Subjek Penelitian Teknik Analisis Data

51

b. Kuesioner Skala Penilaian Diri

self assessment scale Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Dalam Sugiyono 2013: 134 menjelaskanskala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sosial. Pemberian jawaban dari setiap item yang dibuat oleh peneliti berupa kata-kata sangat setuju sj, setuju s, kurang setuju ks, tidak setuju ts. kuesioner penilaian diri ini dibagikan oleh peniliti kepada siswa untuk diisi setiap akhir sesi bahasan. Kuesioner ini digunakan peneliti untuk mellihat responsi perseptual siswa terhadap penguasaan isi materi butir- butir yang diberikan dalam pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Kisi- kisi skala penilaian diri akan disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Self assesmment scale No Topik Indikator Item Menjunjung Tinggi Toleransi. b. Mengenali nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. 8, 19 a. Menjelaskan keragaman budaya Indonesia. 2, 17 b. Mampu menyebutkan simbol dan makna bela Negara. 6, 9, 14, 10, 11, 12 c. Mengenal bangsa Indonesia melalui lagu nasioanal. 3 a. Mampu menjelaskan pentingnya peraturan- peraturan mengapa dibuat. 5, 7, 13, 15, 16 b. Menyebutkan manfaat peraturan 18 1 a. Mampu mendeskripsikan makna toleransi 1, 4, 20 2 Mencintai tanah air melalui keseharian. 3 Aku disiplin peraturan 52

E. Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgment Azwar, 2009: 45. Pada penelitian ini instrumen penelitian dikontruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategis Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan adalah Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain itu, uji validitas instrumentes maupun skala penillaian karakter cinta tanah air dilakukan dengan uji statistik yang mengkorelasikan skor-skor item total menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: √ } Keterangan: : koefisien korelasi : skor item : skor total : banyaknya subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan r tabel = 0,25 pada taraf signifikansi ≤ 0,25. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r hitung ≥ 0,25, sedangkan butir instrumen dapat dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ 0,25. Peneliti sudah melakukan uji validitas tes karakter cinta tanah air yang berjumlah 20 item soal dengan menggunakan SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung validitas tes karakter cinta tanah air pada tabel 3.5 sebagai berikut. Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Tes Karakter Cinta Tanah Air No Aspek Indikator Item r hitung Sig. 2- tailed Keterangan 1. Aspek toleransi d. Terbuka dalam mengenal orang lain dari berbagai macam latar belakang keyakinan. 1 0.332 0.063 Valid 7 0.221 0.225 Revisi a. Menghargai keyakinan orang lain dan menempatkan diri dengan baik. 8 0.434 0.013 Valid 9 0.308 0.086 Valid 11 0.028 0.254 Revisi 20 0.124 0.499 Revisi 2. Aspek Sikap Bela Negara a. Cinta tanah air budaya dan mengenal budaya Indonesia . 18 0.433 0.013 Valid 4 0.353 0.048 Valid 5 0.101 0.583 Revisi 14 0.625 0.000 Valid b. Mencintai Produk dalam negeri. 16 -0.159 0.386 Revisi c. Bela negara 6 0.411 0.020 Valid 10 0.202 0.267 Revisi 12 0.385 0.030 Valid 19 0.467 0.007 Valid 3. Aspek taat peraturan dan norma Mengatur perilaku dan bersikap sesuai tata tertib yang berlaku di sekolah. 3 0.285 0.114 Valid 2 0.177 0.331 Revisi 13 0.354 0.047 Valid 15 0.388 0.028 Valid 17 0.186 0.309 Revisi 54 Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas tes karakter cinta tanah air tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 12 item valid dan 8 item yang perlu di revisi. Berikut disajikan tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji validitas skala penilaian diri self assessment scale. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri Self Assesment Scale No Topik Indikator Item r hitung Sig. 2- tailed Keterangan 1 0.272 0.132 Valid 4 0.043 0.815 Revisi 20 0.346 0.053 Valid 8 0.348 0.051 Valid 19 -0.229 0.207 Revisi 2 0.387 0.029 Valid 17 0.391 0.027 Valid 6 0.187 0.305 Revisi 9 0.178 0.328 Revisi 14 0.036 0.846 Revisi 10 0.066 0.721 Revisi 11 0.621 Valid 12 0.301 0.094 Valid c. Mengenal bangsa Indonesia melalui lagu nasioanl. 3 0.281 0.119 Valid 5 0.583 Valid 7 0.178 0.328 Revisi 13 0.495 0.004 Valid 15 0.325 0.07 Valid 16 0.159 0.383 Revisi b. Menyebutkan manfaat peraturan 18 0.186 0.309 Revisi 3 Aku disiplin peraturan a. Mampu menjelaskan pentingnya peraturan- peraturan mengapa dibuat. 1 Menjunjung Tinggi Toleransi. a. Mampu mendeskripsikan makna toleransi b. Mengenali nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. 2 Mencintai tanah air melalui keseharian. a. Menjelaskan keragaman budaya Indonesia. b. Mampu menyebutkan simbol dan makna Bela Negara. 55 Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas self assessment scale tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 11 item valid dan 9 item yang perlu di revisi.

