Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

14 perilaku moral moral feeling . Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan. Ketiganya tidak berjalan sendiri, namun saling berkaitan dalam membentuk karakter individu. Sehingga individu tidak hanya knowing mengetahui, tetapi dapat merasakan bahkan bersikap sesuai hati nuraninya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sikap, perilaku, cara berpikir, dan motivasi yang dimiliki oleh setiap individu untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Untuk membentuk karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat dan melakukan perbuatan kebaikan.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Lickona 1991, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan tiga hal dalam mendidik, yaitu knowing, loving, and acting the good. Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu. 15 Menurut Suyanto 2010, Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspekpengetahuan cognitive , perasaan feeling , dan tindakan action . Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Dari penjelasan di atas pendidikan karakter adalah sebuah bentuk hasil usaha dari manusia itu sendiri berupa hasil pengembangan diri. Disamping itu cara terbaik mengembangkan kemampuan karakter anak merupakan langkah paling tepat melindungi kehidupan moralnya sekarang dan selanjutnya. Sehingga karakter dapat diartikan sebagai identitas diri seseorang. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap, dan perilaku. Dalam instansi pendidikan karakter dipakai sebagai uapaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir termasuk kepenasaran akan intelektual, dan berpikir logis. Penanaman pendidikan karakter perlu proses, contoh teladan, dan pembiasaan atau pembudayaan lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156