KESIMPULAN PENDAHULUAN Jurnal Matematika Vol 2 No 1 Januari 2013

mempengaruhi perubahan jumlah sel CD4 sehat dan sel CTL yang cenderung berosilasi konstan..

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] Merkin, D.R., 1997, Introduction to the Theory of Stability, Springer, New York [2] Olsder, G.J., 1992, Mathematical System Theory, Delft, The Natherland [3] Huang, G, dkk., 2012, HIV Evolution and Progression of the Infection to AIDS, Journal of Theoretical Biology 30, page 149-159 [4] Nasronudin, 2007, HIV AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis dan Sosial, Airlangga University Press:Surabaya Lampiran: Grafik Simulasi Numerik Gambar 3 Populasi CD4 Sehat terhadap 52 Jurnal Matematika 2013 52 Gambar 4 Populasi CD4 Terinfeksi terhadap Gambar 5 Populasi Sel CTL terhadap 53 Jurnal Matematika 2013 53 Bilangan Dominasi Lokasi Metrik pada Graf Kisi Ratnaning Palupi, Liliek Susilowati,Nenik Estuningsih Hazrul Iswadi DepartemenMatematikaFakultasSainsdanTeknologi UniversitasAirlangga ratnaning.palupiyahoo.com Abstract. For an ordered set of vertices and a vertex in a connected graph , the representation of v with respect to is the ordered -tuple , where represents the distance between the vertices and . The set is called a locating set for if every vertex of has a distinct representation. A set is a dominating set of if every vertex in is adjacent to a vertex of . A dominating set is a metric-locating- dominating set, or an MLD-set, if is both a dominating set and a locating set in . The metric location domination number of is the minimum cardinality of an MLD-set in . The purpose of this paper is to find the metric location domination of grid graph. A grid graph is defined as a cartesian product of two path graphs . The results are metric location domination number for each and is and for is . Moreover, we found a conjecture that a metric location domination for and is . Keywords:grid graph, metric location domination number, and metric locating dominating set. 5 Latar Belakang Graf G didefinisikan sebagai himpunantitik tak kosong dan himpunangaris yang menghubungkanduatitiktak terurut pada . Kardinalitas , dinotasikan dengan disebut ordo dari graf . Graf disebut graf sederhana jika setiap garis pada graf menghubungkan dua titik yang berbeda dan setiap dua titik yang berbeda di graf hanya dihubungkan oleh satu garis. Graf dikatakan terhubung jika setiap dua titik dan di graf selalu terdapat lintasan yaitu barisan selang-seling titik dan garis yang menghubungkan dengan . Pada makalah ini, graf yang ditinjau adalah graf sederhana dan terhubung. Istilah dan notasi yang digunakan pada makalah ini mengacu pada Chartrand dan Lesniak 1996. Jarak antara dua titik dan dinotasikan di suatu graf terhubung adalah panjang lintasan terpendek dari ke di . Misalkan . Representasi dari terhadap di adalah vektor dengan unsur dengan komponennya adalah jarak dari ke semua titik di . Himpunan disebut dengan himpunan pelokasian untuk jika maka untuk semua , di . Himpunan disebut himpunan pendominasi dari jika setiap titik di bertetangga dengan minimal sebuah titik dari . Bilanganpendominasi adalah kardinalitas minimum dari himpunan pendominasi pada . Pada Gambar 1, titik-titik 54 Jurnal Matematika 2013 54 berwarna hitam merupakan salah satu himpunan pendominasi pada graf , sedangkan pada Gambar 2 titik-titik berwarna hitam merupakan salah satu himpunan pelokasian pada graf . Gambar 1 Himpunan pendominasi pada graf Gambar 2 Himpunan pelokasian pada graf Henning dan Oellermann menggabungkan konsep himpunan pendominasi dan himpunan pelokasian menjadi konsep himpunan pendominasi pelokasian metrik Henning dan Oellermann, 2004. Himpunan-MLD W di graf terhubung adalah himpunan titik-titik dari yang bersifat sebagai himpunan pelokasian dan himpunan pendominasi di . Bilangan dominasi lokasi metrik dari adalah kardinalitas minimum dari suatu himpunan-MLD di . Makalah ini membahas penentuan bilangan dominasi lokasi metrik dari graf kisi dengan dan . Setiap indeks dalam pembahasan ini merupakan bilangan asli. 6 Pembahasan Graf kisi didefinisikan sebagai suatu graf yang dibentuk dari graf dan dengan himpunan titik dan himpunan garisnya berturut-turut adalah dan dan dengan adalah graf lintasan berordo . 