51
b. Kuesioner Skala Penilaian Diri
self assessment scale
Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan
checklist
dengan menggunakan skala Likert. Dalam Sugiyono 2013: 134 menjelaskanskala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sosial. Pemberian jawaban dari setiap
item yang dibuat oleh peneliti berupa kata-kata sangat setuju sj, setuju s, kurang setuju ks, tidak setuju ts. kuesioner penilaian
diri ini dibagikan oleh peniliti kepada siswa untuk diisi setiap akhir sesi bahasan. Kuesioner ini digunakan peneliti untuk mellihat
responsi perseptual siswa terhadap penguasaan isi materi butir- butir yang diberikan dalam pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning.
Kisi- kisi skala penilaian diri akan disajikan dalam tabel 3.4 sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri
Self assesmment scale
No Topik
Indikator Item
Menjunjung Tinggi Toleransi. b.
Mengenali nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
8, 19 a.
Menjelaskan keragaman budaya Indonesia. 2, 17 b.
Mampu menyebutkan simbol dan makna bela Negara.
6, 9, 14, 10,
11, 12
c. Mengenal bangsa Indonesia melalui lagu
nasioanal. 3
a. Mampu menjelaskan pentingnya peraturan-
peraturan mengapa dibuat. 5, 7, 13,
15, 16 b.
Menyebutkan manfaat peraturan 18
1 a.
Mampu mendeskripsikan makna toleransi 1, 4, 20
2 Mencintai tanah air melalui keseharian.
3 Aku disiplin peraturan
52
E. Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak
dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian
dari penilai yang kompeten atau
expert judgment
Azwar, 2009: 45. Pada penelitian ini instrumen penelitian dikontruksi berdasarkan
aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen
Penelitian Strategis Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan adalah Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain itu, uji
validitas instrumentes maupun skala penillaian karakter cinta tanah air dilakukan dengan uji statistik yang mengkorelasikan skor-skor
item total menggunakan teknik korelasi
product moment Pearson
dengan rumus sebagai berikut:
√ }
Keterangan: : koefisien korelasi
: skor item : skor total
: banyaknya subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 Nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan r tabel = 0,25 pada
taraf signifikansi
≤ 0,25. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r
hitung ≥ 0,25, sedangkan butir instrumen dapat dikatakan tidak valid jika r hitung
≤ 0,25. Peneliti sudah melakukan uji validitas tes karakter
cinta tanah air yang berjumlah 20 item soal dengan menggunakan SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung validitas tes karakter cinta
tanah air pada tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Tes Karakter Cinta Tanah Air
No Aspek
Indikator Item
r hitung Sig. 2-
tailed Keterangan
1. Aspek
toleransi d.
Terbuka dalam mengenal orang lain
dari berbagai macam latar belakang
keyakinan. 1
0.332 0.063
Valid 7
0.221 0.225
Revisi a.
Menghargai keyakinan orang lain
dan menempatkan diri dengan baik.
8 0.434
0.013 Valid
9 0.308
0.086 Valid
11 0.028
0.254 Revisi
20 0.124
0.499 Revisi
2. Aspek
Sikap Bela Negara
a. Cinta tanah air
budaya dan mengenal budaya Indonesia .
18 0.433
0.013 Valid
4 0.353
0.048 Valid
5 0.101
0.583 Revisi
14 0.625
0.000 Valid
b. Mencintai Produk
dalam negeri. 16
-0.159 0.386
Revisi c.
Bela negara 6
0.411 0.020
Valid 10
0.202 0.267
Revisi 12
0.385 0.030
Valid 19
0.467 0.007
Valid
3. Aspek taat
peraturan dan norma
Mengatur perilaku dan bersikap sesuai tata
tertib yang berlaku di sekolah.
3 0.285
0.114 Valid
2 0.177
0.331 Revisi
13 0.354
0.047 Valid
15 0.388
0.028 Valid
17 0.186
0.309 Revisi
54 Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas tes karakter cinta tanah air
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 12 item valid dan 8 item yang perlu di revisi.
