Tabel 3.17 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas pada instrumen soal uraian dengan jumlah aitem 9 soal, yaitu .833 dikategorikan tinggi dan
dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil kualifikasi reliabilitas, maka instrumen soal pilihan ganda dan uraian dinyatakan layak digunakan sebagai alat ukur
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul
Sugiyono, 2012: 147. Sugiyono juga menjelaskan kegiatan analisis data meliputi: mengelompokkan data, mentabulasi, menyajikan data, dan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang memberikan informasi mengenai data yang diamati dan tidak bertujuan untuk menguji hipotesis serta
menarik kesimpulan yang digeneralisasikan terhadap populasi Purwanto Sulistyastuti, 2007. Data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti
berupa respon siswa terhadap miskonsepsi IPA fisika. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20.00 for Windows dalam melakukan analisis
deskriptif. Pada bagian berikut ini peneliti akan menjelaskan alur teknik analisis
data yang dipakai peneliti untuk mengolah data penelitian. Adapun langkah- langkah analisis data instrumen soal pilihan ganda adalah sebagai berikut ini.
1. Data penelitian yang harus diolah untuk mengetahui adanya miskonsepsi
IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngemplak adalah hasil pekerjaan siswa yang berupa jawaban atas soal-soal pilihan ganda dan
uraian. 2.
Setelah seluruh data diperoleh, maka peneliti harus mengkoreksi hasil pekerjaan siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah dibuat.
3. Data penelitian yang telah selesai dikoreksi, kemudian dikelompokkan
sesuai dengan Kompetensi Dasarnya dan per aitem soal berdasarkan jawaban benar-salah dan yakin benar-tidak yakin benar atau kepercayaan
siswa ketika menjawab soal tersebut. Untuk mempermudah peneliti mengelompokkan jawaban siswa, peneliti menggunakan coding dan
tabulasi. Coding digunakan untuk mengkode nama-nama SD dan tingkat pendidikan
orang tua,
sedangkan tabulasi
digunakan untuk
mengelompokkan jawaban siswa. Format pengelompokan data penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 Rekapitulasi Miskonsepsi IPA
Fisika Instrumen Soal Pilihan Ganda. 4.
Setelah data dikelompokkan berdasarkan jawaban benar-salah dan yakin benar-tidak yakin benar, selanjutnya data tersebut dihitung jumlah jawaban
untuk keempat pilihan jawaban a, b, c, dan d berdasarkan jawaban salah dan yakin benar.
5. Langkah selanjutnya adalah mengitung persentase dari jawaban yang telah
dikelompokkan sebelumnya.
6. Langkah berikutnya adalah mempresentasikan hasil dari persentase setiap
jawaban siswa ke dalam bentuk diagram. Peneliti menyajikan data miskonsepsi siswa melalui 2 cara. Cara pertama yaitu secara umum, artinya
data miskonsepsi IPA Fisika pada soal pilihan ganda disajikan berdasarkan seluruh aitem menggunakan diagram batang. Cara kedua yaitu secara
khusus, artinya data miskonsepsi IPA Fisika disajikan khusus per aitem berdasarkan kelompok KD-nya dengan menggunakan diagram pie.
7. Langkah yang terakhir adalah mendeskripsikan membuat deskripsi tentang
miskonsepsi IPA Fisika yang dialami oleh siswa dengan melihat persentase miskonsepsi yang paling tinggi pada setiap aitem soal. Siswa dikatakan
mengalami miskonsepsi jika jawaban yang diberikan adalah salah dan yakin benar.
Setelah menganalisis data miskonsepsi IPA Fisika pada instrumen soal pilihan ganda, maka peneliti juga akan menganalisis data miskonsepsi pada
instrumen soal uraian. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instumen soal uraian, yaitu:
1. Langkah pertama, yaitu mengkoreksi hasil pekerjaan siswa pada soal
uraian berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat. 2.
Langkah kedua, yaitu mengkelompokkan jawaban seluruh siswa ke dalam beberapa alternatif jawaban.
3. Langkah ketiga adalah menghitung jumlah siswa seluruh Kecamatan
Ngemplak berdasarkan beberapa alternatif jawaban yang telah
dikelompokkan, kemudian menghitung persentase miskonsepsi. 4.
Langkah keempat adalah menyajikan hasil persentase ke dalam bentuk tabel lengkap dengan beberapa alternatif jawaban siswa dan jumlah
persentasenya. 5.
Langkah kelima, yaitu membuat deskripsi miskonsepsi yang dialami oleh siswa dengan melihat persentase yang paling tinggi dalam satu konsep atau
aitem soal tersebut. Siswa dikatakan mengalami miskonsepsi jika uraian jawaban yang diberikan oleh siswa tidak sesuai dengan pedoman
penskoran yang sudah dibuat oleh peneliti.
89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Peneliti memperoleh data kuantitatif dari hasil pengumpulan data penelitian dengan
menggunakan instrumen tes dan non tes. Berdasarkan data yang diperoleh dari Unit Pelaksanaan Teknis UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Ngemplak,
Kabupaten Sleman terdapat 23 SD yang terdiri dari 21 SD berstatus Negeri dan 2 SD berstatus Swasta. Penelitian ini dilakukan pada seluruh SD Negeri
diseluruh Kecamatan Ngemplak dengan subjek penelitian siswa kelas V semester 2. Alasan peneliti memilih SD Negeri karena di SD yang
bersangkutkan terdapat masalah berupa rendahnya prestasi belajar siswa terhadap konsep IPA yang salah satunya dipengaruhi oleh adanya miskonsepsi.
Selain itu, pertimbangan peneliti memilih SD Negeri berkenaan dengan ketersediaan sekolah tersebut untuk menjadi tempat penelitian.
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah meminta surat pengatar untuk melaksanakan penelitian di
SD Negeri se-Kecamatan Ngemplak dari kampus Universitas Sanata Dharma. Setelah itu, peneliti juga mengurus surat perizinan untuk melaksanakan
penelitian di daerah Sleman khususnya Kecamatan Ngemplak di Kantor