55 Jurnal Matematika 2013 55 Gambar 1 Graf Kisi Haynes dkk Haynes dkk., 1998 telah menunjukkan kondisi sebuah himpunan pendominasi minimal seperti yang dinyatakan pada teorema berikut. Teorema 2.1 Sebuah himpunan pendominasi S merupakan himpunan pendominasi minimal jika dan hanya jika untuk setiap titik , satu dari dua kondisi berikut dipenuhi : a. adalah isolasi pada b. terdapat sebuah titik pada sedemikian hingga Iswadi 2010 telah menunjukkan bahwa super himpunan dari himpunan pelokasian juga merupakan himpunan pelokasian seperti yang dinyatakan pada Lemma 2.2. Lemma 2.2 Misal adalah sebuah graf dan . Jika memuat sebuah himpunan pelokasian pada sebagai himpunan bagiannya, maka juga himpunan pelokasian. Lemma 2.3 merupakan himpunan dominasi pada graf . Bukti Jarak antar titik pada adalah tiga. Ini artinya setiap lintasan antar titik pada , misalkan dan selalu melalui dua titik yang masing-masing bertetangga dengan atau . Dengan demikian setiap titik dalam merupakan anggota atau bertetangga dengan minimal satu anggota .■ Lemma 2.4 merupakan himpunan dominasi minimal pada graf . Bukti Jarak antar titik pada adalah tiga sehingga setiap titik pada merupakan isolasi pada . Jadi, berdasarkan Teorema 2.1 maka himpunan merupakan himpunan dominasi minimal pada graf . Selanjutnya himpunan disebut sebagai himpunan .■ Lemma2.5 Himpunan dominasi minimal pada graf adalah gabungan dari himpunan dominasi minimal pada tiap blok, yaitu . Bukti Berdasarkan Lemma 2.4, merupakan himpunan dominasi minimal. Misalkan dicerminkan terhadap lintasan maupun terhadap lintasan dan hasil pencerminannya disebut makajarakantara dengan cermin akan sama dengan jarak antara dengan cermin. Dengan demikian, karena untuk setiap maka untuksetiap . Ini artinya merupakan himpunan dominasi 56 Jurnal Matematika 2013 56 minimal.Selanjutnya, jelas bahwa setiap hasil pencerminan dari merupakan himpunan dominasi minimal.Setiap titik di selalu berjarak minimal dua dengan kecuali titik yang terletak pada cermin. Dengan demikiangabungandari dengan juga merupakan himpunan dominasi minimal yaitu ■ Lemma 2.6 Himpunandominasi minimal pada graf kisi juga merupakan himpunan pelokasian dari graf tersebut. Bukti Berikut ini adalah representasi semua titik pada graf terhadap . • Untuk dan • Untuk dan 57 Jurnal Matematika 2013 57 • Untuk dan • Untuk dan Karena representasi setiap titik terhadap berbeda, maka merupakan himpunan pelokasian pada Himpunan memuat sebagai himpunan bagiannya. Berdasarkan Lemma 2.2 maka juga merupakan himpunan pelokasian. ■ Teorema 2.7 Himpunandominasi minimal merupakan himpunan pendominasi pelokasian metrik padagrafkisi . Bukti Berdasarkan Lemma2.5 dan Lemma2.6, merupakan himpunan dominasi minimal sekaligus himpunan pelokasian. Dengan demikian, merupakan himpunan dominasi lokasi metrik.■ Teorema 2.8 Bukti Andaikan . Misalkan Berikut adalah kombinasi posisi dari titik dominasi yaitu pada titik ujung, titik tepi atau titik tengah dan banyaknya titik dominasi pada posisi tersebut dengan asumsi bahwa untuk setiap titik dominasi dan maka dan tidak saling beririsan. Tabel 1 Kombinasi posisi titik dominasi pada graf Titik Tengah Titik Tepi Titik Ujung Keterangan 58 Jurnal Matematika 2013 58 3 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena semua titik ujung tidak terdominasi. 2 1 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat tiga titik ujung yang tidak terdominasi. 2 1 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat tiga titik ujung yang tidak terdominasi. 1 2 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat dua titik ujung yang tidak terdominasi. 1 1 1 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat dua titik ujung yang tidak terdominasi. Titik Tengah Titik Tepi Titik Ujung Keterangan 1 2 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat dua titik ujung yang tidak terdominasi. 