Penerapan Estimasi Model Regresi Panel Poisson pada Data

Langkah 3. Menentukkan variabel respon yang memiliki hubungan eksponensial terhadap semua variabel presdiktor yang telah dibangkitkan. Langkah 4. Menggabungkan variabel respon dan variabel prediktor dalam bentuk matriks. Langkah 5. Memanggil data bangkitan. Banyaknya variable prediktor yang akan dibangkitkan ditentukan sama seperti banyaknya variabel prediktor pada data riil yaitu sebanyak 6 buah, masing-masing variabel prediktor mewakili variabel prediktor yang ada pada data riil. Analisa Data 1. Data Riil Berdasarkan tabel data jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011, maka dapat dibuat model regresi panel poisson sebagai berikut: dengan . Proses analisa data dalam contoh kasus data jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 dilakukan dengan menggunakan program yang dibuat dalam software S-PLUS 2000. Berdasarkan hasil penerapan program pada data diperoleh nilai estimator awal seperti pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Nilai estimator awal parameter dan Nilai estimator akhir dari data jumlah penganggur di setiap kabupatenkota di Provinsi Jawa Timur tahun 2007- 2011 Nilai Estimator Awal Nilai Estimator Akhir 0,01 0,014597278 -0,03 -0,003105165 0,23 0,135167304 0,11 0,003928471 -0,02 -0,045011211 0,08 -0,004065590 Berdasarkan tabel 1 maka diperoleh bentuk umum model regresi panel poisson untuk data jumlah penganggur di tiap kabupatenkota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 sebagai berikut: 35 Jurnal Matematika 2013 35 dengan menyatakan banyaknya unit eksperimen yaitu kabupaten kota di provinsi Jawa Timur. Berdasarkan persamaan model regresi panel poisson di atas dijelaskan bahwa variabel prediktor yang paling dominan berpengaruh dalam model regresi panel poisson di atas adalah yang menyatakan prosentase tingkat pengangguran terbuka dan dapat juga dilihat secara keseluruhan berdasarkan model di atas bahwa dengan semakin bertambahnya prosentase tingkat partisipasi angkatan kerja , prosentase tingkat pengangguran terbuka , dan tingkat kesempatan kerja maka akan meningkatkan jumlah penganggur di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011. Sebaliknya, semakin bertambahnya prosentase angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun , indeks pembangunan manusia dan prosentase laju pertumbuhan ekonomi maka akan menurunkan jumlah penganggur di provinsi Jawa Timur. Uji serentak digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel prediktor secara bersama-sama terhadap variabel respon, sedangkan uji individu dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel prediktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Hasil analisis selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Hipotesis yang digunakan untuk menguji parameter secera serentak adalah Berdasarkan hasil yang didapat pada lampiran 7, terlihat bahwa keenam variabel prediktor yaitu: prosentase tingkat partisipasi angkatan kerja, prosentase angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun, prosentase tingkat pengagguran terbuka, prosentase tingkat kesempatan kerja, indeks pembangunan manusia dan laju pertumbuhan ekonomi secara serentak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011. Hal ini ditunjukkan oleh nilai statistik uji dengan menggunakan tingkat signifikan diperoleh nilai program dapat dilihat pada lampiran 4 dan output dapat dilihat pada lampiran 7. Oleh karena maka diperoleh keputusan tolak sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel prediktor berpengaruh pada variabel respon. Hipotesis yang digunakan untuk menguji parameter secara individu adalah Berdasarkan hasil yang didapat pada lampiran 7, terlihat bahwa variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel tidak signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , dan variabel signifikan karena nilai statistik uji . Uji kesesuaian model digunakan untuk membandingkan model sebenarnya dengan model dugaan. Hipotesis yang digunakan untuk menguji kesesuaian model regresi panel poisson untuk data jumlah pengangguran di setiap kabupaten kota di Jawa Timur tahun 2007 – 2011 adalah sebagai berikut. 36 Jurnal Matematika 2013 36 Nilai statistik uji deviance yang diperoleh adalah dan dengan menggunakan tingkat signifikan diperoleh nilai program dapat dilihat pada lampiran 4 dan output dapat dilihat pada lampiran 7. Oleh karena maka diperoleh keputusan terima sehingga dapat disimpulkan bahwa model dugaan sesuai. 