33
1 Manipulasi penjualan dengan mempercepat waktu penjualan danatau menimbulkan tambahan penjualan yang tidak bertahan melalui
peningkatan potongan harga atau jangka kredit yang lebih lunak. 2 Pengurangan pembiayaan diskresional seperti biaya penelitian dan
pengembangan serta biaya penjualan, umum, dan administrasi. 3 Kelebihan produksi atau peningkatan produksi untuk melaporkan
harga pokok penjualan yang rendah.
4. Teknik Manajemen laba earnings management
Wolk, dkk dalam Sulistiawan, 2011 Teknik manajemen laba earnings management
yang dilakukan sangat beragam, mulai dari teknik yang dibolehkan dalam SAK. Teknik Legal yang biasanya dijumpai dalam
praktik manajemen laba earnings management dapat dikelompokkan ke dalam lima teknik, yaitu:
a. Mengubah Metode Akuntansi
Metode akuntansi merupakan pilihan-pilihan yang disediakan oleh standar akuntansi accounting choices dalam menilai asset perusahaan.
Metode akuntansi yang dipilih akan memberikan outcome yang berbeda antara satu dengan yang lainnya baik bagi manajer, pemilik, maupun
pemerintah yang berdampak menimbulkan konflik kepentingan di antara ketiganya. Namun, pemilihan metode akuntansi tertentu yang dilakukan
manajer atau pengelola perusahaan merupakan salah satu bentuk maksimalisasi nilai perusahaan menurut perspektifnya masing-masing,
34
sepanjang pemilihan tersebut sejalan dengan rambu-rambu yang sudah diatur dalam SAK.
b. Membuat Estimasi Akuntansi
Teknik ini dilakukan dengan tujuan memengaruhi laba melalui kebijakan dalam membuat estimasi akuntansi. Cara untuk mendapatkan
tambahan atau pengurangan laba adalah mengubah estimasi akuntansi. Perubahan estimasi akuntansi ini disesuaikan dengan kebutuhan penyajian
laporan keuangan. Jika mengharapkan kenaikan laba, perusahaan dapat mengubah estimasi asset tetap atau asset tidak berwujudnya menjadi lebih
panjang. Hasilnya, laba menjadi lebih tinggi karena biaya penyusutan menurun.
c. Mengubah Periode Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Teknik ini dilakukan untuk mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan dan biaya dengan cara menggeser pendapatan dan biaya
keperiode berikutnya agar memperoleh laba maksimal.
d. Mereklasifikasi Akun Current dan NonCurrent
Pada teknik ini dilakukan dengan memindahkan posisi akun dari satu tempat ke tempat lainnya. Laporan keuangan yang disajikan sudah
sama, tetapi karena kelihaian penyajinya, laporan keuangan ini bisa memberikan dampak interpretasi yang berbeda bagi penggunanya.
35
Pemberian informasi yang bias umumnya dilakukan dengan reklasifikasi akun operasional dan non operasional dalam penyajian
laporan keuangan. Pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan adalah penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa utama
perusahaan. Pendapatan yang tidak berasal dari kegiatan normal adalah keuntungan dari penjualan asset tetap, keuntungan dari penjualan hasil
investasi, atau laba dari operasi dihentikan. Laba operasional sebaiknya stabil dan positif. Selain pendapatan, biaya juga berhubungan dengan
biaya operasional dan non operasional. Biaya operasional bersifat rutin sementara, biaya non operasional seperti kerugian luar biasa karena
bencana, biaya restorasi gempa, dan jenis biaya lain bersifat tidak rutin. Implikasi dari rekayasa seperti ini berdampak pada terjadinya
kesalahan interpretasi laporan keuangan oleh pengguna, terutama yang tidak memiliki pengetahuan akuntansi.
e. Mereklasifikasi Akrual Diskresioner Discretionary Accruals dan
Akrual Nondiskresioner Nondiscretionary Accruals
Akrual diskresioner discretionary accruals adalah akrual yang dapat berubah sesuai dengan kebijakan manajemen, seperti pertimbangan
tentang penentuan umur ekonomis asset tetap atau pertimbangan pemilihan metode depresiasi. Akrual nondiskresioner nondiscretionary
accruals adalah akrual yang dapat berubah bukan karena kebijakan atau