9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
NILAI-NILAI PANCASILA
Disusun Dr. Mukiyat, M.Pd
A. Tujuan
Tujuan kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:
1.
Mendeskripsikan permasalahan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila sesuai fakta.
2.
Mendeskripsikan penyebab timbulnya permasalahan dalam implementasi nilai Pancasila antara teori dan kenyataaan.
3.
Mendeskripsikan jenis-jenis permasalahan yang timbul dalam implementasi nilai-nilai Pancasila sesuai fakta.
4.
Memahami cara-cara mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik.
5.
Memahami cara-cara mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara dengan baik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menjelaskan permasalahan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila.
2.
Menjelaskan penyebab timbulnya permasalahan dalam implementasi nilai Pancasila antara teori dan kenyataaan.
3.
Mendeskripsikan jenis-jenis permasalahan yang timbul dalam implementasi nilai-nilai Pancasila.
4.
Menjelaskan cara-cara mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
5.
Menjelaskan cara-cara mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
10
C. Uraian Materi.
1. Permasalahan dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila.
Dalam praktek kehidupan antara teori dan kenyataan berbeda, nilai-nilai Pancasila yang hanya terdiri dari lima sila ternyata mudah diucapkan dan dipejari
serta dipahami, tapi sulit untuk diamalkan atau diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran, pembelajaran yang paling
sulit sendiri adalah pembelajaran sikap. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sigrela, Kaballa, 1992 pembelajaran sikap afektif lebih sulit dibandingkan
dengan pembelajaran aspek kognitif dan psikomotor. Walaupun sikap, dan perilaku sulit diubah, menurut Gagne 1984 bahwa
pembelajaran sikap di sekolah yang direncanakan secara matang dapat menghasilkan sikap yang berguna bagi kehidupan sosial pada para siswa,
seperti mempedulikan orang lain, gotong royong, dan tenggang rasa terhadap adanya perbedaan budaya dan suku bangsa, menjauhi obat terlarang, dan
melaksanakan tanggung jawab kewarganegaraan. Agar pembelajaran moral dalam PPKn dapat berhasil, disamping
direncanakan secara matang seperti dikemukakan oleh Gagne 1984, hendaknya para pembelajar menggunakan model-model pembelajaran moral.
Menurut Gagne1984 model pembelajaran sikap yang paling efektif untuk anak sekolah tingkat SD, SMP dan SLTA adalah human modeling.
Rupanya di Indonesia hasil pembelajaran sikap dan moral di sekolah itu terbawa dalam kehidupan dimasyarakat. Sehingga implementasi nilai-nilai
Pancasila masih masih menjadi permasalahan yaitu sulit dilaksanakan secara utuh,selaras, serasi dan seimbang, banyak sikap dan perilaku yang menyimpang
dari nilai-nilai Pancasila.
2. Menganalisis Penyebab Timbulnya Permasalahan dalam Implementasi Nilai Pancasila Antara Teori dan Kenyataaan
Seperti yang dikemukan di atas bahwa hasil pembelajaran sikap dan moral di sekolah itu terbawa dalam kehidupan dimasyarakat. Hal ini lebih parah lagi
disebabkan pelaksanan pendidikan di Indonesia terutama PPKn terlalu teoritis dan akademis, jarang dilaksanakan praktek di lapangan. Dan hal ini juga terjadi
di Amerika Serikat, sesuai dengan pendapat Purel 2003 seorang guru besar yang ahli dalam pendidikan sikap dan moral dari Universitas Carolina Utara
menyatakan penyebab kekurang berhasilan tersebut adalah: 1 aspek kompetisi