37 Jurnal Matematika 2013 37 2. Data bangkitan Tabel 2. Nilai estimator awal parameter dan Nilai estimator akhir dari data Bangkitan S-PLUS Nilai Estimator Awal Nilai Estimator Akhir 0,10 0,10002750 0,05 0,04995570 0,12 0,12496850 0,10 0,09996082 0,09 0,09093121 0,08 0,08340254 Berdasarkan tabel 2 maka diperoleh bentuk umum model regresi panel poisson untuk data bangkitan yang mewakili data jumlah penganggur di tiap kabupatenkota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 sebagai berikut: dengan menyatakan banyaknya unit eksperimen. Berdasarkan persamaan model regresi di atas variabel prediktor yang paling berpengaruh dominan dalam model regresi panel poisson di atas adalah dan berturut-turut diikuti oleh variabel prediktor , , , dan . Berdasarkan persamaan model regresi panel poisson di atas dijelaskan bahwa semua variabel prediktor berpengaruh positif variabel respon. Artinya semakin besar semua variabel prediktor maka variabel respon semakin besar. Hipotesis yang digunakan untuk menguji parameter secera serentak adalah Berdasarkan hasil yang didapat pada lampiran 11, terlihat bahwa keenam variabel prediktor secara serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Hal ini ditunjukkan oleh nilai statistik uji dengan menggunakan tingkat signifikan diperoleh nilai program dapat dilihat pada lampiran 8 dan output dapat dilihat pada lampiran 11. Oleh karena maka diperoleh keputusan tolak sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel prediktor berpengaruh pada variabel respon. Hipotesis yang digunakan untuk menguji parameter secara individu adalah 38 Jurnal Matematika 2013 38 Berdasarkan hasil yang didapat pada lampiran 11, terlihat bahwa variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , variabel signifikan karena nilai statistik uji , dan variabel signifikan karena nilai statistik uji . Uji kesesuaian model digunakan untuk membandingkan model sebenarnya dengan model dugaan. Hipotesis yang digunakan untuk menguji kesesuaian model regresi panel poisson untuk data bangkitan adalah sebagai berikut. 39 Jurnal Matematika 2013 39 Nilai statistik uji deviance yang diperoleh adalah dan dengan menggunakan tingkat signifikan diperoleh nilai program dapat dilihat pada lampiran 8 dan output dapat dilihat pada lampiran 11. Oleh karena maka diperoleh keputusan terima sehingga dapat disimpulkan bahwa model dugaan sesuai. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Berdasarkan pada Bab IV Hasil dan Pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Estimator parameter model regresi panel poisson dapat diperoleh dengan menggunakan sistem persamaan sebagai berikut : yang dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma Newton Raphson. 2. Uji parameter model regresi panel poisson secara serentak dengan menggunakan statistik uji LRT, yaitu: dengan daerah kritisnya adalah tolak jika . Uji parameter model regresi panel poisson secara individu dengan statistik uji normal asimtotik, yaitu: dengan daerah kritisnya adalah tolak H jika . Uji kesesuaian model regresi panel poisson dengan menggunakan statistik uji deviance, yaitu 40 Jurnal Matematika 2013 40 dengan daerah kritisnya adalah tolak H jika 3.1 Hasil penerapan program estimasi model regresi panel poisson pada data jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007- 2011 diperoleh model dugaan sebagai berikut : Berdasarkan model dugaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya jumlah penganggur dikarenakan prosentase untuk masing-masing tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kesempatan kerja semakin bertambah. Sedangkan jumlah penganggur di provinsi Jawa Timur semakin berkurang jika prosentase angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun, indeks pembangunan manusia dan laju pertumbuhan ekonomi semakin tinggi. Karena prosentase angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun dan indeks pembangunan manusia yang semakin tinggi menandakan sumber daya manusia yang semakin berkualitas untuk bekerja atau untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi berarti tenaga kerja yang dilibatkan semakin banyak sekaligus menurunkan jumlah penganggur. Adapun hasil penerapan program uji kesesuain model regresi panel poisson pada data jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007 - 2011 diperoleh nilai dan . Oleh karena nilai maka diperoleh keputusan terima H pada tingkat kepercayaan 95, sehingga dapat disimpulkan bahwa model dugaan sesuai. 3.2 Hasil penerapan program estimasi model regresi panel poisson pada data bangkitan yang mewakili jumlah penganggur di setiap kabupaten kota di provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 diperoleh model dugaan sebagai berikut : 41 Jurnal Matematika 2013 41