Berikut disajikan tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji validitas skala penilaian diri
self assessment scale.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri
Self Assesment Scale
No Topik Indikator
Item r hitung
Sig. 2- tailed
Keterangan
1 0.272
0.132 Valid
4 0.043
0.815 Revisi
20 0.346
0.053 Valid
8 0.348
0.051 Valid
19 -0.229
0.207 Revisi
2 0.387
0.029 Valid
17 0.391
0.027 Valid
6 0.187
0.305 Revisi
9 0.178
0.328 Revisi
14 0.036
0.846 Revisi
10 0.066
0.721 Revisi
11 0.621
Valid 12
0.301 0.094
Valid c.
Mengenal bangsa Indonesia melalui lagu
nasioanl. 3
0.281 0.119
Valid 5
0.583 Valid
7 0.178
0.328 Revisi
13 0.495
0.004 Valid
15 0.325
0.07 Valid
16 0.159
0.383 Revisi
b. Menyebutkan manfaat
peraturan 18
0.186 0.309
Revisi 3
Aku disiplin peraturan a.
Mampu menjelaskan pentingnya peraturan-
peraturan mengapa dibuat. 1
Menjunjung Tinggi Toleransi. a.
Mampu mendeskripsikan makna
toleransi b.
Mengenali nilai-nilai budaya dalam kehidupan
sehari-hari.
2 Mencintai tanah air melalui keseharian.
a. Menjelaskan
keragaman budaya Indonesia.
b. Mampu menyebutkan
simbol dan makna Bela Negara.
55 Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas
self assessment scale
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 11 item valid dan 9 item yang perlu di revisi.
2. Reliabilitas Tes dan Kuesioner Skala Penilaian Diri
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan
menggunakan metode alpha. Rumus
Alpha
menurut Arikunto 2010 adalah sebagai berikut:
r11 =
∑
r11 : Nilai Realibilitas
∑
: Jumlah varians skor :Varians total tiap item
k
: Jumlah itembutir pertanyaan Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga
rtabel secara teoritis atau bisa ditulis r11 r tabel pada taraf signifikansi 0,05.
Jika r11≥ r tabel berarti Realibel. Jika r11≤ r tabel berarti Tidak Realibel.
Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan
rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 Nurgiyantoro, Gunawan Marzuki; 2000. Karena skor kuesioner
validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus: [
] Keterangan:
r : Koefisien reliabilitas yang dicari : Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan
S : Varian skor tes : Banyaknya butir soal
Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji statistik reliabilitas, penulis menggunakan kategori koefisien Guilford, 1956
dengan norma criteria skor sebagai berikut.
Tabel 3.7 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford
Norma atau kriteria Skor
Kategori
0,91 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
0,71 - 0,90 Reliabilitas Tinggi
0,41 - 0,70 Reliabilitas Sedang
0,21 - 0,40 Reliabilitas Rendah
-1,00-0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
Selain itu juga, peneliti juga menguji coba dengan menghitung reliabilitas item dengan menggunakan bantuan program komputer
57 SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitang reliabilitas tes karakter
cinta tanah air pada tabel 3.8 sebagai berikut.
Tabel 3.8 Reliabilitas Tes Karakter Cinta Tanah Air
Tabel 3.9 Reliabilitas Skala Penilaian Diri
self assessment scale
Berdasarkan hasil hitung reliabilitas tes karakter cinta tanah air dapat diketahui bahwa nilai α = 0,473. Berdasarkan kriteria Guilford
dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori rendah.
3. Uji Normalitas
Menurut Nurgiyantoro dkk 2009:110 uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data, artinya sebelum
melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penilaian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.333 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.473 20
58 normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variable
yang dianalisis berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 16 dalam mengukur
kenormalan distribusi pada tes karakter cinta tanah air. SPSS memiliki kriteria dalam uji normalitas. Jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai sifnifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak
nomal. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan
One Simple Kolmogorov-Smirnov Test,
hasil penghitungan data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas
instrumen tes karakter cinta tanah air pada tabel 3.10 Tabel 3.10
Hasil Uji Normalitas Instrumen Tes Karakter Cinta Tanah Air
pretest posttest
32 32
Mean 53.1875
66.5938 Std. Deviation
3.92213 3.47209
Absolute 0.136
0.157 Positive
0.136 0.101
Negative -0.112
-0.157 0.767
0.89 0.599
0.407 a. Test distribution is Normal.
