Teori Agensi Agency Theory

38 dan Inggris. Namun, di Perancis tingkat praktik manajemen laba earnings management justru meningkat. Blanchette dan Desfleurs 2011 dalam Jeanjean dan Stolowy 2008, perbedaan antara Australia dan Inggris dengan Perancis adalah kedua kelompok negara ini menganut sistem hukum yang berbeda. Australia dan Inggris menganut common-Low, sedangkan Perancis menganut Code-Law . Lebih jauh juga dikemukakan bahwa negara yang menganut sistem common-Low cenderung lebih sensitif terhadap laba dan rugi dalam membuat laporan keuangan. Barth et al. 2008 telah meneliti asosiasi penerapan standar akuntansi internasional IAS terhadap kualitas akuntansi. Penelitian yang dilakukan pada 21 negara itu membuktikan bahwa angka akuntansi perusahaan yang menerapkan IAS lebih berkualitas bila dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya earning smoothing, earnings management, lebih tepat waktu untuk mengakui rugi dan tingginya asosiasi angka akuntansi dengan harga dan return saham. Bhattacharjee et al. 2012, dalam jurnalnya, meneliti mengenai asosiasi adopsi standar internasional dengan penurunan manajemen laba earnings management di negara berkembang, yakni India. Penelitian tersebut menggunakan sampel 100 perusahaan non keuangan, hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa secara umum kualitas IFRS lebih tinggi dibandingkan standar lokal, tetapi hal tersebut tidak menunjukkan bahwa dengan 39 kualitas standar yang tinggi juga memiliki kualitas laporan keuangan yang tinggi dan mengurangi manajemen laba.

D. Perumusan Hipotesis Penelitian

Laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pemangku kepentingan. Untuk pengambilan keputusan yang tepat, kualitas laporan keuangan yang baik juga sangat diperlukan. Standar akuntansi internasional dianggap dapat memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan standar akuntansi domestik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jeanjean dan Stolowy 2008 di tiga negara yang mengadopsi pertama kali IFRS, yaitu Australia, Perancis, dan Inggris, ditemukan bahwa frekuensi manajemen laba earnings management tidak menurun setelah mengadopsi IFRS, dan bahkan meningkat di Perancis. Sejalan dengan penelitian diatas Christensen et al, 2008 dalam Bhattacharjee et al . 2012, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perataan laba pada periode setelah adopsi IFRS. Barth et al. 2008 menguji hubungan IAS dengan kualitas akuntansi yang mana salah satunya diproksikan menggunakan manajemen laba earnings management , yang diukur dengan tingkat perataan laba income smoothing. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi IAS memiliki kualitas akuntansi yang lebih tinggi yaitu menurunnya income