12
didik dan tidak terjadi perubahan tingkah laku. Misalnya : kecerdasan, bakat, keterampilan dan sebagainya.
Faktor eksternal Faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi pola maupun
perubahan tingkah laku pada siswa karena dampak pengaruh lingkungan dan orang berinteraksi dengan siswa. Misalnya : lingkungan sekolah,
keadaan ekonomi, serta keadaan masyarakat.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakikatnya merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik setelah
melampaui proses belajar mengajar Sudjana, 2005. Menurut Bloom dalam Abdul 2014 hasil belajar digolongkan menjadi 3
aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk aspek kognitif terdapat enam tingkatan hasil belajar antara lain : aplikasi, analisa, sintesa dan
evaluasi. Sesuai dengan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar terlihat ketika seseorang mengalami perubahan perilaku pada aspek kognitif,
afektif serta psikomotorik dari hal yang paling mudah sampai hal paling sulit yang bersifat memecahkan masalah dan keterlibatan individu dalam proses dan hasil
belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan otak. Aspek ini melibatkan segala seluruh aktivitas otak. Menurut Bloom dalam Abdul 2014
aspek kognitif mencakup : 1 Mengingat C1
Usaha memperoleh kembali pengetahuan dari masa lampau baik yang baru saja didapatkan maupun sudah lama. Mengingat merupakan kemampuan
yang dimanfaatkan untuk meyelesaikan suatu masalah dalam arti bahwa mengingat adalah suatu proses pembelajaran yang bermakna yang menggali
kembali penegetahuan masa lampau secara cepat dan tepat berkaitan dengan hal-hal kompleks.
2 Memahami C2 Tindakan yang dilakukan untuk mengenali pengetahuan berkaitan dengan
kegiatan mengkategorikan persamaan dan perbedaan dalam dua atau lebih objek yang berasal dari sebuah informasi yang jelas kemudian didapatkan
rancangan dan prinsip umum. 3 Menerapkan C3
Suatu proses yang berkelanjutan yang diawali dengan menyelesaikan suatu masalah atau melaksanakan sebuah eksperimen dengan prosedur baku yang
sudah dipahami. Kegiatan ini terus berkelanjutan sampai masalah baru akan muncul aneh bagi siswa, sehingga siswa diminta melakukan transformasi atau
perubahan dari prosedur baku yang sudah ada. Menerapkan merupakan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan dimensi proses kognitif