N Normal
Paramete rs
a
Most Extreme
Difference s
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2013:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa dua teknik analisis data sebagai berikut:
1. Teknik analisis data tes karakter cinta tanah air guna menganalisis
rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning,
maka akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil
pre test
dan
post test.
Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok
terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada
penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Setelah mengetahui norma kategorisasi untuk melihat peningkatan
pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning,
maka hasil penghitungan analisis skor disajikan dalam norma kategorisasi tes
karakter cinta tanah air yang divisualisasikan dalam tabel 3.11 dan
tabel 3.12 berikut ini
60
Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Cinta tanah air
Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017
NormaKriteria Skor
Rentang Skor Kategori
+1,8
σ
μ 68
Sangat Tinggi
+0,6σ μ ≤ +1,8σ
56 – 68
Tinggi -
0,6σ μ ≤ 0,6σ
44 – 55
Sedang -
1,8σ μ ≤ -0,6σ
32 - 43 Rendah
μ ≤ -1,8σ
32 Sangat Rendah
Keterangan: Skor maksimum teoritik :Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik :Skor terendah yang diperoleh subjek
penelian menurut perhitungan skala. Standar deviasi
σsd :Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran
μ mean teoritik :Rata-rata teoritik skor maksimum dan
minimum 2.
Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam
penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan
61 klasikal dengan pendekatan
experiential learning
pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017
dilakukan dengan teknik statistik uji
paired sample t test
digunakan untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara
pre-test
dan
post- test
pada siswa kelas VIII A di SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 yang mengikuti program implementasi layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
. Berikut adalah rumus untuk menghitung uji
paired sample t-test:
2 2
1 1
2 2
2 1
2 n
+ n
x -
x t
2 1
2 1
n S
n S
r s
s =
Keterangan:
1
x
:
Rata-rata sampel 1
Pre-test
2 1
s
:
Varians sampel 1
Pre-test
2
x
:
Rata-rata sampel 2
Post-test
2 2
s
:
Varians sampel 2
Post-test
1
S :
Simpangan baku sampel 1
Pre-test
2
S :
Simpangan baku sampel 2
Post-test
r
:
Korelasi antara dua data kelompok Uji
paired sampel t test
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16, dimana data sudah diuji kenormalitasannya.
62 3.
Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analiss deskriptif
kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri
self assessment
, dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss sangat setuju, s setuju, ks
kurang setuju, ts tidak setuju. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga
dapat digunakan untuk mengukur presepsi responden terhadap fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skor kuisoner
penilaian diri
self assessment
subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter cinta tanah air siswaI kelas VIII A SMP
N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017 sebagai berikut:
Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Cinta Tanah Air
Siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 20162017
NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,8
σ
μ 68
Sangat Tinggi
+0,6σ μ ≤ +1,8σ
56 – 68
Tinggi -
0,6σ μ ≤ 0,6σ
44 – 55
Sedang -
1,8σ μ ≤ -0,6σ
32 – 43
Rendah
μ ≤ -1,8σ
32 Sangat Rendah
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter cinta tanah air
63 berdasarkan skala penilaian diri
self assessment
dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20
Luas jarak : 80-20 = 60
Standar deviasi σsd :
= 10
μ mean teoritik
:
= 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan unruk menjawab rumusan masalah penelitian ini.
A. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air
Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
di SMP N 1 Petanahan Kebumen Sebelum dan Sesudah Layanan.
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan tes karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A
SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 20162017 sebelum dan sesudah layanan. Peneliti melakukan analisis data dengan menghitung
selisih rata-rata
pretest
dan
posttest.
