Mereklasifikasi Akrual Diskresioner Discretionary Accruals dan

37 diharapkan akan memberikan kompensasi bagi manajer. Ketika manajer sebagai agen tidak memperoleh kompensasi sebagaimana yang telah diharapkan memungkinkan agen akan mengambil tindakan meratakan pendapatan lain agar ekspektasi kompensasi ekonomi mereka tetap terpenuhi. Perbedaan informasi yang ada asymmetric information dapat berupa moral hazard maupun adserve selection Scott, 2000. Moral hazard terjadi ketika manajer memanfaatkan ketidaktahuan pemegang saham untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan dirinya sedangkan, adverse selection terjadi ketika manajer lebih mengetahui banyak informasi dibanding dengan pemegang saham yang dapat mengakibatkan pemegang saham salah dalam mengambil keputusan. Pada saat menyusun laporan keuangan, manajer yang memiliki informasi lebih banyak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kebijakan akuntansi yang dapat menguntungkan dirinya. Pada kondisi inilah manajemen laba earnings management terjadi.

C. Studi Terdahulu

Beberapa studi telah terlebih dahulu meneliti mengenai dampak penerapan standar internasional pada manajemen laba earnings management. Menurut penelitian Jeanjean dan Stolowy 2008 terhadap negara yang sudah secara penuh mengadopsi IFRS pada tahun 2005 yakni Inggris, Australia, dan Perancis tingkat keterjadian manajemen laba earnings management tidak berdampak di Australia 38 dan Inggris. Namun, di Perancis tingkat praktik manajemen laba earnings management justru meningkat. Blanchette dan Desfleurs 2011 dalam Jeanjean dan Stolowy 2008, perbedaan antara Australia dan Inggris dengan Perancis adalah kedua kelompok negara ini menganut sistem hukum yang berbeda. Australia dan Inggris menganut common-Low, sedangkan Perancis menganut Code-Law . Lebih jauh juga dikemukakan bahwa negara yang menganut sistem common-Low cenderung lebih sensitif terhadap laba dan rugi dalam membuat laporan keuangan. Barth et al. 2008 telah meneliti asosiasi penerapan standar akuntansi internasional IAS terhadap kualitas akuntansi. Penelitian yang dilakukan pada 21 negara itu membuktikan bahwa angka akuntansi perusahaan yang menerapkan IAS lebih berkualitas bila dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya earning smoothing, earnings management, lebih tepat waktu untuk mengakui rugi dan tingginya asosiasi angka akuntansi dengan harga dan return saham. Bhattacharjee et al. 2012, dalam jurnalnya, meneliti mengenai asosiasi adopsi standar internasional dengan penurunan manajemen laba earnings management di negara berkembang, yakni India. Penelitian tersebut menggunakan sampel 100 perusahaan non keuangan, hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa secara umum kualitas IFRS lebih tinggi dibandingkan standar lokal, tetapi hal tersebut tidak menunjukkan bahwa dengan