69
2. Permasalahan Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional.
Dalam pelaksanaanya, kebijakan luar negeri Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang berkembang sesuai dengan dinamika yang
terjadi. Dinamika kondisi internal di Indonesia yang berpengaruh besar terhadap arah pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia antara lain ditandai dengan
krisis moneterekonomi yang parah hingga mengharuskan adanya keterlibatan yang lebih intensif dari negara-negara donor guna membantu pemulihan ekonomi
Indonesia. Krisis ini dengan segera menjadi pemicu berbagai aksi unjuk rasa masyarakat, kerusuhan sosial, krisis kepercayaan, serta maraknya gerakan-
gerakan separatis di Indonesia. Dampak langsung dari berbagai krisis tersebut adalah jatuhnya citra Indonesia di mata internasional yang kian mempersulit
upaya pemulihan kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya. Perubahan-perubahan dalam tata hubungan intemasional yang kini
dihadapi politik luar negeri Indonesia diwarnai oleh sejumlah kecenderungan global yang fundamental, yaitu: tampilnya Amerika Serikat AS sebagai adidaya
politik-militer satu-satunya di dunia yang bersumbu pada kekuatan-kekuatan politik-ekonomi di Amerika Utara, Eropa dan Asia Timur; arus globalisasi dan
interdependensi semakin menguat, serta adanya saling keterkaitan antara berbagai masalah-masalah global, baik dalam bidang-bidang politik, ekonomi,
sosial, keamanan, lingkungan hidup, dan lain sebagainya; semakin menguatnya peranan aktor non-pemerintah dalam percaturan internasional atau multi-track
diplomacy dalam hubungan internasional; semakin menonjolnya masalah- masalah transnasional, seperti Hak Asasi Manusia HAM, demokrasi, good
governance, dan lingkungan hidup dalam agenda internasional.
3. Upaya Prioritas dalam Hubungan Luar Negeri RI.
a. Pemulihan citra Indonesia di mata masyarakat internasional; b. Pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan umum;
c. Pemeliharaan keutuhan wilayah nasional, persatuan bangsa serta stabilitas nasional, serta mencegah terjadinya disintegrasi bangsa;
d. Peningkatan hubungan bilateral dengan prioritas negara-negara yang dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi, perdagangan, investasi dan
pariwisata;
70 e. Memajukan kerjasama internasional dalam rangka pemeliharaan perdamaian
dunia; f. Dari segi politik, Indonesia tetap perlu menjalankan politik Iuar negeri yang
rasional dan moderat dengan mengandalkan prinsip-prinsip kerjasama internasional, saling menghormati kedaulatan nasional, dan non-interference;
g. Dalam konteks nasional, politik luar negeri Indonesia tetap ditujukan untuk menjaga keutuhan wilayah nasional, persatuan bangsa serta stabilitas
nasional dalam menghadapi permasalahan di dalam negeri; h. Politik luar negeri lndonesia juga perlu terus diabdikan untuk menunjang
kesejahteraan umum dan pemulihan total ekonomi nasional; i. Dalam konteks bilateral, Indonesia berupaya untuk memantapkan dan
meningkatkan hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat, dengan terus mempelajari kemungkinan pembinaan hubungan bilateral dengan
negara-negara yang dinilai berpotensi membantu upaya pencapaian kepentingan nasional Indonesia;
j. Dalam konteks regional,
Indonesia sangat mendukung pemulihan
perekonomian Asia Tenggara dan akan berpartisipasi aktif dalam berbagai langkah inovatif ASEAN dan tetap memainkan leadership role di ASEAN serta
menjaga kekompakan cohesion sesama ASEAN; k. Dalam konteks global, Indonesia tetap menaruh harapan besar pada PBB dan
tetap meyakini keabsahan institusi ini sebagai satu-satu lembaga multilateral yang paling kompeten dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang
bersifat mendunia, dengan catatan terus dilaksanakannya program-program restrukturisasi PBB hingga tercapainya suatu kondisi yang benar-benar dapat
menampung aspirasi seluruh negara anggotanya.
4. Sasaran Politik Luar Negeri RI.
Sasaran penyelenggaraan hubungan luar negeri adalah Pewujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan pro-aktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global. Namun sebagaimana dituntut dari setiap kebijakan dasar, dalam hal sasaran-sasaran
operasionalnya politik Iuar negeri tersebut harus senantiasa bersifat adaptif dan mampu menyesuaikan diri pada berbagai perkembangan serta perubahan yang
terjadi saat ini.