commit to user
cxlviii
bersemangat dan termotifasi untuk belajar dengan tekun. Sarana prasarana yang menunjang dapat untuk perantara mereka memahami apa yang
menjadi tujuan pembelajran yang disajikan oleh guru.
3. Hasil Belajar Dari Pelaksanaan Model Pembelajaran Inklusi Siswa
Tunanetra Di SMP Negari 4 Wonogiri.
Berdasarkan situasi dan kondisi yang dirasakan oleh guru dan ketua penyelenggara pendidikan inklusi, dengan digunakannya model modifikasi bahan
ajar pendidikan inklusi di SMP Negeri 4 Wonogiri mulai dipergunakan sejak tahun 2009 sampai sekarang, dapat meningkatkan kreatifitas dan kinerja guru
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kewenangan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar semakin luas karena guru diberikan
kesempatan untuk dapat mengembangkan sendiri rencana pelaksanaan model pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan perkembangan kebutuhan siswa
berkebutuhan khusus dengan tetap memperhatikan panduan yang ada dalam pelaksanaan model modifikasi bahan ajar pendidikan inklusi.
Model modifikasi bahan ajar memberikan banyak manfaat dalam pembelajaran dimasa mendatang bagi guru dan para siswa untuk mengembangkan
program pembelajaran sesuai dengan misi dan visi yang akan dicapai. Model modifikasi bahan ajar sebagai acuan dalam proses pembelajaran anak didik
tunanetra di sekolah reguler, guru memperhatikan peserta didik tunanetra dalam penyerapan bahan ajar melalui pendengaran dan perabaab. Dengan menyadari
commit to user
cxlix
dalam menyajikan bahan ajar guru dituntut untuk memodifikasi bahan ajar tersebut.
Melakukan modifikasi memerlukan mekanisme tersendiri agar alurnya dapat dipertanggung jawabkan. Salah satunya cara untuk memenuhi tuntunan
bahan ajar dapat dipertanggung jawabkan melalui mekanisme sebagai berikut: a. Identifikasi bahan ajar sekolah umum.
Dalam langkah awal guru pendidikan inklusi harus mengkaji bahan dari sekolah umum untuk mengetahui pada bagian mana dari bahan
ajar tersebut yang dimungkinkan sulit dikuasai oleh peserta didik berkebutuhan khusus. Inventarisasi atas bahan ajar yang sulit dikuasai
peserta didik berkenutuhan khusus tersebut nantinya diupayakan untuk memodifikasi agar mudah dipelajari. Jalan yang ditempuh bias dengan
menyederhanakan, memberikan contoh konkrit dan sebagainya. b. Melakukan asesmen terhadap kemampuan peserta didik kebutuhan
khusus sehingga diketahui dari jumlah bahan ajar yang telah dikaji dari bahan ajar sekolah umum tersebut, bagian bahan ajar mana yang telah
dikuasai peserta didik. Berdasarkan hasil assesmen tersebut digunakan untuk memisahkan bagian mana dari bahan ajar yang benar-benar
harus dimodifikasi.langkah penting agar tidak semua bahan ajar langsung dimodifikasi.
c. Memodifikasi bahan ajar sesuai dengan karakter peserta didik berkebutuhan khusus. Kegiatan memodifikasi bahan ajar untuk peserta
didik berkebutuhan khusus sangat dipengaruhui oleh karakter siswa,
commit to user
cl
sehingga bentuk dan corak modifikasinya sangat tergantung pada target peserta didik yang dituju.
d. Melakuakan ceking hasil modifikasi bahan ajar, langkah ini bermanfaat untuk mengendalikan agar hasil modifikasi memang tetap
dalam kerangka standar yang ditetapkan dalam persyaratan isi. Bahan ajar yang telah dimodifikasikan harus diek dengan tuntutan standar isi
maupun indicator. e. Menentukan sumber belajar, mekanisme memodifikasi bahan ajar
adalah menentukan sumber bahan ajar yang nantinya dijadikan sumber perluasan dan pendalaman bahan ajar bagi peserta didik sehingga
siswa dapat belajar lebih berhasil. Guru harus menentukan dari bahan ajar yang mana harus disediakan sumber belajar tertentu yang lebih
tepat serta bahan ajar yang lainnya untuk disediakan sumber belajar lainnya.
C. Pembahasan Temuan Penelitian.
Pada uraian sebelumnya telah peneliti sajikan hasil temuan-temuan penelitian. Agar data tersebut dapat ditafsirkan sebagai temuan yang baik, akan
diadakan pembahasan dengan membandingkan kajian teori yang ada. Pembelajaran Model Modifikasi Bahan Ajar pada intinya adalah pembelajaran
yang memudahkan siswa berkebutuhan khusus untuk dapat mengerti dan memahami dalam proses pembelajaran yang berlangsung baik dikelas maupun
diluar kelas.