2. Reliabilitas Tes dan Kuesioner Skala Penilaian Diri

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Arikunto 2010 adalah sebagai berikut: r11 = ∑ r11 : Nilai Realibilitas ∑ : Jumlah varians skor :Varians total tiap item k : Jumlah itembutir pertanyaan Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel secara teoritis atau bisa ditulis r11 r tabel pada taraf signifikansi 0,05. Jika r11≥ r tabel berarti Realibel. Jika r11≤ r tabel berarti Tidak Realibel. Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Nurgiyantoro, Gunawan Marzuki; 2000. Karena skor kuesioner validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus: [ ] Keterangan: r : Koefisien reliabilitas yang dicari : Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan S : Varian skor tes : Banyaknya butir soal Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji statistik reliabilitas, penulis menggunakan kategori koefisien Guilford, 1956 dengan norma criteria skor sebagai berikut. Tabel 3.7 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford Norma atau kriteria Skor Kategori 0,91 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 Reliabilitas Tinggi 0,41 - 0,70 Reliabilitas Sedang 0,21 - 0,40 Reliabilitas Rendah -1,00-0,20 Reliabilitas Sangat Rendah Selain itu juga, peneliti juga menguji coba dengan menghitung reliabilitas item dengan menggunakan bantuan program komputer 57 SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitang reliabilitas tes karakter cinta tanah air pada tabel 3.8 sebagai berikut. Tabel 3.8 Reliabilitas Tes Karakter Cinta Tanah Air Tabel 3.9 Reliabilitas Skala Penilaian Diri self assessment scale Berdasarkan hasil hitung reliabilitas tes karakter cinta tanah air dapat diketahui bahwa nilai α = 0,473. Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori rendah.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk 2009:110 uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penilaian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .333 20 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .473 20 58 normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variable yang dianalisis berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 16 dalam mengukur kenormalan distribusi pada tes karakter cinta tanah air. SPSS memiliki kriteria dalam uji normalitas. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai sifnifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak nomal. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan One Simple Kolmogorov-Smirnov Test, hasil penghitungan data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas instrumen tes karakter cinta tanah air pada tabel 3.10 Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas Instrumen Tes Karakter Cinta Tanah Air pretest posttest 32 32 Mean 53.1875 66.5938 Std. Deviation 3.92213 3.47209 Absolute 0.136 0.157 Positive 0.136 0.101 Negative -0.112 -0.157 0.767 0.89 0.599 0.407 a. Test distribution is Normal. N Normal Paramete rs a Most Extreme Difference s Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2013:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa dua teknik analisis data sebagai berikut: 1. Teknik analisis data tes karakter cinta tanah air guna menganalisis rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Setelah mengetahui norma kategorisasi untuk melihat peningkatan pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka hasil penghitungan analisis skor disajikan dalam norma kategorisasi tes karakter cinta tanah air yang divisualisasikan dalam tabel 3.11 dan tabel 3.12 berikut ini 60 Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Cinta tanah air Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah Keterangan: Skor maksimum teoritik :Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik :Skor terendah yang diperoleh subjek penelian menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd :Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik :Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum 2. Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan 61 klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 dilakukan dengan teknik statistik uji paired sample t test digunakan untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post- test pada siswa kelas VIII A di SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Berikut adalah rumus untuk menghitung uji paired sample t-test:                  2 2 1 1 2 2 2 1 2 n + n x - x t 2 1 2 1 n S n S r s s = Keterangan: 1 x : Rata-rata sampel 1 Pre-test 2 1 s : Varians sampel 1 Pre-test 2 x : Rata-rata sampel 2 Post-test 2 2 s : Varians sampel 2 Post-test 1 S : Simpangan baku sampel 1 Pre-test 2 S : Simpangan baku sampel 2 Post-test r : Korelasi antara dua data kelompok Uji paired sampel t test dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16, dimana data sudah diuji kenormalitasannya. 62 3. Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analiss deskriptif kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri self assessment , dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss sangat setuju, s setuju, ks kurang setuju, ts tidak setuju. