Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
5 Maraknya tawuran-tawuran pelajar dikota-kota besar juga menyedot
keprihatinan publik dan tentunya meresahkan masyarakat. Hal semacam itu merupakan salah satu tindakan yang secara tidak langsung sedikit demi
sedikit menghancurkan karakter bangsa. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, agama, dan suku, melalui semua itu Indonesia harusnya
mampu melesat dan melompat tinggi ke manca negara mempertunjukkan kekayaan bangsa Indonesia. Banyak kekayaan Indonesia yang bisa kita
tunjukkan, adanya tarian-tarian tradisional, kuliner yang kaya rasa akan rempah-rempah Indonesia, bahasa yang unik dari masing-masing daerah,
agama, dan suku yang beraneka ragam menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan bentuk penghargaan besar untuk Negara. Menghormati satu
sama lain dan memiliki rasa toleransi sangatlah diperlukan dalam bangsa ini sehingga nantinya bangsa tidak akan mudah tercerai berai. Persatuan
akan semakin kuat dan bangsa Indonesia akan semakin besar dan berharga di mata orang banyak apabila suatu bangsa memiliki ciri khas dan karakter
yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan semangat cinta tanah air
adalah melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter digunakan sebagai bahan untuk menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa
nasionalisme. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dan disisipkan pada saat proses sebelum belajar mengajar di kelas, penerapan pada lingkungan
6 sekolah, maupun pada saat ekstrakurikuler, meskipun dengan waktu yang
singkat. Misalnya guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu wajib kebangsaan maupun lagu daerah ketika awal proses belajar mengajar
dimulai. Membudayakan buang sampah pada tepatnya, dan menjaga lingkungan, hal itu adalah bentuk rasa nasionalisme. Saling menghormati
dan memberi salam satu sama lain juga merupakan ciri khas orang Indonesia yang ramah kepada semua orang. Dengan hal-hal sederhana
seperti itu secara tidak langsung guru telah mengajarkan dan menananmkan sikap nasionalisme kepada peserta didik. Pemberian atau
penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air seperti itu guru telah mengajarkan siswa untuk belajar mencintai bangsa Indonesia.
Peneliti melakukan penelitian melalui kegiatan di kelas atau biasa disebut layanan bimbingan klasikal. Menurut Winkel dan Hastuti
2004:545 bimbingan klasikal adalah bimbingan kelompok yang dilakukan secara klasikal atau dilaksanakan dengan melibatkan seluruh
siswa dalam suatu kelas di sekolah pada umumnya. Bimbingan klasikal dapat dipahami pula sebagai bimbingan secara kelompok yang besar 20-
40 orang dan berada dalam kelas. Bimbingan klasikal secara umum
membantu peserta didik tanpa memandang ragam permasalahan peserta didik tetapi lebih memandang berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Petanahan Kebumen adalah salah satu sekolah yang menanamkan budaya cinta tanah air.
Upacara bendera masih dilaksanakan di sekolah tersebut untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 menghormati para pahlawan yang telah gugur. Tujuan lain dari
pelaksanaan upacara bendera tidak lain adalah meningkatakan kedisiplinan siswa dalam menjalani pendidikannya. Namun pada kenyataannya
beberapa siswa cenderung mengabaikan peraturan ataupun norma-norma yang berlaku dan siswa cenderung tidak disiplin. Masih terdapat siswa
yang mencari-cari dan memberikan alasan-alasan untuk bisa tidak mengikuti upacara bendera. Selain itu siswa orang minoritas yang
beragama non muslim cenderung dipandang remeh oleh yang lain. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul
“Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air
Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 20162017
” B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Siswa lebih percaya diri mengikuti
fashion
luar negeri seperti, cara mereka memilih dan berpakaian.
2. Beberapa siswa menghindari upacara bendera.
3. Adanya siswa yang diminoritaskan karena agama yang dianutnya.
4. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah belum optimal.
5. Ada siswa yang kurang taat terhadap peraturan dan norma yang
berlaku di SMP Negeri 1 Petanahan, Kebumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 6.
Adanya beberapa siswa yang sering terlambat masuk sekolah dan hal tersebut selalu terulang.
7. Belum ada penelitian mengenai karakter cinta tanah air di SMP N 1
Petanahan Kebumen.