampaikan kepada : 1. Bank Indonesia cq. Biro Operasi Moneter, Direktorat Pengelolaan Moneter BopM-DPM, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 dengan tembusan kepada Direktorat Pengawasan Bank DPB terkait; atau 2. Kantor Bank Indonesia KBI setempat dalam hal Bank yang mengajukan FPJP berkantor FPJP berkantor pusat di wilayah kerja KBI dengan tembusan kepada BopM-DPM. e. Dalam rangka pengikatan agunan berupa Aset Kredit, dokumen pendukung disampaikan kepada : 1. Bank Indonesia cq. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM DBKU; 2. KBI setempat dalam hal Bank yang mengajukan FPJP berkantor pusat di wilayah kerja KBI. Universitas Sumatera Utara f. Dalam hal dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada butir e belum lengkap dan belum sesuai dengan daftar Aset Kredit, bank harus segera melengkapi. g. Pengikatan agunan secara gadai dan atau secara fidusia dilakukan bersamaan dengan pengikatan Perjanjian Pemberian FPJP. h. Biaya yang timbul sehubungan dengan proses pengikatan perjanjian FPJP, pengikatan agunan, penambahan atau penggantian agunan dan atau jumlah FPJP adalah menjadi beban Bank Penerima FPJP; i. Bank menyampaikan surat perpanjangan FPJP paling lambat 2 dua hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo FPJP.

6. Perhitungan Nilai Agunan FPJP