commit to user
lx
diberi tugas dalam kelompok, secara bersama mengerjakan tugas
dan mendiskusikannya.
Penekanannya adalah
kerjasama dalam kelompok, dan kerjasama dalam kelompok ini yang dinilai. Dengan cara ini sosialisasi anak dan jiwa
kerjasama serta saling tolong menolong akan berkembang dengan
baik. Dengan demikian, jiwa kompetisi dan jiwa kerjasama anak
akan berkembang harmonis. v. Disesuaikan dengan berbagai tipe belajar siswa ada yang
bertipe visual; ada yang bertipe auditoris; ada pula yang bertipe kinestetis. Tipe visual, yaitu lebih mudah menyerap
informasi melalui indera penglihatan.Tipe auditoris, yaitu lebih
mudah menyerap
informasi melalui
indera pendengaran.Tipe kinestetis, yaitu lebih mudah menyerap
informasi melalui indera perabaangerakan.Guru hendaknya tidak monoton dalam mengajar sehingga hanya akan
menguntungkan anak yang memiliki tipe belajar tertentu saja.
d. Sistem Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Inklusi.
1 Kurikulum Kurikulum pendidikan inklusif adalah kurikulum nasional dan
kurikulum lokal, dengan penekanan pada materi esensial dan
commit to user
lxi
dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integritas antara pengembangan spiritual, logika, etika,
dan estetika serta dapat mengembangkan kemampuan berfikir holistik, kreatif, sistematik, linear, dan konvergen untuk memenuhi
tuntutan masa kini dan yang akan datang sesuai dengan kadar potensi masing-masing siswa.
Struktur program jumlah jam setiap mata pelajaran untuk semua kelas dan semua sekolah sama, hanya perbedaannya terletak
pada waktu penyelesaian kurikulum tersebut lebih dipercepat atau diperlambat sesuai kondisi sekolah masing-masing. Percepatan atau
perlambatan tersebut didasarkan pada kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi isi kurikulum dan mengefektifkan sistem
pembelajaran dengan mengurangi pembahasan materi yang tidak esensial.
2 Sistem PBM Pendekatan PBM diarahkan kepada terwujudnya proses belajar
tuntas mastery learning. Selain itu strategi pembelajaran diarahkan untuk dapat memacu siswa aktif dan kreatif sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan masing-masing, dengan memperhatikan keselarasan dan keseimbangan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, pengembangan
kreatifitas, disiplin,
pengembangan persaingan dan kerjasama, pengembangan kemampuan holistik,
commit to user
lxii
pengembangan berpikir elaborasi, pelatihan berpikir induktif dan deduktif, serta pengembangan IPTEK dan IMTAQ secara terpadu.
Dalam pelaksanaan PBM, guru menekankan kepada hal-hal sebagai berikut:
1 Pelayanan individual bukan klasikal. 2 Menggunakan buku paket, buku pelengkap, buku referensi,
dan modul. 3 Menggunakan LKS yang dibuat sendiri.
4 Menggunakan media audio visual multi media. 5 Menggunakan sarana laboratorium lab. Kimia, lab.
Fisika, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, dan internet sesuai dengan kebutuhan atau laboratorium alam misalnya :
kebun, sawah, dsb sesuai kondisi sekolah. 6 Melakukan kunjungan ke objek-objek tertentu yang sesuai
dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari. 7 Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar di luar
kegiatan sekolah formal melalui media lain, misalnya GPK, radio, televisi, internetkomputer, wawancara pakar,
kunjungan ke musium, dan sebagainya.
3 Sistem Evaluasi dan Laporan Hasil Pendidikan Raport
Evaluasi yang dilakukan pada dasarnya sama untuk semua sekolah, yaitu untuk mengukur ketercapaian kompetensi daya serap sesuai
indikator sejalan dengan prinsip belajar tuntas, yang meliputi:
commit to user
lxiii
a Nilai Akademik b Nilai prosesulangan harian.
c Ujian blokulangan umum. d Ujian akhir.
e Nilai Afektif bisa dalam bentuk deskriptif f Nilai Psikomotor
g Laporan hasil pendidikan juga mempunyai format yang sama untuk semua siswa, hanya pembagiannya diseuaikan
dengan kalender pendidikan atau kemajuan siswa yang bersangkutan.
4 PeningkatanPerluasan Peran BPBK
Layanan BPBK dilakukan agar potensi yang dimiliki siswa dapat dikembangkan dan tersalur secara optimal. Menjaga terjadinya
keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional, dan sosial. Mencegah dan mengatasi potensi-potensi
negatif yang terjadi, misalnya frustasi karena adanya tekanan dan tuntutan untuk berprestasi, siswa terasing, terlalu agresif terhadap
orang lain, kegelisahan karena adanya tuntutan harus menentukan keputusan karir yang lebih dini. Mengadakan pertemuan rutin
dengan orang tua siswa untuk saling memberi informasi. Menghimpun berbagai data dari guru yang mengajar di kelas,
khususnya yang berkaitan dengan aktivitas siswa pada saat pembelajaran. Menjaring data dari siswa melalui daftar cek
commit to user
lxiv
masalah, sosiometri kelas ataupun melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh tentang data siswa. Ikut
menangani asesmen dan penempatan siswa. Melakukan koordinasi dan kolaborasi yang harmonis dengan Resource CenterPusat
Sumber melalui Guru Pembimbing Khususnya.
4. Tuna Netra