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur presepsi responden terhadap fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skor kuisoner penilaian diri self assessment subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter cinta tanah air siswaI kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017 sebagai berikut: Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Cinta Tanah Air Siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 – 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter cinta tanah air 63 berdasarkan skala penilaian diri self assessment dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80-20 = 60 Standar deviasi σsd : = 10 μ mean teoritik : = 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan unruk menjawab rumusan masalah penelitian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning di SMP N 1 Petanahan Kebumen Sebelum dan Sesudah Layanan. Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan tes karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 sebelum dan sesudah layanan. Peneliti melakukan analisis data dengan menghitung selisih rata-rata pretest dan posttest. Berikut disajikan peningkatan implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dari hasil pre test dan post test. Grafik 4.1 Peningkatan Rata-Rata Skor Karakter Cinta Tanah Air Siswa antara Pretest dan Posttest 53,19 66,59 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 pretest posttest 65 Capaian rata-rata skor tes karakter cinta tanah air sebesar 53,19 pre test dan 66,59 post test jika dihitung dengan ketentuan maka dapat diketahui capaian rata-rata skor siswa mengalami kenaikan sebesar 13,4 poin. Selanjutnya distribusi efektivitas pendidikan karakter cinta tanah air antara sebelum dan sesudah implementasi sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air antara Sebelum dan Sesudah Implementasi B Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil tes karakter cinta tanah air sebelum tindakan pre test sebagai berikut: a. Ada 8 25 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air tinggi. b. Ada 24 75 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sedang. Sedangkan hasil tes karakter cinta tanah air sesudah tindakan post test menunjukkan hasil sebagai berikut: a. Ada 16 50 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sangat tinggi. Rentang Skor Kategorisasi Pre-test Post-Test F F 68 Sangat tinggi 16 50 56-68 Tinggi 8 25 16 50 44-55 Sedang 24 75 32-43 Rendah 32 Sangat rendah 66 b. Ada 16 50 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air tinggi. Hasil data sebelum dan sesudah tindakan memiliki selisih tiap kategorinya. Kategori rendah memiliki selisih -1, kategori sedang memiliki selisih +2, sedangkan pada kategori tinggi memiliki selisih -1. Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter cinta tanah air di atas, penelitian ini memperoleh data komposisi sebaran subjek berdasarkan capaian skor pendidikan karakter cinta tanah air antara pre test dan post test pada grafik 4.2 berikut. Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Karakter Cinta Tanah Air antara Pre dan Post Test Grafik 4.2 menunjukkan bahwa capaian skor siswa antara sebelum pre test dan sesudah post test implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, dapat diketahui bahwa pada saat pretest yang semula kategori menunjukkan sedang ada 24 75 siswa, 8 25 siswa kategori tinggi, dan setelah dilakukannya tindakan bimbingan menunjukkan hasil posttest mengalami peningkatan. Ada 16 50 siswa berada pada kategori sangat tinggi 20 40 60 80 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 pretest posttest 67 dan 16 50 siswa berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terbukti efektif meningkatkan karakter cinta tanah air siswa.

2. Signifikansi Hasil Peningkatan Pendidikan Karakter Cinta Tanah

Air Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 20162017 Antara Sebelum dan Sesudah Layanan. Hasil efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah implementasi dengan menggunakan pendekatan experiential learning dianalais menggunakan uji T Paired Sample Test. Hasil uji tersebut digunakan untuk mengetahui signifikansi hasil peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam meningkatkan karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Cinta Tanah Air SiswaI Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 20162017 Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan mean antara pretest dan posttest dari 32 siswa. Pada skor pretest hasil yang diperoleh adalah 53,1875 dan posttest sebesar 66,5938. Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretest 53.1875 32 3.92213 .69334 Posttest 66.5938 32 3.47209 .61379 Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji Two Related Sample Test dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji T menunjukkan skor sebesar -17,072 sig=0,000. Jadi hasil uji ini menolak Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis uji T tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter cinta Paired Samples Test Paired Differences t Df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest – Posttest -1.34062E1 4.44217 .78527 -15.00782 -11.80468 -17.072 32 .000

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156