Kondisi Hukum dan Peradilan di Indonesia saat ini

33 dipandang kurang independen dan imparsial, b belum memadainya perangkat hukum yang mencerminkan keadilan sosial, c inkonsistensi dalam penegakan hukum, d masih adanya intervensi terhadap hukum, c lemahnya perlindungan hukum terhadap masyarakat, d rendahnya kontrol secara komprehensif terhadap penegakan hukum, e belum meratanya tingkat keprofesionalan para penegak hukum, f proses pembentukan hukum yang lebih merupakan power game yang mengacu pada kepentingan the powerfull daripada the needy Darmawan, Aji, 2013

6. Konsep Reformasi Hukum

Setelah melihat kondisi hukum yang terpuruk tersebut maka tidak ada kata lain selain terus mengedepankan reformasi hukum yang telah digagas oleh bangsa ini. Kegiatan reformasi Hukum perlu dilakukan dalam rangka mencapai supremasi hukum yang berkeadilan. Beberapa konsep yang perlu diwujudkan antara lain: a penggunaan hukum yang berkeadilan sebagai landasan pengambilan keputusan oleh aparatur negara, b adanya lembaga pengadilan yang independen, bebas dan tidak memihak, c aparatur penegak hukum yang profesional, d penegakan hukum yang berdasarkan prinsip keadilan, e pemajuan dan perlindungan HAM, f partisipasi publik, g mekanisme kontrol yang efektif Darmawan, Aji, 2013. Pada dasarnya reformasi hukum harus menyentuh tiga komponen hukum yang disampaikan oleh Lawrence Friedman yang meliputi: a. Struktur hukum, dalam pengertian bahwa struktur hukum merupakan pranata hukum yang menopang sistem hukum itu sendiri, yang terdiri atas bentuk hukum, lembaga-lembaga hukum, perangkat hukum, dan proses serta kinerja mereka. b. Substansi hukum, dimana merupakan isi dari hukum itu sendiri, artinya isi hukum tersebut harus merupakan sesuatu yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan dapat diterapkan dalam masyarakat. c. Budaya hukum, hal ini terkait dengan profesionalisme para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, dan tentunya kesadaran masyarakat dalam menaati hukum itu sendiri Darmawan, Aji: 2013. Kiranya dalam rangka melakukan reformasi hukum tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain: a penataan kembali struktur dan lembaga- 34 lembaga hukum yang ada termasuk sumber daya manusianya yang berkualitas; b perumusan kembali hukum yang berkeadilan; c peningkatan penegakkan hukum dengan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum; d pengikutsertaan rakyat dalam penegakkan hukum; e pendidikan publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hukum; dan f penerapan konsep good governance. Selain pencegahan, pengejaran dan pengusutan kasus-kasus korupsi, pemerintah harus terus berusaha mengejar aset dan memulihkan kerugian negara. Di samping itu, pemerintah juga harus tetap melanjutkan upaya serupa untuk mengatasi aksi terorisme dan bahaya lainnya yang dapat memecah belah keutuhan NKRI serta mencegah berkembangnya radikalisme dan juga meningkatkan pemberantasan segala kegiatan ilegal, mulai dari penebangan liar illegal logging, penangkapan ikan liar illegal fishing hingga penambangan liar illegal mining, baik yang lokal maupun yang transnasional.

D. Aktivitas Pembelajaran

Model Pembelajaran Project Based Learning ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek materi dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menggali konten materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagai berikut: 1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. 2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan. 3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.