commit to user
lxxviii
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang
dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif intelektual, bidang sikap afektif dan bidang perilaku psikomotorik. Dari
beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal internal dan
faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau
fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Franken 1982:346 “That the need to achieve in humans is always
tempered by another fundamental need to avoid failure” Bahwa kebutuhan untuk berprestasi pada manusia selalu bertolak dari keutuhan dasar, kebutuhan
untuk menghindari kegagalan
c. Evaluasi Hasil Belajar.
Penilaian atau evaluasi pembelajaran merupakan tahap penting dalam kegiatan pembelajaran seperti yang dinyatakan Groundlund 1985:6 sebagai
berikut :
commit to user
lxxix
Evaluation is important to many facets of school program. If contributes directly to the teaching learning process used in classroom instruction and
to a number of other school uses, each of which will be discussed. Penilaian merupakan sesuatu yang sangat paling bagi bentuk keberhasilan
program sekolah. Jika masukan yang terprogram dalam proses belajar mengajar dapat di gunakan dalam pembelajaran kelas dan dapat digunakan
oleh sekolah lain, di mana setiap pembahasannya akan didiskusikan Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran evaluasi
harus dilakukan secara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan belajar, tetapi yang lebih penting adalah
sebagai dasar umpan balik feedback. Akifitas selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indicator adanya keinginan siswa untuk belajar.
Aktifitas siswa merupakan kegiatan atau prilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegitan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja
sama dengan siswa lain, serta tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. Untuk menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dikuasai oleh siswa
dapat digunakan tes. Tes adalah sederetan pertanyaanlatihanalat lain yang digunakan
untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan,
integensi, kemampuanbakat yang dimiliki oleh individu kelompok. Prestasi belajar
dapat dilihat secara nyata dari hasil evaluasi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dapat berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes
commit to user
lxxx
yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman
atau aplikasi suatu konsep. Menurut pendapat Robert L.Linn Norman E. Groundlund 2000: 14
yang mengatakan bahwa : At the end of a segment of instruction, our main interest is in measuring
the extent to which the intended learning outcomes and performance standarts have been achieved. End of unit tests can be used for giving
feedback to student, encouraging, students to undertake more challenging advanced work, assigning remedial work, and assessing instruction as
well as for grading purposes. pada akhir segmen pembelajaran, perhatian kita adalah untuk mengukur
seberapa jauh pembelajaran dan standar prestasi yang telah ditetapkan dapat dicapai. Tes ini dapat memberikan gambaran secara nyata prestasi yang
dicapai oleh siswa, hasil tes dapat diberikan kepada siswa dengan harapan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar siswa memiliki kemauan untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
B. KERANGKA BERPIKIR
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Inklusi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tunanetra anak berkebutuhan khusus dilingkungan SMP Negeri 4 wonogiri.