39
kualitas standar yang tinggi juga memiliki kualitas laporan keuangan yang tinggi dan mengurangi manajemen laba.
D. Perumusan Hipotesis Penelitian
Laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pemangku kepentingan. Untuk pengambilan keputusan yang tepat,
kualitas laporan keuangan yang baik juga sangat diperlukan. Standar akuntansi internasional dianggap dapat memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan standar akuntansi domestik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jeanjean dan Stolowy 2008 di tiga
negara yang mengadopsi pertama kali IFRS, yaitu Australia, Perancis, dan Inggris, ditemukan bahwa frekuensi manajemen laba earnings management
tidak menurun setelah mengadopsi IFRS, dan bahkan meningkat di Perancis. Sejalan dengan penelitian diatas Christensen et al, 2008 dalam Bhattacharjee et
al . 2012, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perataan laba pada periode
setelah adopsi IFRS. Barth et al. 2008 menguji hubungan IAS dengan kualitas akuntansi
yang mana salah satunya diproksikan menggunakan manajemen laba earnings management
, yang diukur dengan tingkat perataan laba income smoothing. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi IAS
memiliki kualitas akuntansi yang lebih tinggi yaitu menurunnya income
40
smoothing. Hutagaol 2009 meneliti hubungan pengadopsian IFRS terhadap kualitas laba akuntansi dan hasil menunjukkan bahwa pengadopsian IFRS
berhubungan secara positif dan signifikan dengan perataan laba. Hal ini menunjukkan perusahaan melakukan praktik perataan laba lebih sedikit pada
periode setelah pengadopsian IFRS. IFRS merupakan standar yang mampu mengurangi manajemen laba
earnings management karena standar akuntansi yang digunakan lebih
memberikan penekanan pada prinsip dari sebuah transaksi pada saat mencatatnya, penggunaan nilai wajar dan pengungkapan yang lebih banyak
diharapkan dapat mengurangi tindakan praktik manajemen yang memanfaatkan kebijakan akuntansi demi kepentingan pribadi maupun perusahaan. Secara
teoritis konvergensi IFRS diharapkan mengurangi manajemen laba earnings management
yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H : Manajemen laba sesudah pengadopsian IFRS tidak berbeda
dibandingkan dengan manajemen laba sebelum IFRS H
A
: Manajemen laba sesudah pengadopsian IFRS berbeda dibandingkan dengan manajemen laba sebelum IFRS
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi empiris, yaitu penelitian yang menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pihak
eksternal yang telah ada dan sudah dalam bentuk publikasi kemudian diolah dan dianalisis secara menyeluruh dan komparatif.
Studi empiris dipilih karena informasi data yang diperoleh tidak hanya mencangkup satu perusahaan tetapi multi perusahaan sehingga hasil dari
penelitian diharapkan dapat digeneralisasikan.
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November 2014 –Januari 2015
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda, atau apapun lembaga organisasi yang sifat danatau keadaannya akan diteliti. Subjek
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI serta telah menerapkan
IFRS, data ini diperoleh dari Pojok Bursa Efek UKDW .
2. Objek Penelitian
penelitian adalah variabel penelitian, yakni sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan dari perusahaan.