commit to user
lxiv
masalah, sosiometri kelas ataupun melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh tentang data siswa. Ikut
menangani asesmen dan penempatan siswa. Melakukan koordinasi dan kolaborasi yang harmonis dengan Resource CenterPusat
Sumber melalui Guru Pembimbing Khususnya.
4. Tuna Netra
Tuna netra merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Pada dasarnya, tuna netra dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu buta total dan kurang penglihatan low vision. Buta total tidak dapat melihat dua jari dimukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat
dipergunakan untuk orientasi mobilitas. Mereka tidak bias menggunakan huruf lain selain huruf Braille. Buta kurang low vision adalah orang yang bila melihat
sesuatu, mata harus didekatkan, atau mata harus dijauhkan dari objek yang dilihatnya atau orang yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek.
Ada beberapa klasifikasi lain pada anak tuna netra, salah atunya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada mata, yaitu:
1 Myopia : penglihatan jarak dekat, bayangan tidak focus, dan jatuh di belakang retina.penglihatan akan menjadi jelas jika objek di dekatkan.
Untuk membantu proses penglihatan pada penderita myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif.
commit to user
lxv
2 Hyperopia : penglihatan jarak jauh, bayangan tidak focus dan jatuh di depan retina.penglihatan akan jelas jika objek dijauhkan. Untuk proses
penglihatan pada penderita hyperopia digunakan kaca mata koreksi dengan lensa positif.
3 Astigmatisme : penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidak beresan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola
mata sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat maupun jauh tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses penglihatan
pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan lensa silindris.
a. Ciri-ciri Anak Tuna Netra 1 Buta Total
a Fisik Jika dilihat secara fisik, keadaan anak tuna netra tidak berbeda
dengan anak normal pada umumnya.yang menjadi perbedaan nyata adalah pada organ tubuh penglihatannya meskipun terkadang anak
tuna netra yang terlihat seperti anak normal. Beberapa gejala buta total yang dapat terlihat secara fisik adalah
a. Mata juling b. Sering berkedip
c. Menyipitkan mata d. Kelopak mata merah
e. Mata infeksi
commit to user
lxvi
f. Gerakan mata tak beraturan dan cepat
g. Mata selalu berair mengeluarkan air mata h. Pembengkaan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.
b Prilaku
Anak tuna netra biasanya menunjukkan prilaku tertentu yang cenderung berlebihan. Gangguan perilaku tersebut bias dilihat pada
tingkah laku anak semenjak dini adalah a. Mengosok mata secara berlebihan
b. Menutup atau melindungi mata sebelah, memiringkan kepala, atau mencondongkan kepala ke depan.
c. Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan lain yang sangat memerlukan penggunaan mata.
d. Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas merah apabila mengerjakan suatu pekerjaan.
e. Membawa bukunya ke dekat mata. f. Tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh.
g. Menyipitkan mata atau mengerutkan dahi. h. Tidak tertarik merhatiannya pada objek penglihatan atau
pada tugas-tugas yang memerlukan penglihatan, seperti gambar atau membaca.
i. Janggal dalam bermain yang memerlukan kerja sama tangan dan mata.
commit to user
lxvii
j. Menghindari dan tugas-tugas yang memerlukan penglihatan atau memerlukan penglihatan jarak jauh.
k. Penjelasan lainya berdasarkan adanya beberapa keluhan seperti mata gatal,panas, atau meras ingin mengaruk karena
gatal, banyak mengeluh tentang ketidakmampuan dalam melihat, merasa pusing atau sakit kepala dan kabur atau
penglihatan ganda.
c Psikis Bukan hanya perilaku yang berlebihan saja yang menjadi cirri-ciri
anak tunanetra. Dalam mengembangkan kepribadian juga memiliki hambatan. Ciri-ciri psikis anak tuna netra :
a. Perasaan mudah tersinggung yang dirasakan oleh tuna netra disebabkan kurangnya rangsangan visual yang diterimanya
sehingga dia
merasa emosional
ketika seseorang
membicarakan hal-hal yang tidak bias dia lakukan. Selain pengalaman kegagalan yang kerap dirasakannya juga
membuat emosinya semakin tidak stabil. b. Mudah curiga, pada tunanetra rasa kecurigaannya melebihi
pada umumnya. Kadang memiliki rasa curiga kepada orang yang
ingin membantunya.
Untuk mengurangi
atau menghilangkan rasa curiganya, seseorang harus melakukan
pendekatan terlebih dahulu kepadanya agar mereka juga
commit to user
lxviii
mengenal dan mengerti bahwa tidak senua orang jahat terhadap mereka.
c. Ketergantungan yang berlebihan, anak tuna netra memeng harus dibantu dalam melakukan suatu hal.namun tak perlu
semua kegiatan dibantu.
2 Low Vision. a. Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat.
b. Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar. c. Mata tampak lain, terlihat putih ditengah mata katarak atau
kornea bagian bening di depan mata terlihat berkabut. d. Terlihat tidak menatap lurus ke depan.
e. Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama dicahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu.
f. Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang ahari. g. Pernah menjalani operasi mata dan atau memakai kaca mata
yang sangat tebal, tetapi masih tidak dapat melihat dengan jelas. b. Factor Penyebab Tunanetra.