3 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat satu titik ujung yang tidak terdominasi. 2 1 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat satu titik ujung yang tidak terdominasi. 1 2 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat satu titik ujung yang tidak terdominasi. 3 Berdasarkan Observasi 6, kombinasi ini tidak memenuhi himpunan dominasi minimal karena terdapat satu titik ujung yang tidak terdominasi. Karenatidakadakombinasitigatitikpada yang memenuhi kriteria himpunan dominasi minimal maka sebuah himpunan dengan kardinalitas tiga pada bukan himpunan dominasi. Dengan demikian pengandaiansalahsehinggaterbuktibahwa .■ Dengan cara yang sama akan diperoleh beberapa teorema berikut. 59 Jurnal Matematika 2013 59 Teorema 2.9 Teorema 2.10 Teorema 2.11 Teorema 2.12 Teorema 2.13 Teorema 2.14 Teorema 2.15 Teorema 2.16 Selanjutnya untuk graf diperoleh sebuah konjektur sebagai berikut. Konjektur 2.17 7 Kesimpulan Himpunan dominai lokasi metrik pada graf adalah Himpunan dominai lokasi metrik pada graf adalah Beberapa bilangan dominasi lokasi metrik pada graf kisi yaitu , , , , , , , , . Dari hasil di atas, diperoleh konjektur sebagai berikut. 60 Jurnal Matematika 2013 60 8 Daftar Pustaka [10] Chartrand, G. danLesniak, L., Graphs and Digraphs, Chapman and Hall CRC, New York, 1996. [11] Dreyer, P. A., Applications and Variations of Domination in Graphs, New Brunswick, New Jersey, 2000. [12] Haynes, T. W., Hedetniemi, S. T., dan Peter J. S., Fundamentals of Domination in Graphs, Marcel Dekker, Inc, New York, 1998. [13] Iswadi, H., Baskoro, E. T., Salman A. N. M., dan Simanjuntak, R., The Resolving Graph of Amalgamation of Cycles, An International Journal of Discrete and Combinatorial Mathematics, Utilitas Mathematica 83, 2010. [14] Iswadi, H., Batas Atas Bilangan Dominasi Lokasi Metrik dari Graf Hasil Operasi Korona, Universitas Surabaya, Surabaya, 2011. [15] Sukma, I. A., Pelabelan-α pada Graf Grid Dimensi Dua dan Dimensi Tiga, Minor Tesis, Universitas Brawijaya, Malang, 2011. 61 Jurnal Matematika 2013 61 MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN PENGARUH MIGRASI Rizky Eka Abdullah, Fatmawati, Windarto Departemen Matematika FakultasSainsdanTeknologi UniversitasAirlangga kyky120790gmail.com Tuberkulosis TB merupakansalahsatujenispenyakitmenular yang berakibatpadakematian yang disebabkanolehbakteriMycobactrium tuberculosis MTB.Tuberkulosismenyerangsaluranparu-paru, ginjaldanbagiantubuhlainnya.TB dapatditularkanoleh orang yang berstatus TB aktif. Orang yang terinfeksi TB masihbisaberpindahtempatdarisuatudaerahkedaerah yang lain. Rantaipenularandapatdicegahdenganmengisolasipasien yang aktif TB dandiberiterapi anti-TB agar penyebarannyadapatdicegah. Dalam model, populasipadamasing-masingdaerahdibagimenjadikompartemen komunitas manusia yang sehat dan terinfeksi TB sehingga terdapat empat kompartemen, yaitu . Dari permasalahantersebut, padapenulisaniniakandikonstruksikan model matematikapenyebaranpenyakit TB denganpengaruhmigrasisertamenganalisiskestabilan model. DalammenentukankestabilansistemdigunakankriteriakestabilanRouth- Hurwitz.Berdasarkanhasilanalisis model penyebaranpenyakit TB denganpengaruhmigrasidiperolehempattitiksetimbangyaitutitiksetimbangbebaspenyakit , titiksetimbangendemikpadadaerahpertama , titiksetimbangendemikpadadaerahkedua dantitiksetimbangendemik di keduadaerah Selainitujugadiperolehbilanganreproduksidasar . Titiksetimbang akan stabil asimtotis jika dan hanya jika . Hasilsimulasinumeriktersebutmengindikasikanjika dan maka titik setimbang akanstabilasimstotissertamenunjukkanbahwapenyebaran TB denganpengaruh proses migrasidapatmencapaikondisi yang stabildalamwaktutertentu. Individu yang terinfeksi TB layaknyasegeraditanganidenganpemberianobatsehinggapenyebaran TB dapatditekandankematianindividukarenapenyakit TB jugaberkurang. Kata Kunci: Tuberkulosis, Mycobactrium tuberculosis, Model Matematika, BilanganReproduksiDasar, KriteriaKestabilanRouth-Hurwitz