Berikut disajikan peningkatan implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dari hasil
pre test
dan
post test.
Grafik 4.1 Peningkatan Rata-Rata Skor Karakter Cinta Tanah Air Siswa antara
Pretest
dan
Posttest
53,19 66,59
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
pretest posttest
65 Capaian rata-rata skor tes karakter cinta tanah air sebesar 53,19
pre test
dan 66,59
post test
jika dihitung dengan ketentuan maka dapat diketahui capaian rata-rata skor siswa mengalami
kenaikan sebesar 13,4 poin. Selanjutnya distribusi efektivitas pendidikan karakter cinta tanah air antara sebelum dan sesudah
implementasi sebagai berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Efektivitas Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air antara Sebelum dan Sesudah Implementasi
B
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil tes karakter cinta tanah air sebelum tindakan
pre test
sebagai berikut: a.
Ada 8 25 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air tinggi.
b. Ada 24 75 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah
air sedang. Sedangkan hasil tes karakter cinta tanah air sesudah tindakan
post test
menunjukkan hasil sebagai berikut: a.
Ada 16 50 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sangat tinggi.
Rentang Skor Kategorisasi
Pre-test Post-Test
F F
68 Sangat tinggi
16 50
56-68 Tinggi
8 25
16 50
44-55 Sedang
24 75
32-43 Rendah
32 Sangat rendah
66 b.
Ada 16 50 siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air tinggi.
Hasil data sebelum dan sesudah tindakan memiliki selisih tiap kategorinya. Kategori rendah memiliki selisih -1, kategori sedang
memiliki selisih +2, sedangkan pada kategori tinggi memiliki selisih -1. Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter cinta tanah
air di atas, penelitian ini memperoleh data komposisi sebaran subjek
berdasarkan capaian skor pendidikan karakter cinta tanah air antara
pre test
dan
post test
pada grafik 4.2 berikut.
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Karakter Cinta Tanah Air antara
Pre
dan
Post Test
Grafik 4.2 menunjukkan bahwa capaian skor siswa antara sebelum
pre test
dan sesudah
post test
implementasi pendidikan karakter cinta tanah air
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning,
dapat diketahui bahwa pada saat
pretest
yang semula kategori menunjukkan sedang ada 24 75 siswa, 8 25 siswa kategori tinggi, dan setelah dilakukannya
tindakan bimbingan menunjukkan hasil
posttest
mengalami peningkatan. Ada 16 50 siswa berada pada kategori sangat tinggi
20 40
60 80
1 3
5 7
9 11 13 15 17
19 21 23 25 27 29
31 pretest
posttest
67 dan 16 50 siswa berada pada kategori tinggi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
terbukti efektif meningkatkan karakter cinta tanah air siswa.
2. Signifikansi Hasil Peningkatan Pendidikan Karakter Cinta Tanah
Air Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 20162017 Antara Sebelum
dan Sesudah Layanan.
Hasil efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah
implementasi dengan menggunakan pendekatan
experiential learning
dianalais menggunakan uji T
Paired Sample Test.
Hasil uji tersebut digunakan
untuk mengetahui
signifikansi hasil
peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan
experiential learning
dalam meningkatkan karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun
ajaran 20162017 yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Cinta Tanah Air
SiswaI Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 20162017
Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan
mean
antara
pretest
dan
posttest
dari 32 siswa. Pada skor
pretest
hasil yang diperoleh adalah 53,1875 dan
posttest
sebesar 66,5938.
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error
Mean Pair 1
Pretest 53.1875
32 3.92213
.69334 Posttest
66.5938 32
3.47209 .61379
Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji
Two Related Sample Test
dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji T menunjukkan skor sebesar -17,072 sig=0,000. Jadi hasil uji ini
menolak Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis uji T tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter cinta
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviatio n
Std. Error Mean
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest –
Posttest -1.34062E1 4.44217
.78527 -15.00782 -11.80468 -17.072
32 .000