Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia
63 Masyarakat yang sederhana dan tradisional mempunyai pola pikir yang
sederhana pula. Artinya mereka tidak mengharapkan sesuatu yang terlalu tinggi terhadap jalannya roda pemerintahan.
2. Faktor-faktor yang Menimbulkan Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia
Permasalahan implementasi sistem dan budaya politik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni masyarakat, penyalahgunaan kekuasaan, dan sosialisasi
politik. Faktor masyarakat memegang peranan yang terpenting agar sistem dan budaya politik dapat terlaksana. Ketika masyarakat bersikap acuh dan tidak
peduli maka implementasi sistem dan budaya politik akan mustahil dapat terlaksana.
Faktor penyalahgunaan kekuasaan, tidak bisa kita pungkiri penyalagunaan politik oleh golongan elit membuat masyarakat memandang sebelah mata
terhadap masalah politik. Masyarakat tidak lagi berperan aktif dalam kegiatan pemilu, masyarakat akan berfikir siapapun pemegang kekuasaan nasib mereka
tetap sama tidak ada perubahan. Sosialisasi politik, sosialisasi politik yang kurang membuat wawasan
masyarakat tidak maksimal, sehingga mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan politik, apa hubungannya dengan mereka, bagaimana cara berpolitik
yang benar, dan lain sebagainya.
3. Kendala-Kendala yang Menimbulkan Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam Berpolitik yang
Demokratis
Kendala-kendala yang muncul dalam implementasi sistem dan budaya politik untuk mewujudkan politik yang demokratis adalah sebagai berikut:
a. Dalam masyarakat Indonesia masih ada menganut atau mengakui kebenaran suatu ideologi ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, yang
mengganggu pelaksanaan Demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen.
b. Kesadaran hukum di masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, dan Perundang
– undangan masih belum merata dan menyeluruh, sehingga terdapat penyalahgunaan wewenang atau main hakim sendiri.
c. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
64 d. Dalam masyarakat Indonesia secara psikologis dan karakteristik masih
terdapat sifat feodal, sikap paternalistic, sikap otoriter, dan sikap demokratik. e. Di masyarakat Indonesia masih sering terjadi gejolak yang bernuansa SARA
Suku, Agama, Ras, dan Aliran Kepercayaan yang dapat menimbulkan keresahan sosial yang dapat mengakibatkan ketegangan politik.
f. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih
rendah.
4. Contoh Sikap dan Perilaku Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam Berpolitik yang Demokratis
Sikap atau perilaku implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia dalam berpolitik demokratis adalah sebagai berikut: a memperjuangkan aspirasi
dan kepentingan masyarakat melalui wadah penyalur aspirasi masayarakat sesuai peraturan perundang-undangan, b ikut meningkatkan program
pendidikan politik yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 bagi semua lapisan masyarakat agar masyarakat sadar akan hak dan kewajibanya sebagai
warga negara serta meningkatkan motivasi dan peran sertanya dalam pembangunan nasional, c turut mengembangkan budaya politik yang
menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan yang bertanggung jawab dengan didukung oleh moral dan etika politik yang bersumber
pada nilai-nilai Pancasila, d meningkatkan dan mengembangkan kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum dalam rangka terpeliharanya kemantapan
stabilitas politik yang sehat dan dinamis, kemantapan mekanisme demorkasi Pancasila, serta kemantapan mekanisme suksesi kepemimpinan nasional
berdasarkan UUD 1945, e meningkatkan kesadaran dan peran serta politik masyarakat. Termasuk upaya pemantapan keyakinan rakyat terhadap Pancasila
sebagai asas dalam kehidupan bermasayrakat, berbangsa dan bernegara, f turut mendukung usaha penataan kehidupan politik yang diarahkan pada
penumbuhan dan pengembangan tatanan politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, g mendukung otonomi daerah yang nyata untuk makin memperkuat
persatuan dan kesatuan, h mendorong prakarsa, kreativitas, dan peran serta masyarakat, termasuk peran lembaga masyarakat, terutama pedesaan, i
mempercepat upaya pemetaan pembangunan daerah.
65
5. Cara-cara Mengatasi Kendala-kendala Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam Berpolitik yang
Demokratis
Kunci utama untuk mengurangi hambatan bagi demokrasi adalah perbaikan pendidikan umum dalam kuantitas maupun kualitasnya. Dengan
pendidikan yang baik diharapkan manusia Indonesia berpandangan luas dan menyadari pentingnya disiplin. Dengan begitu hukum dapat berjalan dan
Indonesia menjadi negara hukum. Orang akan mampu menghargai kebebasan berpendapat bagi semua pihak serta menyadari pluralitas sebagai kenyataan
dalam kehidupan bangsa dan umat manusia. Pendidikan juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi rakyat. Dengan begitu rakyat akan lebih percaya diri dan
feodalisme makin dapat dihilangkan. Akan tetapi melihat kondisi pemerintahan sekarang sukar diharapkan pendidikan umum mengalami perbaikan dalam waktu
dekat. Dalam situasi begini perbaikan dalam kehidupan demokrasi sangat
tergantung dari perubahan sikap kepemimpinan nasional. Kita berkepentingan adanya kepemimpinan nasional yang mampu menjalankan manajemen nasional
yang baik, sehingga kondisi obyektif dalam masyarakat dapat menjadi landasan perbaikan demokrasi.