commit to user
clxii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Pembelajaran Model Modifikasi Bahan Ajara Pendidikan
Inklusi Siswa Tunanetra Di SMP Negeri 4 Wonogiri
Dari hasil temuan penelitian model modifikasi bahan ajar pada sekolah inklusi di SMP Negeri 4 Wonogiri dapat dikemukakan sebagai berikut: pertama
adalah Pelaksanaan model pembelajaran inklusi di SMP Negeri 4 Wonogiri sudah sesuai dan sejalan dengan tuntunan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945 pasal 31, Uandang-Undang no. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 3.
Prinsip-prinsip pengembangan dan model pembelajaran inklusi yang harus dilaksanakan sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang pelaksanaanya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di SMP Negeri 4 Wonogiri. Kedua adalah model kurikulum pengajaran di SMP Negeri 4 Wonogiri
sebagai sekolah rintisan menggunakan kurikulum sekolah regular yaitu tingkatan satuan pendidikan atau KTSP dengan memadukan materi antara mata pelajaran
yang mempunyai kesamaan tema yang meliputi mata pelajaran matematika, IPA, IPS, Bahasa dan Agama. Sedangkan mata pelajaran lainnya tidak dikolaborasikan,
oleh karena itu tema memiliki peran sangat penting, yaitu mengorganisasikan dan sekaligus menjadi konteks pengembangan ketrampilan dan pengembangan bahan
ajar.
commit to user
clxiii
Ketiga adalah bentuk dan prosedur kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 Wonogiri adalah dengan system lima puluh persen di kelas dan lima
puluh persen di dalam kelas, guru menyampaikan materi dan memberi tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas itu. Melalui kegiatan belajar mengajar
itu, kemampuan menguasai dan mengimplementasi materi semakin mantap bagi siswa regular dan bagi siswa berkebutuhan khusus ada pengalaman kongkrit
sehingga akan bertahan lama dalam ingatan. Keempat adalah jenis dan fungsi materi pelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar. Sesuai dengan kegiatannya meteri model modeifikasi bahan ajar yang diterapkan di SMP Negeri 4 Wonogiri berbentuk kolaborasi antaramata pelajaran
yang mempunyai kesamaan tema yang kesemuannya berfungsi sebagai sarana memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar.
Kelima adalah peran guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru adalah menyampaikan tugas, memotifasi, member fasilitas belajar
siswa dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar siswa. Sementara itu peran siswa hanya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Dari kelima dimensi tersebut, yaitu dimensi tujuan pembelajaran, model kurikulum, bentuk kegiatan belajar mengajar, jenis dan fungsi materi pelajaran
serta peran siswa dan guru, dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip model modifikasi bahan ajar. Namun secara keseluruhan
implementasi model modifikasi bahan ajar pada sekolah inklusi di SMP Negeri 4 Wonogiri termasuk kategori sedang dengan indicator 1 perolehan nilai ujian
nasional tidk terlalu tinggi, 2 jumlah lulusan yang diterima disekolah negeri
commit to user
clxiv
yang favorit diatas hanya sedikit, 3 masih ada kendala yang belum teratasi seperti adanya guru pendamping untuk anak tunanetra.
2. Kendalan Dan Cara Mengatasi Pelaksanaan Pembelajaran Model