Airline Crew Scheduling Problem Bikriteria

    lain yang untuk p pairing oleh er di k n penerbanga jika a kp , cov , 1 k n = Banyaknya penerbangan pada kelompok waktu yang diinginkan h x p = Fungsi pinalti jika penerbangan melanggar kendala P = Banyak pairing Model Rostering : Meminimumkan : � = � � ∈� + ∈� 2 Kendala Fungsional :      Am n nm M m X 1      M m nm m N n LH X d Kendala Non Negatif : � ∈ [0,1] ,  nm C dengan : rostering x Obj = Biaya operasional rostering yang diminimumkan nm C = Biaya yang dihasilkan dari tugas pairing m untuk pilot n     lain yang untuk n pilot pada ditugaskan m pairing jika X nm , , 1 m d = Jumlah jam terbang yang digabungkan dengan pairing m N = Rangkaian dari n pilot M = Rangkaian dari M pairing yang dicover selama periode perencanaan v x p = Fungsi penalti jika crew dan pairing melanggar kendala m A = Himpunan pilot yang terpilih LH = Batas maksimal pilot terbang dalam 1 hari

3. Solusi Non-Dominated

Pada masalah bikriteria, adanya dua fungsi tujuan yang biasanya bertentangan antara satu dengan yang lain dan konsep solusi optimal memberikan solusi nondominated atau solusi efisien, atau solusi optimal pareto, atau solusi noninferior dan solusi dominated solusi yang secara kasat mata jelas bukan merupakan solusi terbaik atau terdapat solusi yang lebih baik. Fungsi tujuan merupakan solusi fisibel yang digambarkan dalam 2 dimensi [2]. Untuk lebih jelasnya contoh solusi non-dominated dijelaskan pada gambar 1. Jurnal Matematika 2013 92 Z1 Z 2 35 30 25 20 15 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 Dominated Dominated Dominated Non Dominated Non Dominated Dominated Dominated Non Dominated Non Dominated Non Dominated Scatterplot of Z2 vs Z1 Gambar 1 Solusi dominated dan solusi nondominated Solusi fisibel F x  adalah solusi nondominated jika dan hanya jika ∀ ∈ �, � ≤ � x � = � x ,� = � 1 , � 2 , … , � .

4. Firefly Algorithm

Firefly Algorithm adalah sebuah algoritma metaheuristik yang terinspirasi dari perilaku berkedip kunang-kunang. Proses optimasi masalah dengan Firefly Algorithm adalah sebagai berikut: [6] 1. [mulai] Membangkitkan secara random populasi awal sebanyak m fireflies. 2. [evaluasi] Hitung intensitas cahaya tiap fireflies � berdasarkan nilai fungsi tujuan yaitu jumlahan dari persamaan 1 dan 2. 3. [membandingkan] Intensitas cahaya tiap firefly dibandingkan dengan firefly lainnya. Apabila terdapat firefly j yang intensitas cahayanya lebih besar dari firefly i, lakukan update pergerakan firefly menggunakan persamaan movement yaitu : = + − 2 − + − 1 2 3 . Dimana rand adalah bilangan random berdistribusi uniform pada interval [0,1] dan = − = , − , 2 =1 4. 4. [G-best] G-best adalah solusi terbaik yang pernah didapatkan. Untuk iterasi pertama, firefly terbaik firefly dengan intensitas terbesar adalah G-best. 5. [populasi baru] Melakukan proses movement kepada firefly terbaik dengan memasukkan nilai β = 0 dan menggabungkannya dengan firefly yang lain untuk menjadi populasi awal pada iterasi selanjutnya. 6. [test] Jika batas iterasi dipenuhi berhenti, jika tidak kembali ke langkah 2. Untuk mempermudah ilustrasi Firefly Algorithm, maka prosedur diatas diuraikan flowchart pada Gambar 2. Jurnal Matematika 2013 93