Factor penyebab tunanetra adalah : 1. Pre-natal dalam kandungan
commit to user
lxix
Factor penyebab tunanetra pada pre-natal sangat erat kaitanya dengan adanya riwayat dari orang tuanya atau adanya kelainan pada masa
kehamilan. Penyebab pre-natal adalah a. Keturunan, pernikahan dengan sesame tunanetra dapat menghasilkan
anak dengan kekurangan yang sama yaitu tunanetra. Selain dari pernikahan tunanetra, jika salah satu orang tua memiliki riwayat
tunanetra, juga akan mendapatkan anak tunanetra.keturunan akibat factor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa yaitu penyakit pada
retina yang umumnya merupakan keturunan. Selain itu katarak juga disebabkanoleh factor keturunan.
b. Pertumbuhan anak di dalam kandungan, disebabkan oleh : a Gangguan pada saat ibu masih hamil.
b Adanya penyakit menahun, seperti TBC sehingga merusak sel- sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan.
c Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air dapat menyebabkan kerusakan pada mata,
telinga, jantung dan system susunan saraf puat pada janin yang sedang berkembang.
d Infeksi karena penyakit kotor, texoplasmosis, trachoma, dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan
indra penglihatan atau pada bola mata. e Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada
mata sehingga kehilangan fungsi penglihatan.
commit to user
lxx
2 Post-natal Post-natal merupakan masa setelah bayi yang dilahirkan. Tunanetra bisa
terjadi pada masa : a. Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan,
akibat benturan alat-alat atau benda keras. b. Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe
sehingga baksil gonorrhone menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat
hilangnya daya penglihatan. c. Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan,
yaitu a Xeropthalmia yaitu penyakit mata karena kekurangan
vitamin A. b Trachoma yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon
trachomanis. c Cataract yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata
sehingga lensa mata menjadi keruh akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih.
d Glaucoma yaitu penyakit mata karena bertambahnya cairan bola mata sehingga tekanan pada bola mata meningkat.
e Diabetic Retinopathy yaitu gangguan pada retina yang disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus. Retina penuh
dengan pembuluh-pembuluh darah dan dapat dipengaruhi
commit to user
lxxi
oleh kerusakan system sirkulasi sehingga merusak penglihatan.
f Macular Degeneration yaitu kondisi umum yang agak baik, ketika daerah tengah retina secara beransur memburuk.
Anak dengan retina degenarasi masih memiliki penglihatan perifer, tetapi kehilangan kemampuan untukmelihat secara
jelas objek-objek di btengah bidang penglihatan. g Retinopathy of prematurity, biasanya anak yang mengalami
ini karena lahirnya terlalu premature. Pada saat lahir bayi masih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi
yang premature biasanya ditempatkan pada incubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi sehingga pada saat bayi
dikeluarkan dari incubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah
menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan
kerusakan pada selaput jala retina dan tunanetra total. d. Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti
masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan dan lain-lain.
c. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap perkembangan Anak Tunanetra
commit to user
lxxii
Pengaruh lingkungan ikut berperan dalam tumbuh kembang kepribadian dari anak berkebutuhan khusus. Lingkungan menjadi sarana utama untuk
membentu anak berkebutuhan khusus dalam bersosialisasi dengan orang lain.lingkungan akan membantu untuk mengenal jati dirinya, belajar mengenal,
dan memahami apa yang terjai dalam dirinya meskipun sadar bahwa anak tunanetra memiliki perbedaan dengan anak-anak normal lainnya.
Peran serta dalam menumbuhkan perkembangan anak tunanetra sangat mendukung dalam mendapatkan pendidikan serta pengajaran yang layak. Peran
serta itu terdiri dari : 1. Peran Lingkungan Sekolah.
Lingkungan sekolah menjadi hal utama yang membuat anak merasa nyaman untuk tetap berada didalam sekolah dan mengikuti kegiatan
belajar bersama dengan teman-teman. Suasana konduktif dapat mendapat anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajarnya merasa
nyaman. Lingkungan sekolah yang nyaman, bersahabat, memiliki teman-teman yang bertoleransi tinggi, serta tenang berpengaruh
terhadap perilaku. Anak tunanetra memerlukan banyak perhatian dan dukungan yang lebih khusus dan mengena kepada setiap anak secara
langsung dari banyak pihak. 2. Guru yang Bersahabat.
Seorang guru yang bersahabat kepada murid-muridnya dapat menjadi “idola” bagi mereka. Dukungan seorang guru terhadap muridnya
sangat dibutuhkan, apalagi bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan
commit to user
lxxiii
khusus seperti tunanetra. Tidak hanya dalam bidang akademis tetapi juga dalam masalah pribadi. Anak tunanetra yang merasa memiliki
perbedaan dari anak-anak lain akan memiliki perasaan yang sedikit sensitive. Peran guru akan sangat membantu dalam perkembangan
emosi agar lebih terarah. Sebagai seorang guru yang menjadi sahabat bagi anak-anak didiknya, membuat perasaan anak-anak menjadi baik
yang akan membuat perkembangan emosinya baik pula. Guru harus dapat membuat diri menjadi yang mengerti kondisi anak-anak, menjadi
orang terdekat setelah orang tua dirumah dan menjadi pelindung serta oaring yang paling mengerti anak didik.
3. Teman adalah Motivasi. Adanya perasaan senasib dan sepenanggungan tentu akan membuat
anak menjadi ringan dalam menghadapi setiap persoalan yang dialami. Perasaan pula yang akan membuat anak merasa ingin saling memiliki
satu sama lain.
5. Prestasi Belajar