10. PENDAHULUAN

Tuberkulosis TB merupakan salah satu jenis penyakit menular yang berakibat pada kematian yang disebabkan oleh bakteri Mycobactrium tuberculosis MTB. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru. Di seluruh dunia, TB merupakan penyakit infeksi nomor dua penyumbang angka kematian yang menyebabkan sekitar 1,7 juta orang meninggal dunia. Analisa matematika dari model transmisi penyakit biomedis dapat memberikan kontribusi pada pemahaman mekanisme proses untuk merancang terapi yang optimal. Pada penulisan ini, dibuat model dengan dua subpopulasi. Penulis berniat untuk menyelidiki secara sistematis model penyebaran penyakit TB dengan dua jalur penularan TB, yaitu dengan adanya proses migrasi pada masing-masing subpopulasi. Dalam hal ini, 62 Jurnal Matematika 2013 62 individu yang rentan yang melakukan perpindahan atau migrasi sehingga dua subpopulasi dapat bervariasi, namun, tidak pada individu yang terinfeksi.

11. PENYEBARAN TUBERKULOSIS

TB menular dari orang ke orang melalui udara. Ketika orang dengan paru-paru TB batuk atau meludah, mereka mendorong kuman TB ke udara. Bakteri TB yang terdapat di udara terhirup dan masuk mencapai paru dan masuk ke makrofag sel berukuran makro yang terdapat pada tenggorok. Selanjutnya bakteri berkembang dan mulai terbentuknya lesi atau luka bercak putih. Setelah terbentuk lesi, terdapat kemungkinan bakteri berhenti tumbuh dan lesi mengeras sehinga bakteri akan mereaktivasi diri dan berkembang lagi di dalam makrofag atau lesi mencair dan mengeluarkan bakteri melalui media berupa dahak atau riak. Selanjutnya bakteri tersebut menyebar ke darah atau organ tubuh lainnya. Seseorang yang menghirup beberapa kali dari kuman ini bisa menjadi terinfeksi.TB dapat ditularkan oleh orang yang berstatus TB aktif. Rantai penularan dapat dicegah dengan mengisolasi pasien yang aktif TB dan diberi terapi anti-TB. Faktor-faktor seperti munculnya resistensi terhadap pemberian obat dan peningkatan kejadian HIV pada beberapa tahun terakhir meminta peningkatan pengawasan strategi untuk TB.

12. MODEL PENYEBARAN TB

Model dasar penyebaran TB dalam populasi manusia dengan pengaruh proses migrasi hanya dilakukan oleh individu yang sehat dan dengan asumsi penyebaran terjadi dari individu yang sehat susceptible langsung ke individu terinfeksi infected dapat dinyatakan dalam bentuk sistem persamaan diferensial sebagai berikut: dengan dan adalah populasi individu yang sehat yang rentan tertular penyakit susceptible dan populasi individu terinfeksi penyakit infected. , , , adalah laju perubahan individu sehat pada daerah 1, laju perubahan individu terinfeksi pada daerah 1, laju perubahan individu sehat pada daerah 2 dan laju perubahan individu terinfeksi pada 63 Jurnal Matematika 2013 63 daerah 2. Sedangkan laju pertumbuhan atau kelahiran individupada daerah 1 dinotasikan , laju kematian individu secara alamipada daerah 1 dinotasikan , laju transmisi infeksi antarkontak individu pada daerah 1 dinotasikan , laju perpindahan dari daerah pertama ke daerah kedua dinotasikan , laju perpindahan dari derah kedua ke daerah pertama dinotasikan , laju kematian individu yang disebabkan oleh penyakit TB pada daerah 1 dinotasikan , laju pertumbuhan atau kelahiran individu daerah 2 dinotasikan , laju kematian individu secara alami pada daerah 2 dinotasikan , dan laju transmisi infeksi antarkontak individu pada daerah 2 dinotasikan ,laju kematian alami pada daerah 2 dinotasikan , laju kematian individu yang disebabkan oleh penyakit TB pada daerah 2 dinotasikan . 13.ANALISA KESTABILAN Untuk menganalisa kestabilan dari suatu model matematika yang berbentuk nonlinier, langkah awal yang dilakukan adalah melinearkan persamaan dan mencari titik tetap dari model tersebut. Berdasarkan [3] titik tetap dapat diperoleh dengan menggunakan dengan adalah titik tetap dan adalah persamaandiferensialyang autonomous. Setelah diperolehtitik tetap, selanjutnya dilakukan analisa kestabilan dengan cara membentuk matriks Jacobian dari titik tetap dan diperoleh persamaan karakteristik sehingga didapatkan nilai eigen. Sebelum dilakukan analisa model perlu dikenalkan bilangan reproduksi dasar, , yaitu bilangan yang menyatakanbanyaknyakasusbarudariindividuterinfeksi yang munculakibatmasuknyaindividuterinfeksidalamsuatupopulasi virgin. Pada permasalahan tertentu kestabilan dari titik tetap tidak dapat diamati karena tanda bagian real dari nilai eigen tidak mudah ditentukan. Untuk matriks yang berukuran dengan 2 tanda bagian real dari nilai eigen dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria kestabilan Routh-Hurwitz. Berdasarkan [1], analisa kestabilan dengan menggunakan Kriteria Routh-Hurwitz, dapat dilakukan sebagai berikut: Misal, diberikanpersamaan karakteristik: 64 Jurnal Matematika 2013 64